Kasus Covid-19 di Bali Naik Lagi, Gubernur Koster Minta Varian Virus Diteliti
Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan perkembangan Covid-19 di Provinsi Bali. Jumlah kasus paparan virus corona yang sempat ditekan di Pulau Dewata kini meningkat kembali.
Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan perkembangan Covid-19 di Provinsi Bali. Jumlah kasus paparan virus corona yang sempat ditekan di Pulau Dewata kini meningkat kembali.
Dia memaparkan, jumlah kasus Covid-19 di Bali sempat stabil pada periode 14 Mei sampai 18 Juni 2021. Penambahan kasus baru tetap di angka dua digit, bahkan pernah di bawah 50 kasus per hari. Sementara, tingkat kesembuhan sempat mencapai 96 persen dan tingkat kematian terus menurun di bawah 5 orang per hari.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
"Dan kasus aktif terus menurun sampai mencapai angka di bawah 400 orang atau di bawah 1 persen," jelas Koster dalam keterangan tertulisnya di Denpasar, Bali, Kamis (24/6).
Namun, sejak 19 Juni sampai 23 Juni 2021 kembali terjadi peningkatan kasus. Rinciannya, pada 19 Juni 2021 ditemukan 155 kasus baru, 20 Juni 2021 terdapat 106 kasus baru, 21 Juni 2021 terdata 91 kasus baru, 22 Juni 2021 terjadi penambahan 127 kasus, dan pada 23 Juni 2021 terdapat187 kasus baru.
Jumlah kasus aktif pun meningkat mencapai 919 orang atau 1,89 persen. Namun, tingkat kesembuhan tetap terjaga pada posisi 94,95 persen. Jumlah yang juga meninggal tetap kurang dari 5 orang per hari.
"Pasien yang meninggal hampir semua disertai penyakit bawaan, seperti, hipertensi, jantung, paru-paru, dan komplikasi diabetes," imbuhnya.
Berkenaan dengan perkembangan kasus baru Covid-19 itu, Koster mengatakan, pihaknya mengambil langkah cepat dengan melaksanakan rapat koordinasi (rakor) bersama Kapolda Bali, Danrem 163/Wirasatya, dan wali kota dan bupati se-Bali.
Dia menambahkan, kebijakan yang diberlakukan di antaranya terus memperketat protokol kesehatan Covid-19 di desa, kelurahan, desa adat, pasar tradisional, pasar modern, pasar swalayan, wilayah destinasi pariwisata, hotel, travel, dan restoran. Pihaknya juga melakukan rapid test antigen acak di sejumlah lokasi tempat aktivitas masyarakat.
Selain itu, lanjut Koster, pihaknya juga meningkatkan tracing, testing, dan treatment, pengetatan persyaratan bagi pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) melalui transportasi udara, darat, dan laut, menuju ke Bali.
"Penumpang pesawat udara dan pelabuhan penyeberangan menuju Bali agar memastikan memakai surat keterangan negatif rapid test antigen dan swab berbasis PCR dengan QR Code untuk memastikan tidak palsu," jelasnya.
"Memperketat pengawasan penumpang oleh KKP, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP didukung oleh TNI, Polri, memperketat pengawasan penumpang oleh petugas maskapai, meningkatkan operasi yustisi oleh Satpol PP dibantu oleh TNI, Polri dan Imigrasi. Melakukan inspeksi mendadak oleh Satgas Covid-19 dan melakukan sampling acak, menyiapkan tempat karantina secara terpusat di provinsi dan kabupaten serta kota," jelas Koster.
Varian Virus
Koster juga memerintahkan Dinas Kesehatan Provinsi Bali untuk meneliti varian virus Covid-19 yang berjangkit di Bali. "Memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali bekerjasama dengan Rumah Sakit Sanglah dan Universitas Udayana agar melakukan penelitian terhadap kasus baru guna mengetahui apakah kasus baru Covid- 19 merupakan varian jenis baru Covid-19 seperti yang terjadi di India dan Afrika Selatan," sebut Koster.
Selain itu, dia juga meminta melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang berpotensi tertular, serta percepatan vaksinasi warga.
"Target jumlah penduduk yang divaksinasi sebanyak 3.000.000 orang 70 persen dari 4,3 juta orang penduduk Bali agar terbentuk kekebalan kelompok masyarakat (herd immunity)," imbuhnya.
Dia juga menerangkan bahwa sampai 23 Juni 2021, jumlah penduduk yang sudah disuntik vaksin tahap ke-1 sebanyak 2.018.155 orang atau 67,36 persen dan jumlah penduduk. Sementara itu, yang sudah menjalani tahap ke-2 vaksinasi sebanyak 725.824 orang atau 24,23 persen.
"Pencapaian vaksinasi ini merupakan tertinggi di Indonesia, sedangkan jumlah penduduk yang belum divaksinasi suntik ke-1 sebanyak 981.845 orang," paparnya.
Dia menyebutkan, untuk percepatan vaksinasi, pihaknya menargetkan minimum penyuntikan sebanyak 50.000 orang per hari untuk tingkat provinsi. Sementara itu di tingkat kabupaten dan kota ditargetkan penyuntikan 5.000 hingga 8.000 orang per hari.
"Target waktu selesai vaksinasi suntik ke-1 paling lambat pada 10 Juli 2021. Target waktu selesai vaksinasi suntik ke-2 paling lambat pada 10 September 2021," jelasnya.
Percepatan penyuntikan ke-1 dilakukan dengan menggunakan metode vaksinasi massal berbasis banjar dan komunitas. Pihaknya menyiapkan tenaga vaksinator sesuai kebutuhan. Untuk itu dijalin kerja sama dengan rumah sakit pemerintah, rumah sakit swasta, perguruan tinggi kesehatan, TNI dan Polri, hotel, dan pihak lainnya.
Selain itu, untuk memobilisasi warga desa atau kelurahan dan desa adat agar mengikuti vaksinasi, program itu juga melibatkan kepala desa atau lurah, Bandesa adat, Babinsa, Babinkamtibmas, Pecalang, Yowana, TP PKK, dan tokoh masyarakat desa.
"Bila perlu agar desa adat menerapkan kearifan lokal masing-masing untuk mengundang krama (warga) agar tergerak mengikuti vaksinasi," ujarnya.
Vaksinasi juga dilaksanakan setiap hari termasuk Sabtu dan Minggu, tidak ada hari libur.
Pemerintah kabupaten dan kota diminta melakukan percepatan vaksinasi suntik ke-2 dengan cara memastikan penggunaan vaksin Astrazeneca dengan batas waktu 8 minggu untuk vaksinasi suntik ke-2. Mereka juga diingatkan membagi penugasan tim vaksinator suntik ke-1 dan suntik ke-2.
"Atas koordinasi dan komunikasi secara intensif melalui Menteri Kesehatan, sampai tanggal 22 Juni 2021, Bali telah memperoleh vaksin sebanyak 3.914.720 dosis atau sekitar 65,24 persen dari 6 juta dosis vaksin yang diperlukan. Ini merupakan jumlah alokasi vaksin tertinggi di Indonesia," ujarnya.
Sehubungan dengan meningkatnya kasus baru Covid-19 di luar Bali yang merupakan varian baru dan banyak menyerang anak usia di bawah 18 tahun, Koster mengimbau seluruh masyarakat agar menaati Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 07 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis desa atau kelurahan.
"Dengan pencapaian penanganan Covid-19 yang baik, kita berharap rencana membuka wisatawan mancanegara pada akhir bulan Juli 2021 akan disetujui oleh Pemerintah Pusat sehingga dapat dilaksanakan sesuai aspirasi masyarakat Bali," tegas Koster.
(mdk/yan)