Kapuspen TNI Sebut KRI Nanggala 402 Sudah Posisi Diam, Pencarian Fokus Dengan Sonar
"Kapal selam sudah diam tidak ada suara, sehingga sonar yang bisa menangkap," ujar Kapuspen TNI, Mayjen Achmad Riad.
Setelah dua hari berturut-turut dilakukan pencarian, diduga kapal selam KRI Nanggala-402 sudah posisi diam. Artinya, pencarian saat ini difokuskan pada sonar.
"Kapal selam sudah diam tidak ada suara, sehingga sonar yang bisa menangkap," ujar Kapuspen TNI, Mayjen Achmad Riad, saat jumpa pers di Base Ops Ngurah Rai Bali, Jumat (23/4).
-
Kapan KRI Nanggala (402) dinyatakan tenggelam? KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
-
Siapa yang memimpin KRI Nanggala (402) saat tenggelam? Saat dilaporkan hilang, KRI Nanggala membawa 53 orang yang terdiri dari 49 awak, 1 komandan, dan 3 spesialis senjata. Kolonel Harry Setyawan merupakan awak yang memiliki pangkat tertinggi. Kapal ini juga diawaki oleh Letkol Heri Oktavian sebagai komandan kapal selam.
-
Apa yang terjadi pada KRI Nanggala (402) pada 21 April 2021? KRI Nanggala 402 hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021 saat melakukan latihan penembakan torpedo di Laut Bali bersama 53 awaknya. KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
-
Kapan HUT Korps Marinir TNI AL diperingati? Setiap tanggal 15 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Marinir TNI AL.
-
Dimana KRI Nanggala (402) melakukan latihan penembakan torpedo yang menyebabkan tenggelamnya? KRI Nanggala 402 hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021 saat melakukan latihan penembakan torpedo di Laut Bali bersama 53 awaknya.
-
Apa tugas utama Korps Marinir TNI AL? Sebagaimana kita tahu, Korps Marinir adalah satuan unit pada TNI AL yang memiliki tugas untuk menyelenggarakan operasi amfibi, pertahanan pantai, pengamanan pulau terluar, pembinaan potensi maritim, hingga pembina kekuatan serta kesiapan operasi satuan.
Walaupun sebelumnya, dia menyampaikan bahwa semua update yang didapat secara teknis tidak bisa dijelaskan semuanya dan sewaktu-waktu dapat berubah karena banyaknya kemungkinan bisa terjadi.
"Baik untuk luas sudah diadakan catatanya, penyisiran secara luas. Karena semuanya tidak bisa dijelaskan teknis, karena bisa saja arus bawah laut membawa semuanya, ketika dia mengapung dia dibawa. Tapi artinya wilayah yang diperkirakan," ujarnya.
"Karena kemarin sementara itu dari KRI Rimau, maka akan diperkuat dengan KRI-KRI yang lain yang bisa deksi titik," tambahnya.
Oleh sebab itu, Achmad menjelaskan, saat ini pihaknya akan fokus untuk melakukan pencarian, salah satunya dengan Sonar untuk mendeteksi benda yang berada di bawah laut.
Sebelumnya, TNI akan mengerahkan kapal-kapal berkemampuan pendeteksian bawah air dilakukan sebagai tindak lanjut dari hasil temuan KRI Limau yang mendapatkan satu titik magnet kuat di dalam air.
"Ini untuk menindaklanjuti atau mencari hasil dari KRI limau. Jadi KRK Limau yang bahwa ada satu titik magnet yang kuat. Mudah-mudahan itu tidak berubah dan akan dikejar itu. Mudah-mudahan itu jadi titik terang," imbuhnya.
"Tapi tentunya semua wilayah perairan Utara Bali sedang dilakukan pencarian dengan mengerahkan sedemikian peralatan dan kapal yang ada. Mudah-mudahan segala sumber daya yang ada kita kerahkan, bisa mempercepat mengetahui posisi pasti," tambahnya.
Baca juga:
Pencarian KRI Nanggala-402 Difokuskan di Titik Magnet Kedalaman 100 Meter
Panglima TNI & Kapolri Akan Pantau Pencarian KRI Nanggala-402 dari KRI Rigel
Kapal Singapura, Malaysia dan Australia Hari Ini Tiba Bantu Cari KRI Nanggala 402
Berpacu dengan Waktu Temukan Kapal Selam Nanggala-402
Kabar Terbaru Korban KRI Nanggala 402, Curhatan Istri Juru Diesel Ini Bikin Sedih