Mahasiswa IPB Galang Edi Swasono yang Hilang saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Meninggal
Tim SAR gabungan pun segera melakukan pengecekan dan mengevakuasi jenazah.
Penemuan berawal dari informasi nelayan yang melihat jenazah terapung.
Mahasiswa IPB Galang Edi Swasono yang Hilang saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Meninggal
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Kapan mahasiswi Undip ditemukan meninggal di Gunung Lawu? Seorang mahasiswi asal Universitas Diponegoro (Undip), Anindita Syafa Nabila Rizky (20) ditemukan meninggal dunia di Pos 4 Gupakan Menjangan jalur pendakian Gunung Lawu lewat Cetho, Karanganyar, Jateng, pada Minggu (25/6) siang.
-
Kenapa mahasiswi Undip meninggal di Gunung Lawu? Setelah ditanyakan ke pihak keluarga, ternyata korban punya riwayat penyakit asam lambung. Diduga di tengah perjalanan mendaki gunung, asam lambungnya kambuh. “Saat itu pas kumat dan ditambah hipotermia. Jadi penting untuk cek dulu apakah anggota dalam kondisi sehat atau tidak,“ kata Arif.
-
Siapa pendaki yang hilang di Semeru? Delapan tahun lalu, atau tepatnya tanggal 3 Juni 2016, seorang pendaki asal Swiss, Lionel Du Creaux dinyatakan hilang di Gunung Semeru.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Siapa yang hilang di Gunung Singgalang? Di balik pesonanya yang menakjbukan, tepat di dekat Telaga Dewi atau di ketinggian 2.679 mdpl, terdapat sebuah plakat sebagai bentuk mengenang dan didedikasikan untuk dua siswa dari Kota Padang yang mendaki gunung ini tapi tak kunjung kembali pada tahun 1988.
Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) Galang Edi Swasono yang hilang saat penelitian di Pulau Sempu, Kabupaten Malang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Tim SAR Gabungan menemukan jasad Galang, pada Jumat (29/12), di Teluk Semut, Kawasan Pulau Sempu, Kabupaten Malang.
Penemuan berawal dari informasi nelayan yang melihat jenazah terapung di lokasi pada pukul 07.30 WIB. Tim SAR gabungan pun segera melakukan pengecekan dan mengevakuasi jenazah.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Muhamad Hariyadi mengatakan, jenazah korban telah dievakuasi dari lokasi penemuan ke Pantai Sendang Biru. Jenazah selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Syaiful Anwar Kota Malang guna proses identifikasi dan pemulasaraan, sebelum diserahkan kepada keluarga.
"Tim SAR gabungan telah melakukan pencarian di perairan laut sekitar pulau Sempu dengan menggunakan perahu jukung Basarnas dan juga perahu nelayan sekitar," terang Muhamad Hariyadi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/12).
Sementara SRU darat melakukan penyisiran di sekitar telaga Lele di pulau Sempu dan menyebarkan informasi kepada nelayan yang beraktivitas di sekitar pulau Sempu. Penyebarluasan informasi tersebut agar para nelayan bila mengetahui keberadaan korban dapat melaporkan kepada petugas.
Kasat Polairud Polres Malang, AKP Slamet Subagyo menambahkan, jenazah dalam proses visum oleh Tim medis di RSSA. Namun berdasarkan keterangan teman korban di lokasi dan barang korban, memiliki kesesuaian dan identik dengan koran Galang Edhi Swasono.
"Pengamatan secara visual, tadi dari pamannya diminta melihat dan membenarkan. Begitu pun temannya yang terakhir bertemu, membenarkan diperkuat dengan barang-barangnya, seperti jaket dan lain-lain," kata AKP Slamet Subagyo.
Galang Edi Swasono, mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Jurusan Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata IPB dilaporkan hilang di pulau cagar alam saat sedang penelitian. Korban merupakan warga Desa Gunung Langit, Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Galang hilang di Pulau Sempu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Rabu (27/12), setelah terpisah dari rombongan penelitian di blok Telaga Lele Kawasan Pulau Sempu.
Kepolisian menerima laporan korban hilang pada Rabu (27/12) sekitar pukul 20.00 WIB. Mahasiswa semester 5 itu terakhir terlihat pada pukul 09.00 WIB ketika memisahkan diri dari rombongan yang keseluruhan 29 orang.
Penelitian tersebut sedianya terbagi menjadi dua lokasi yakni Telaga Lele berjumlah 23 orang dan lokasi Segara Anakan sebanyak 5 orang.
Kegiatan penelitian mencakup bidang pengamatan terhadap flora dan fauna, gua hingga fotografi konservasi. Kegiatan ekspedisi tersebut diketuai oleh Galang yang merangkap jabatan sebagai pemerhati Herpetofauna.
Setelah menyadari Galang belum juga kembali, rombongan memutuskan untuk memulai pencarian. Hingga pukul 23.00 WIB, belum ada tanda-tanda keberadaan Galang.
Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) kemudian diteruskan ke Pos Polairud dan Polsek Sumbermanjing Wetan, Polres Malang.
merdeka.com