Kemarau, 50 hektar tanaman padi di Indragiri Hulu gagal panen
Bila musim kemarau berlalu, pemerintah setempat berjanji memberi bantuan bibit ke petani.
Kemarau panjang terjadi di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau mengakibatkan warga kesulitan mendapat air bersih. Hal itu juga menyebabkan puluhan hektar padi di sawah milik warga mengalami gagal panen alias muso.
Seperti yang dikatakan Kepala Dinas Pertanian Inhu, Rahmad, Minggu (13/9). Menurutnya, selama musim tanam tahun ini diperkirakan ada sekitar 50 hektar sawah kekeringan yang berujung kegagalan panen padi.
Rahmad merincikan, kemarau panjang terjadi di Kabupaten Inhu mengakibatkan kekeringan pada sekitar 274 hektar sawah. Antara lain 175 hektar di Kecamatan Rakit Kulim, 12 hektar di Rengat Barat, 59 hektar di Kecamatan Kuala Cenaku, satu hektar di Sungai Lala, dua hektar di Batang Peranap, dan 25 hektar di Kecamatan Peranap.
Dari 274 hektar sawah tersebut, sebanyak 50 hektar sawah ditanami padi gagal panen. Di antaranya 31 hektar di Kecamatan Rakit Kulim, tiga hektar di Kecamatan Rengat Barat, satu hektar di Kecamatan Sei Lala, dan 15 hektar di Kecamatan Peranap.
"Kondisi ini diperparah dengan sulitnya menjangkau sumber air. Kami sudah berupaya menyediakan pompa, tapi sumber air kering, sehingga kesulitan untuk melakukan pengairan," ujar Rahmad.
Meski demikian, Rahmad menjamin gagal panen terjadi tidak akan mempengaruhi stok pangan di Kabupaten Inhu. "Untuk menghindari kerugian para petani, maka selesai masa kekeringan kami akan memberikan bantuan bibit kembali pada masa tanam," lanjut Rahmad.
Di Kecamatan Rengat Barat, Kepala Desa Pekan Heran, Muhammad Miftar, menyatakan petani di desanya terpaksa menunda masa tanam padi. "Untungnya petani sudah sempat panen, cuma masa tanam ditunda takut kalau tidak dapat air dan menjadi gagal panen," kata Miftar.