Kasus Polio Bertambah, Pemerintah Vaksinasi Seluruh Anak di Aceh
Selain vaksinasi, Pemerintah Aceh juga akan menggencarkan sosialisasi ke masyarakat tentang pentingnya imunisasi terhadap anak dan pola hidup sehat.
Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki, mengatakan kasus polio di Kabupaten Pidie bertambah dua, dari sebelumnya hanya satu. Total anak yang menderita polio di kabupaten tersebut menjadi tiga.
Menyikapi temuan tiga kasus polio yang telah ditetapkan Pemerintah Pusat sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) itu, Pemerintah Aceh akan melakukan vaksinasi polio melalui Posyandu.
-
Apa itu penyakit polio? Polio, atau poliomyelitis, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio. Virus ini dapat menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan kerusakan pada sistem saraf motorik, yang dapat mengakibatkan kelumpuhan pada otot, baik yang bersifat sementara maupun permanen.
-
Bagaimana cara mencegah polio? Cara paling efektif untuk mencegah polio bagi anak-anak adalah dengan memberikan vaksin polio.
-
Apa itu polio? Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio dan bisa menyebabkan kelumpuhan permanen pada anak-anak.
-
Kapan gejala polio muncul? Gejala polio ini muncul dalam waktu 1 minggu setelah terinfeksi.
-
Bagaimana cara penularan polio? Polio, atau poliomyelitis, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio. Virus ini dapat merusak sistem saraf pusat dan menyebabkan nyeri serta kelumpuhan otot. Berikut adalah cara penularan polio: Kontak Langsung: Virus polio dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan tinja orang yang terinfeksi. Ini adalah cara penularan utama, terutama di daerah dengan sanitasi yang buruk.Rute Fekal-Oral: Penularan juga bisa terjadi melalui rute fekal-oral, yaitu ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan virus polio dari tinja. Percikan Ludah: Meskipun lebih jarang, virus polio juga bisa menyebar melalui percikan ludah saat orang yang terinfeksi bersin atau batuk.Makanan atau Minuman Terkontaminasi: Penularan dapat terjadi melalui konsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi dengan virus polio. Virus polio masuk ke tubuh melalui mulut, menginfeksi saluran usus, dan kemudian dapat memasuki aliran darah dan sistem saraf pusat. Di sana, virus dapat menyebabkan kerusakan yang mengakibatkan lemahnya otot dan, dalam kasus yang parah, kelumpuhan.
"Mulai 23 November ini kita melaksanakan vaksinasi di seluruh Aceh," katanya, Rabu (23/11).
Selain vaksinasi, Pemerintah Aceh juga akan menggencarkan sosialisasi ke masyarakat tentang pentingnya imunisasi terhadap anak dan pola hidup sehat.
"Kita harus membuat penyadaran kepada masyarakat bahwa pola hidup sehat itu penting. Seluruh anak di Aceh harus divaksin karena itu penyakit menular," ujarnya.
Marzuki mengatakan, penanganan kasus polio ini melibatkan unsur pemerintah daerah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Aceh.
"Polio di Aceh ternyata belum selesai. Harus ditangani bersama supaya cepat penanganannya," pungkasnya.
Kementerian Kesehatan menetapkan temuan polio sebagai Kejadian Luar Biasa. Penetapan Kejadian Luar Biasa penyakit Polio karena virus ini telah dinyatakan telah dieradikasi sebelumnya.
Tetapi tahun 2022 ini, Indonesia kembali ditemukan satu pasien Polio di Provinsi Aceh.
"Setiap penemuan setiap satu kasus Polio merupakan suatu kejadian luar biasa," ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu saat konferensi pers daring, Sabtu (19/11).
Maxi menjelaskan, cakupan imunisasi Polio dalam beberapa tahun terakhir rendah. Imunisasi Polio baik Polio tetes (OPV) dan Polio suntik (IPV) mengalami penurunan.
Pada 2021 terjadi penurunan imunisasi OPV4 menjadi 80,2 persen dibanding dari tahun sebelumnya. Namun, untuk vaksinasi IPV terjadi kenaikan menjadi 66,2 persen dari tahun sebelumnya 37,7 persen.
Hanya saja, tingkat imunisasi tidak merata. Ada 30 provinsi dan 415 kabupaten/kota yang masuk kategori resiko tinggi Polio karena tingkat imunisasi rendah.
"Indonesia akhirnya high risk terjadi KLB polio," ujar Maxi.
Khusus Aceh yang ditemukan kasus Polio di tahu ini, memang sempat tahun berturut-turut mengalami penurunan tingkat imunisasi. Semakin rendah tingkat imunisasi di kabupaten/kota di Aceh pada tahun 2022.
"Tahun 2022 sampai OPV4 semua Aceh merah apalagi IPV itu hampir semua enggak jalan di Aceh," papar Maxi.
(mdk/tin)