Keluarga Korban Pesawat Lion Air JT610 Tuntut Jokowi Perintahkan Evakuasi Tahap Dua
"Bayangkan kalau keluarga Presiden, keluarga pejabat sendiri yang jadi korban, saya kira seluruh upaya yang ada di negeri ini dilakukan," ujar Johan Harry Saroinsong, ayah dari korban bernama Hizkia Jorry Saroingsong.
Puluhan keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 PK-LQP menuntut adanya proses evakuasi jenazah korban tahap kedua. Masih ada 64 jenazah yang belum teridentifikasi hingga saat ini.
Tidak hanya yang jenazahnya belum ditemukan, keluarga 125 korban yang telah teridentifikasi pun menuntut hal yang sama sebagai bentuk solidaritas.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
Johan Harry Saroinsong, ayah dari korban bernama Hizkia Jorry Saroingsong menilai upaya pemerintah dan pihak terkait yang telah dilakukan selama ini belum maksimal dalam melakukan proses pencarian korban di lokasi. Padahal, dia menyatakan bahwa laut Jawa merupakan perairan dangkal sehingga pencarian seharusnya dapat lebih mudah dilakukan.
"64 Jenazah ini kami mau sudah harus diangkat, karena secara geografis itu kan laut Jawa itu kan dangkal, jadi sebenarnya teoritis kan sebenarnya bisa dicari. Menurut Basarnas katanya udah gak bisa tapi menurut kami sih masih bisa, dangkal itu laut Jawa bukan kayak Adam Air di Laut Sulawesi, Malaysian Air di laut China Selatan kan dalam, ini kan dangkal cuma 35 meter," kata dia saat ditemui dalam aksi penyampaian aspirasi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/12).
"Jadi belum dilakukan upaya maksimal aja, katanya kan kapal dari Singapura canggih bisa mendeteksi lumpur segala macam," dia menambahkan.
Dia menegaskan pihak keluarga korban ingin melihat usaha Lion Air secara nyata dalam melakukan proses evakuasi korban kecelakaan tersebut. Terlebih sebelumnya pihak perusahaan sempat menjanjikan adanya tahap kedua proses pencarian korban. Oleh karena itu mereka meminta bantuan kepada Presiden Joko Widodo untuk menjembatani tuntutan mereka pada perusahaan maskapai tersebut.
"Supaya pak Presiden juga melihat bahwa memang sebenarnya. Jadi menurut saya, kami datang ke sini untuk menyuarakan lebih keras jadi surat yang kami ajukan ini, buat kami menyatakan aspirasi kami selama ini supaya pak Jokowi juga merespons," ujarnya.
Dia berharap keinginan para pihak keluarga dapat terkabul agar dapat melakukan pemakaman secara layak. "Jadi saya kira Pak Jokowi memerintahkan lebih lagi, saya kira pasti ditemukan," ujarnya.
"Bayangkan kalau keluarga Presiden, keluarga pejabat sendiri yang jadi korban, saya kira seluruh upaya yang ada di negeri ini dilakukan. Ini anak kandung saya loh, anak laki-laki saya dan banyak yang juga mengalami hal itu. Padahal kan sebenarnya korban ini kan ada yang dari Kementerian Keuangan, Jaksa, Polisi, Hakim, banyak potensi SDM di negeri ini yang sebenarnya mati secara sia-sia. Jadi Indonesia ini sebenarnya banyak kehilangan SDM yang luar biasa di tragedi Lion Air," tutupnya.
Dalam kesempatan serupa, Inchy Ayorbaba, istri dari korban Paul Ferdinand Ayorbaba mengutarakan hal yang sama. Jenazah suaminya sudah ditemukan dan teridentifikasi. Namun dia tetap ingin proses pencarian tetap dilanjutkan sebab waktu 13 hari dinilai terlalu singkat untuk proses evakuasi kecelakaan pesawat.
"Lanjutkan pencarian saudara-saudara kami yang disana apapun yang didapat supaya bisa menguburkannya dengan layak," ujarnya dengan lantang.
Serupa, Vina yang hari ini datang mewakili keluarganya menginginkan proses evakuasi korban Lion Air tetap dilakukan. Sebab sepupunya yang berusia 21 tahun, Michelle Vergina masih belum ditemukan jenazahnya. Sementara jasad ayah dan saudara Michelle saat ini sudah ditemukan dan teridentifikasi.
"Kita mau kasih pemakaman yang layak buat mereka," tutupnya.
Baca juga:
Keluarga Korban Lion Air JT 610 Desak Pemerintah Lanjutkan Pencarian
Ke Istana Merdeka, Keluarga Korban Lion Air JT-610 Sampaikan 2 Tuntutan Pada Jokowi
Menhub Budi Tegaskan Lion Air Layak Terbang
KNKT Masih Pelajari Sistem Mesin Lion Air PK-LQP Jatuh di Karawang
KNKT Sebut AOA Lion Air Bermasalah Tapi Tidak Diganti Baru, Hanya Diperbaiki
KNKT Tegaskan Lion Air PK-LQP Layak Terbang