Mahasiswa IPB Hilang saat Penelitian, Tim Pencari Sisir Titik Terluar Pulau Sempu
Tim pencari menyisir titik terluar Pulau Sempu untuk mencari mahasiswa IPB, Galang Edi Swasono (20), yang hilang saat melakukan penelitian di pulau itu.
Tim pencari menyisir titik terluar dari Pulau Sempu untuk mencari mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), Galang Edi Swasono (20), yang hilang saat melakukan penelitian di pulau cagar alam itu.
Mahasiswa IPB Hilang saat Penelitian, Tim Pencari Sisir Titik Terluar Pulau Sempu
Petugas gabungan terdiri dari Polairud Polres Malang, Polsek Sumbermanjing Wetan, TNI AL dan relawan menggunakan kapal boat menyisir titik terluar Pulau Sempu. Petugas menemui kendala karena hampir seluruh kawasan tidak ada sinyal komunikasi yang dapat diakses.
“Kendala pencarian faktor cuaca, serta keterbatasan sinyal, namun kita terus mengupayakan pencarian melalui jalur darat maupun perairan," tegas Kasi Humas Polres Malang, Ipda Muhammad Adnan, Kamis (28/12).
Hingga berita ini diturunkan, petugas masih berupaya melakukan pencarian mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Jurusan Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata itu, baik melalui jalur darat maupun perairan. Pihak berwenang juga mengimbau masyarakat yang memiliki informasi terkait keberadaan Galang untuk segera melaporkan pada kepolisian setempat.
"Harapannya pencarian yang dilakukan oleh tim gabungan segera membawa hasil positif dalam waktu secepatnya," tegasnya.
Galang dilaporkan hilang di Pulau Sempu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Rabu (27/12). Galang hilang setelah terpisah dari rombongan penelitian di blok Telaga Lele Kawasan Pulau Sempu.
Kepolisian menerima laporan kehilangan mahasiswa asal Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, itu, Rabu (27/12) sekitar pukul 20.00 WIB. Mahasiswa semester 5 itu terakhir terlihat pada pukul 09.00 WIB ketika memisahkan diri dari rombongan yang keseluruhan berjumlah 29 orang.
Rombongan berencana melakukan penelitian di dua lokasi, yakni Telaga Lele berjumlah 23 orang, dan lokasi Segara Anakan sebanyak 5 orang.
Kegiatan penelitian mencakup bidang pengamatan terhadap flora dan fauna, gua. hingga fotografi konservasi. Kegiatan ekspedisi tersebut diketuai Galang yang merangkap jabatan sebagai pemerhati Herpetofauna.
"Menurut keterangan saksi, diketahui yang bersangkutan melakukan aktivitas sendirian dan pada saat jam makan siang, ternyata Galang belum kembali," ujar Adnan.
Setelah menyadari Galang belum kembali, rombongan memutuskan untuk memulai pencarian. Hingga pukul 23.00 WIB, belum ada tanda-tanda keberadaan Galang.
Hilangnya Galang kemudian dilaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) kemudian diteruskan ke Pos Polairud dan Polsek Sumbermanjing Wetan, Polres Malang.