Kemendikbud Ristek Berencana Integrasikan Aplikasi PeduliLindungi di Sekolah
Nadiem menekankan, pemerintah akan terus melanjutkan PTM terbatas. Dia mengaku lebih khawatir apabila PTM tak digelar sebab hal tersebut akan membuat anak-anak mengalami learning loss atau kemunduran akademik
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengatakan, pihaknya berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.
Salah satunya, dengan mengintegrasikan aplikasi PeduliLindungi untuk pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Siapa Indi Nuraidah? Indi sering membagikan foto-foto kebersamaannya dengan Lesti, termasuk pada momen Lebaran tahun ini. Ingin tahu lebih banyak tentang Indi Nuraidah, bibi Lesti Kejora? Yuk, simak informasi selengkapnya berikut ini.
-
Bagaimana Narine Melkumjan mengatasi situasi darurat ini? Meski begitu Narine Melkumjan tidak terlihat panik. Padahal matanya yang tanpa pelindung terlihat sulit melihat karena kencangnya angin di kecepatan pesawat yang mencapai 300 km/jam itu. Dia kemudian berusaha kembali ke bandara dan mendaratkan pesawatnya dengan selamat.
-
Kenapa Fajar Nugroho meninggal? Saat berada di dalam kolam, Fajar mengalami masalah pada kakinya. Ia mengaku kram sehingga kesulitan untuk kembali ke permukaan. Padahal, Fajar sedang terkena setrum listrik dari dalam kolam. Teman-temannya pun berinisiatif untuk menolong Fajar.
-
Apa makna dari tema "Nusantara Baru, Indonesia Maju"? Makna dari tema ini adalah bahwa tahun 2024, yang bertepatan dengan HUT ke-79 Kemerdekaan RI akan menjadi momen pembuka bagi beberapa transisi besar di Indonesia.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
"Integrasi Peduli Lindungi dan mengimplementasi program itu di sekolah-sekolah kita. Jadi itu inisiatif besar kita untuk mengendalikan pandemi ini," katanya dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (27/9).
Selain itu, kata dia, Kemendikbud Ristek dan Kemenkes juga akan melakukan tes acak atau random sampling Covid-19. Kemudian, pemerintah akan menutup sekolah dengan angka positivity rate di atas 5 persen.
"Kita akan spesifik menutup sekolah kalau sudah melampaui 5 persen positivity rate. Jadi, secara klinis dan statistik jauh lebih valid, jauh lebih targeted jadi tidak merugikan," ujarnya.
Adapun langkah ini diambil Nadiem menyusul munculnya data 2,8 persen sekolah menjadi klaster Covid-19. Dia menegaskan bahwa angka tersebut merupakan kumulatif selama pandemi Covid-19, bukan data selama PTM berlangsung.
Nadiem menekankan, pemerintah akan terus melanjutkan PTM terbatas. Dia mengaku lebih khawatir apabila PTM tak digelar sebab hal tersebut akan membuat anak-anak mengalami learning loss atau kemunduran akademik
"Data bank dunia, maupun institusi research menunjukkan betapa menyeramkannya learning loss yang bs terjadi di luar kondisi psikologis yang bs terjadi kalau apalagi di tingkat SD dan PAUD," jelasnya.
"Mereka membutuhkan PTM bahwa kalau sekolah tidak dibuka dampaknya bisa permanen. Jadi, ini mencemaskan buat kami, seberapa lama anak-anak ini melakukan PJJ yang jauh dari efektivitas sekolah tatap muka," tutupnya.
Reporter: Lisza Egeham/Liputan6.com
Baca juga:
PKS Soroti Uji Coba PeduliLindungi di Pasar: Kebijakan Jangan Sisakan Masalah Baru
Menperin: Perusahaan dan Industri Wajib Implementasikan Peduli Lindungi
Kemendag: Kita Masih Susun SOP Peduli Lindungi untuk Pasar Tradisional
Tak Lolos Skrining Kartu Vaksin, 10 Bus Pariwisata Tujuan DIY Diputar Balik
Keluar Masuk Sabang Wajib Tunjukkan Sertifikat Vaksin Covid-19
Berlaku hingga 4 Oktober, Ini 4 Syarat Terbaru Masuk Bioskop Selama PPKM Jawa-Bali