Kasus Aktif Covid-19 Meningkat, Pakar Sarankan Penggunaan Masker Ganda
Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman juga mengungkapkan, masker ganda lebih efektif untuk memproteksi diri dari virus Corona. Ditambah lagi saat ini muncul strain baru virus Corona dari India, Brazil dan Inggris.
Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia terus meningkat. Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Kesehatan RI per 30 Mei 2021, jumlahnya bertambah 1.949. Sedangkan per 29 Mei, kasus aktif bertambah 986.
Untuk mengantisipasi meningkatnya penularan virus Corona, Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander Ginting menyarankan penggunaan masker ganda. Masker ganda yang dimaksud yaitu dengan melapisi masker medis dengan masker kain, bukan melapisi dua masker kain.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
"Penggunaan masker ganda yang dimaksud yaitu kombinasi masker medis dan masker kain 3 lapis. Tujuannya untuk memaksimalkan filtrasi virus dan bakteri," katanya saat dihubungi merdeka.com, Senin (31/5).
Saat ini, kata Alex, memang tersedia berbagai macam atau jenis masker medis. Tingkat keefektifan masker tersebut dalam menghalau masuknya virus dan bakteri pun beragam. Yang pasti, kata dia, masker medis yang dimaksud terdiri dari 3 lapis bahan kain non woven.
Sementara itu, jika sudah menggunakan masker N95 maka tidak perlu menggunakan masker ganda. Diketahui bahwa masker N95 digunakan oleh para tenaga medis yang melakukan kontak langsung dengan para pasien.
"Masker medis atau masker bedah terdiri dari 3 lapisan bahan non woven. Lapisan filtrasinya diapit di tengah. Ketebalan masker medis beragam. Selain itu, tingkat ketahanan dan filtrasinya beragam pula," ungkapnya.
Senada dengan Alex, epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman juga mengungkapkan, masker ganda lebih efektif untuk memproteksi diri dari virus Corona. Ditambah lagi saat ini muncul strain baru virus Corona dari India, Brazil dan Inggris.
"Sebenarnya dari akhir tahun 2020 saya sudah usulkan pakai masker 2 lapis. Masker bedah, lalu masker kain, karena saya prediksi akan timbul strain baru waktu itu," katanya.
Meskipun tingkat penularan strain baru tersebut dikenal lebih ganas dan lebih cepat, namun Dicky yakin, dengan menggunakan masker ganda, maka potensi penularan akan lebih kecil, dibandingkan hanya menggunakan masker medis saja ataupun masker kain saja.
"Ya setidaknya lebih efektif dalam mengurangi atau menekan penularan. Tapi tentunya tidak bisa hanya dengan menggunakan masker ganda saja ya. Ingat harus tetap jaga jarak 2 meter," kata Dicky menambahkan
Selain itu, agar penggunaan masker bisa lebih efektif dalam menangkal virus Corona, dia menyarankan, masyarakat agar bisa memastikan, tidak ada celah saat menggunakan masker. Biasanya, ada celah di dekat telinga. Untuk itu, dia menyarankan agar tali kain masker diikat terlebih dahulu sebelum dikaitkan di telinga.
"Memakai masker yang benar itu ada caranya. Pertama pastinya tangan harus bersih, cuci tangan dulu. lalu pastikan hidung dan mulut itu tertutup rapat. Sekelilingnya juga," katanya.
"Kalau tidak diikatkan, bagaimana mau tertutup rapat. nanti tetap ada udara yang terhirup dari luar," lanjut Dicky.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus pasca Idulfitri tahun ini, Dicky berharap pemerintah terus meningkatkan 3T yakni testing, tracing, dan treatment. Selaim itu, dia juga mendorong percepatan program vaksinasi.
"Sebenarnya yang utama tetap testing, tracing, dan treatment. Termasuk isolasi karantina bagi masyarakat yang baru pulang mudik, dan program vaksinasi ini harus segera diselesaikan," pesannya.
Diketahui bahwa peningkatan jumlah kasus aktif ini merupakan imbas dari libur panjang Idulfitri 2021 pada pertengahan bulan Mei. Sebelumnya, pemerintah juga sudah memprediksi akan terjadinya lonjakan kasus 2 minggu setelah libur lebaran.
Baca juga:
CDC Amerika Cabut Kewajiban Masker untuk Warga yang Berkemah dan Staf Perkemahan
Risiko Bahaya Penggunaan Masker Anak di Bawah 2 Tahun
Bisakah Indonesia Menerapkan Lepas Masker Jika Sudah Vaksinasi Lengkap?
Tetap Pakai Masker Meski Sudah Vaksin Covid-19
Airlangga Sebut Tingkat Kepatuhan Memakai Masker di DKI Jakarta 65 Persen
Ditegur karena Tak Pakai Masker, Pria di Solo Malah Pukul Petugas