Kemenkes: Kasus Covid-19 Turun Pertama Kali Sejak Omicron Masuk di Indonesia
Kasus konfirmasi Covid-19 tercatat bertambah 55.209 per Sabtu, 12 Februari 2022. Pada Minggu 13, Februari 2022, kasus konfirmasi berada di posisi 44.526 yang artinya turun 10.683 dibandingkan Sabtu.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan untuk pertama kalinya sejak penyebaran varian Omicron mendominasi pada akhir Januari 2022.
Kasus konfirmasi Covid-19 tercatat bertambah 55.209 per Sabtu, 12 Februari 2022. Pada Minggu 13, Februari 2022, kasus konfirmasi berada di posisi 44.526 yang artinya turun 10.683 dibandingkan Sabtu.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
"Ini merupakan pertama kalinya kasus konfirmasi nasional turun semenjak Indonesia menyatakan masuk dominasi penyebaran varian Omicron akhir Januari 2022 lalu," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi dikutip dari siaran persnya, Senin (14/2/2022).
Kendati begitu, dia memastikan pemerintah terus berupaya memperkuat upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Hal ini untuk meminimalisir dampak terburuk pandemi Covid-19 baik dari sisi kesehatan maupun sosial ekonomi lainnya.
"Upaya pencegahan seperti penguatan testing, tracing, dan treatment terus dilakukan pemerintah untuk mencegah perluasan penyebaran virus Covid-19 varian Omicron yang diketahui memiliki tingkat penyebaran lebih cepat," jelasnya.
Selain itu, pemerintah telah mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan. Termasuk, menjaga tempat tidur rumah sakit tetap di angka optimal dan mampu merawat pasien yang membutuhkan seperti pasien bergejala sedang, berat, kritis, dan memiliki komorbid.
Nadia menyebut jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit saat ini masih tetap terkendali. Pasien yang dirawat di rumah sakit secara nasional berada di angka 31 persen, naik 1 persen pada Minggu, 13 Februari pukul 18.10 WIB.
Kemenkes telah menetapkan kebijakan agar hanya masyarakat yang bergejala sedang hingga kritis atau memiliki komorbid saja yang dirawat di rumah sakit. Hal ini dilakukan untuk menekan kasus kematian akibat virus corona.
"Dengan begitu pasien OTG (tanpa gejala) atau yang bergejala ringan diimbau untuk isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpusat di tempat-tempat yang disediakan pemerintah seperti di RSDC Wisma Atlet, Rusun Nagrak, Ngawi, dan Pasar Rumput di Jakarta," ujar Nadia.
Dia memastikan Kemenkes akan memberikan layanan konsultasi kesehatan secara gratis melalui platform telemedisin atau dari petugas kesehatan yang ada di puskesmas untuk pasien isolasi mandiri dan isolasi terpusat. Kemenkes juga menyediakan paket obat dan multivitamin bagi pasien isoman dan isoter secara gratis agar segera pulih.
Disisi lain, Nadia mengingatkan masyarakat untuk memperkuat protokol kesehatan agar tak tertular Covid-19. Dia juga mendorong masyarakat untuk segera ikut vaksinasi Covid-19.
"Lengkapi vaksinasi dan lakukan vaksinasi booster apabila sudah saatnya menerima booster," ucap Nadia.
Reporter: Lizsa Egeham
(mdk/ray)