Kemenkes Gratiskan Skrining 14 Penyakit di Puskesmas, Ini Daftarnya
Menurut Kemenkes, skrining merupakan upaya pencegahan atau promotif untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan fasilitas berupa pembiayaan gratis terhadap skrining 14 jenis penyakit yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di puskesmas.
“Kemenkes menjamin pembiayaan gratis untuk skrining 14 jenis penyakit di puskesmas," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril di Jakarta, Sabtu (17/4).
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Dimana para ilmuwan mengambil inti es yang berisi virus purba? Pada 2015 tim peneliti internasional menjelajah ke Gletser Guliya yang terpencil di Dataran Tinggi Tibet di Himalaya untuk mengumpulkan inti es sepanjang ratusan meter.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
Ia mengatakan upaya pencegahan atau promotif preventif ini merupakan strategi yang lebih penting dan mudah dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Upaya pencegahan ini pun dilakukan dengan kesadaran dan konsistensi masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat.
“Upaya pencegahan jauh lebih efektif menjaga kesehatan daripada mengobati saat jatuh sakit. Kemungkinan tubuh tetap sehat lebih tinggi dilakukan dengan pencegahan daripada diobati,” ujarnya.
Daftar 14 Penyakit Bisa Skrining Gratis
14 Jenis penyakit yang bisa diskrining secara gratis antara lain diabetes melitus, hipertensi, stroke, jantung dan kanker serviks.
Kemudian kanker payudara, TBC, anemia, kanker paru, kanker usus, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), thalassemia, hipotiroid kongenital, dan hepatitis.
Syahril menjelaskan, kondisi memprihatinkan seseorang karena sejumlah penyakit yang sebenarnya bisa dicegah sering terjadi di berbagai negara.
Studi ASEAN Cost in Oncology (ACTION) menemukan, hampir 50 persen pasien kanker mengalami kebangkrutan atau masalah finansial setelah menjalani pengobatan selama 12 bulan.
Selain itu, data Bank Dunia menunjukkan total pembiayaan kesehatan mandiri atau Out of Pocket Health Expenditure Indonesia mencapai 34,76 persen yang jauh di atas rekomendasi WHO sebesar 20 persen.
Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan dukungan asuransi pun maka beban biaya kesehatan yang tidak terencana tetap menjadi tantangan.
Baru 33 Persen Masyarakat Mau Skrining Penyakit
Sementara itu, Syahril menilai upaya mendorong optimalisasi pelayanan kesehatan preventif tidak mudah. Sebab, saat ini baru 33 persen penduduk Indonesia yang melakukan skrining penyakit tidak menular.
Sedangkan sebanyak 70 persen pasien kanker di Indonesia baru memulai pengobatan ketika sudah memasuki stadium lanjut.
“Ini dapat menurunkan risiko keberhasilan pengobatan dan menurunkan kualitas kesehatan masyarakat,” kata Syahril.
Selain itu, melalui kegiatan skrining kesehatan di puskesmas, Indonesia dapat menghemat beban biaya kesehatan karena pada 2022 beban pembiayaan penyakit tidak menular mencapai Rp24,1 triliun yang meningkat dibanding 2021 Rp17,9 triliun.
Oleh sebab itu, Kemenkes pun mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk rutin melakukan skrining di puskesmas sebagai upaya pencegahan terjadinya penyakit.
“Kami juga berharap kesadaran masyarakat akan pencegahan semakin meningkat dan masyarakat lebih peduli pada kesehatan,” ujar Mohammad Syahril, dilansir dari Antara.
(mdk/tin)