Kekerasan di Papua, mahasiswa tuntut TNI-Polri tanggung jawab
"Kami mendesak pemerintah melakukan pengusutan terhadap kasus kekerasan," kata Marcel.
TNI dan Polri harus bertanggung jawab atas kekerasan yang terjadi di Papua selama ini. Pernyataan tersebut dikemukakan Aliansi Mahasiswa Papua, saat menggelar aksi demonstrasi di Bundaran Gladag, Rabu (10/12), siang.
Selain itu, mereka juga menuntut pemerintah melakukan penyelidikan serta menuntaskan kasus kekerasan yang terjadi di bumi Cendrawasih itu.
Dalam aksi tersebut, para mahasiswa membawa poster dan foto korban kekerasan yang terjadi di Papua. Termasuk foto para korban meninggal dalam aksi kekerasan beberapa hari terakhir.
"Kami mendesak pemerintah melakukan pengusutan terhadap kasus kekerasan yang dilakukan oleh aparat TNI dan Polri," kata Marcel, koordinator aksi, saat berorasi.
Marcel mengatakan, pemerintahan Jokowi-JK harus bertanggung jawab atas meninggalnya 5 warga sipil Paniai Papua, beberapa waktu lalu. Menurut dia, Kapolda Papua dan Pangdam Cendrawasih merupakan orang yang paling bertanggung jawab dalam kasus itu.
Marcel mengatakan, banyak bukti kekerasan yang terjadi di Papua, hingga membuat rakyat menjadi korban. Pihaknya mendesak agar masyarakat Papua untuk diberikan ruang untuk hidup berdemokrasi tanpa adanya kekerasan dari aparat.
"Kapolda Papua dan Pangdam Cendrawasih harus segera bertanggung jawab atas kekerasan yang selama ini terjadi di Papua. Hentikan kekerasan terhadap rakyat papua," ujarnya menandaskan.
Meski cukup panas, namun aksi yang mendapat penjagaan ketat dari aparat keamanan tersebut berjalan tertib dan damai. Puas berorasi dan menyampaikan tuntutannya, para mahasiswa membubarkan diri.