Kejar pelempar bus, kenek tewas ditikam orang di Bekasi
Kejar pelempar bus, kenek tewas ditikam orang di Bekasi. Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto mengatakan, peristiwa yang terjadi pada Kamis (30/3) dini hari itu bermula ketika bus jurusan Matesih-Solo-Tangerang berhenti di Jalan Pendawa untuk menurunkan penumpang.
Seorang kenek bus PO Haryanto, Anto (20), ketika sedang menurunkan penumpang tewas ditusuk sekelompok pemuda di Jalan Pendawa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Polisi sudah menangkap satu orang pelaku penikaman terhadap korban.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto mengatakan, peristiwa yang terjadi pada Kamis (30/3) dini hari itu bermula ketika bus jurusan Matesih-Solo-Tangerang berhenti di Jalan Pendawa untuk menurunkan penumpang.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
"Bus ditimpuk menggunakan batu mengenai kaca, korban yang melihat pelaku mengejar," kata Indarto di Bekasi, Kamis (29/3) malam.
Nahas, belum sampai menangkap pelaku, kata dia, korban didatangi sekitar lima orang pemuda. Mereka menganiaya korban, hingga menikam menggunakan senjata tajam di dada. Usai melakukan itu, tersangka melarikan diri.
"Korban dibawa ke rumah sakit, tapi meninggal dunia karena lukanya menembus organ vital," ujar Indarto.
Indarto mengatakan, sampai kemarin malam polisi telah menangkap satu orang pelaku. Meski tidak mengakui perbuatannya, menurut keterangan saksi, bahwa pemuda itu yang melakukannya.
"Masih dikembangkan lagi untuk menangkap pelaku lain," kata Indarto.
Indarto menambahkan, belum diketahui motif pelemparan batu kepada bus, dan penikaman tersebut. Diduga, itu merupakan bagian dari aksi premanisme. Sebab, pelakunya diduga adalah Pak Ogah.
"Ke depan, kami akan tertibkan Pak Ogah yang ada di jalan-jalan. Karena mereka mengganggu ketertiban umum," ujar Indarto.
Baca juga:
Polisi periksa lima saksi terkait penusukkan jemaah salat di Depok
Polisi belum temukan kaitan penyerangan geng motor dengan penusukan Brimob di Kemang
Cekcok mulut saat pesta miras, Maruli tikam kawan lama hingga tewas
Cokok penusuk pemotor di Depok, polisi amankan alat pemecah es balok
Dua penyerang berpisau tikam guru dan murid di sekolah Rusia, delapan orang luka
Kesal tidak diberi Rp 500 ribu usai bercinta, Dani tikam teman wanitanya
Kesal ajakan ditolak, Bastari tusuk perut selingkuhan lagi hamil 5 bulan