Kembangkan gudeg di Abu Dhabi, Esther kesulitan cari krecek
Esther bawa krecek dari Indonesia. Sedangkan kencur, ditanam sendiri di Abu Dhabi.
Masakan Indonesia terkenal kaya bumbu racikan, termasuk gudeg. Namun, RA Estherlita Suryoputro (57) mengaku tidak terlalu sulit mendapatkan bahan dasar gudeg, masakan khas Indonesia andalannya di Abu Dhabi.
Menurut Esther, nangka muda sebagai bahan dasar gudeg, mudah didapat di Uni Emirat Arab (UEA). Selain itu, tempe dan tahu serta gula merah cukup mudah diperoleh di negeri penghasil minyak bumi tersebut.
-
Siapa yang memulai usaha peternakan di Jakarta Selatan? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.Dilansir dari akun youtube Naik Kelas, pria Betawi ini memilih usaha penggemukan atau peternakan sapi di Jalan Palem 2, Petukangan Utara, Jakarta Selatan.
-
Di mana Widodo merintis usaha kerajinan limbah kayu jati? Setelah pensiun tahun 1994, ia pindah ke Desa Tempurejo, Kabupaten Boyolali. Saat pensiun itulah Widodo merintis usaha kerajinan yang diolah dari limbah kayu jati.
-
Siapa yang merintis bisnis minuman sarang walet? Sebuah perusahaan ternama asal Bojonegoro berhasil menguasai pasar olahan sarang burung walet dalam bentuk minuman kemasan. Menariknya, cikal bakal minuman sarang burung walet pertama di Indonesia ini muncul dari pengalaman pribadi sang pemilik perusahaan.
-
Kapan Ririn Ekawati merayakan bisnis barunya? Bisnis baru ini adalah hadiah terbaik untuk Ririn yang baru saja berulang tahun.
-
Bagaimana Aqila berbisnis? Aqila tampaknya mengikuti kegiatan di sekolahnya yang mengajarkan siswa menjadi wirausahawan sejak dini.
-
Bagaimana Bango Warisan Kuliner membantu mempromosikan kuliner Indonesia? Para pelaku industri kuliner Indonesia berusaha mempromosikan tradisi pangan Nusantara dengan berbagai cara. Misalnya mengadakan festival kuliner, memberikan edukasi kuliner, atau membuat program yang memperkenalkan masakan Indonesia seperti Bango Warisan Kuliner.
"Iya kebetulan nangka fresh itu mudah didapat di UAE, jadi saya semangat buat bikin gudeg. Bahan makanan Indonesia hampir mirip dengan Filipina dan India karena itu gak sulit dapetin bahan dan bumbunya. Tempe tahu mah gampang, banyak yang jual. Gula merah juga banyak. Laos, sereh, jahe, kunyit, daun jeruk, daun kunyit itu ada, bahkan pete pun ada," tutur Esther saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (12/3).
Namun, bahan gudeg yang tidak bisa didapatkan Esther di Abu Dhabi, krecek, kencur dan daun salam segar. Untuk krecek dan daun salam segar, Esther harus memboyongnya langsung dari Indonesia. Untuk Kencur, Esther mengaku harus menanam sendiri kencur di Abu Dhabi.
"Kalau krecek saya harus bawa dari Indonesia. Saya beli di Jakarta saja, yang masih mentah, dibawa mentah lalu digoreng di Abu Dhabi. Saya bawa 5 kg sekali mudik dan itu jadinya ampun lho banyak banget. Kalau gak keburu mudik krecek sudah habis, biasanya saya titip teman saja. Tapi setahun memang beberapa kali kiriman krecek. Daun salam bawa dari Indonesia dua macam, yang khusus untuk nasi uduk dan yang untuk masakan biasa. Bawa segar lalu masuk freezer, tetap segar walau setahun," papar Esther.
Esther juga melakukan modifikasi gudeg agar bisa diterima lidah WNI di Abu Dhabi yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. "Bagaimana supaya tetap hitam, tapi gak terlalu manis itu melalui proses panjang. Akhirnya saya menemukan caranya dan seneng banget ketika ada teman saya yang berasal dari Padang, mau pengajian kok pesennya gudeg, juga temen manado saya juga ketika akan kebaktian lha pesennya gudeg. karena mereka tau gudeg saya gak semanis seperti lazimnya yang kita jumpai di Yogya. Pesanan gudeg selalu membludak," ungkap Esther.
Untuk gudeg komplit dengan isian gudeg, krecek, opor ayam potong potong dan dua buah telur, Esther membanderol dengan harga 50 dirham UEA. "Itu cukup untuk 3 orang makan, sekali makan ke warung Indonesia bisa 25 dirham hingga 30 dirham," tutur Esther.
Baca juga:
Trik apik bisnis ternak jangkrik
Kulik laba dari kerupuk jangkrik
Karena jangkrik, Bambang jadi bos beromzet miliaran
Laris di Timteng, Bu Esther rambah bisnis presto ke Amerika Serikat
Kisah Bu Esther jualan gudeg di Abu Dhabi, obati kangen para WNI
Besarkan 'radja ketjil', Renaldo tinggalkan kursi bankir