![Hilang sejak Ikut Tawuran pada Malam Iduladha, Remaja Batang Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan<br>](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/19/1718791970555-l9uee.jpeg)
![Hilang sejak Ikut Tawuran pada Malam Iduladha, Remaja Batang Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan<br>](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/19/1718791970555-l9uee.jpeg)
Kasat Reskrim Polres Batang AKP Imam Muhtadi mengatakan, mayat pemuda itu ditemukan sekira pukul 06.30 WIB. Mayat sudah dievakuasi ke ruang pemulasaran jenazah RSUD Kalisari Batang.
"Kita cek pemeriksaan tidak ada luka-luka. Tapi kita masih dalam penyelidikan terkait penyebab kematiannya," kata Imam.
Namun, berdasarkan informasi awal, korban ikut dalam rombongan tawuran pelajar pada malam Iduladha.
Ayah korban, Candra Haryono (43) mengatakan, anaknya MG tidak pulang sejak malam takbiran Iduladha.
"Malam takbiran keluar rumah. Jam berapanya kurang jelas. Dijemput teman, namanya Fadil," katanya di selasar ruang pemulasaran jenazah RSUD Kalisari Batang, Rabu (19/6).
Saat itu banyak warga kampung yang melihat korban dijemput temannya. Fadil juga hingga saat ini juga belum ditemukan.
Imam berharap hasil autopsi yang akan dilakukan Biddokkes Polda Jateng bisa mengungkap penyebab kematian anaknya. Jika memang tidak wajar, dia berharap kasus ini bisa terungkap.
"Harapan keluarga biar terungkap siapa pelaku itu, siapa di balik semua ini, perbuatan siapa nanti bisa terungkap, biar autopsi berjalan. Siapa teman dekat dia berapa orang yang terlibat," tutupnya.
Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apakah ada korban jiwa atau tidak karena tim pemadam kebakaran sedang melakukan pendinginan sisa kobaran api
Baca SelengkapnyaTiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca SelengkapnyaAksinya yang sempat diketahui turut menuai kekesalan warga setempat. Buntutnya, rumahnya didatangi hingga dibanjiri sampah.
Baca SelengkapnyaSang ibu yang sedang dirawat di rumah sakit tampak menangis haru melihat kedatangan anaknya.
Baca SelengkapnyaTernyata, memotret orang lain yang sedang tertidur diam-diam sebagai bahan lucu-lucuan bisa dipidana sampai 12 tahun.
Baca SelengkapnyaRumah wartawan di Karo diduga dibakar orang tak dikenal lantaran berkaitan dengan pemberitaan yang dibuat oleh Sempurna terkait isu judi di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKata-kata malam takbiran tanpa orang tua ini bisa mengungkapkan kerinduan dengan orang tua yang telah pergi.
Baca Selengkapnya