Kemenkes: Kebutuhan Obat di 34 Provinsi Sudah Mencukupi
Menurutnya, fasilitas layanan kesehatan menjadi krusial di masa kenaikan kasus demi meminimalisir risiko terberat yang dihadapi pasien Covid-19.
Kementerian Kesehatan memastikan kebutuhan obat di 34 provinsi kini sudah mencukupi. Sementara, ketersediaan oksigen di 20 kabupaten/kota besar di Jawa-Bali mencukupi rata-rata kebutuhan hingga lebih dari 48 jam.
"Kebutuhan obat di 34 provinsi sudah mencukupi. Favipiravir, Remdesivir, Tocilizumab 400mg/20ml, multivitamin, IVIg 5%/50ml total 4.958.599, sedangkan stoknya mencapai 23.663.526," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi dilansir dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, Kamis (10/2).
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
Hingga sekarang, total pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit rujukan nasional mencapai 26,3 persen per 9 Februari 2022 pukul 16.30 WIB. Kondisi ini dinilai masih terkendali dibanding kenaikan kasus harian yang mencapai 46.843.
Nadia mengatakan meski masih terkendali, pemerintah terus memperkuat fasilitas layanan kesehatan agar lebih optimal menghadapi kenaikan kasus yang diperkirakan terjadi 2 hingga 3 minggu ke depan.
Menurutnya, fasilitas layanan kesehatan menjadi krusial di masa kenaikan kasus demi meminimalisir risiko terberat yang dihadapi pasien Covid-19. Utamanya penderita gejala sedang, berat, kritis, dan pasien dengan komorbid serta belum divaksinasi.
"Saat ini kesiapan layanan kesehatan nasional masih terkendali jika dibandingkan dengan kasus konfirmasi harian. Ini membuktikan sejauh ini strategi kita masih bisa berjalan efektif dan efisien dalam penanganan pasien," katanya.
Nadia menjelaskan, pemerintah meningkatkan testing dan tracing untuk mencegah infeksi virus Covid-19 meluas. Kemudian menyiapkan penginapan tenaga kesehatan bekerja sama dengan Kemenparekraf, seperti menyediakan asrama hotel terpusat.
"Tenaga kesehatan kita perlu mendapatkan perlindungan dari terinfeksi Covid-19. Kita harus menata alur mobilisasi yang terpusat bagi tenaga kesehatan kita agar meminimalisir risiko terinfeksi dan sakit, serta melindungi keluarga mereka dari paparan yang tinggi dari virus," tambahnya.
Seiring dengan penguatan fasilitas layanan kesehatan, Nadia meminta dukungan masyarakat untuk menekan jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 harian. Masyarakat bisa berpartisipasi dengan cara melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah apabila terinfeksi Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala.
Apabila tidak memungkinkan isoman, masyarakat bisa melakukan isolasi terpusat di tempat-tempat yang sudah disediakan pemerintah. Selain itu, masyarakat perlu memperketat protokol kesehatan dan segera melengkapi vaksinasi untuk memperkecil peluang dirawat dengan gejala berat hingga kritis akibat terinfeksi Covid-19.
"Vaksinasi sudah terbukti efektif memperkecil risiko kesakitan dan kematian akibat Covid-19, karena data yang kami peroleh, sebagian besar pasien berat dan kematian disebabkan pasien belum memperoleh vaksinasi lengkap," tutup Nadia.
Baca juga:
KSP Minta Masyarakat Tak Termakan Hoaks Kaitkan Level PPKM dengan Kegiatan Keagamaan
Penderita Covid-19 Meningkat, Tempat Isolasi di PSJ UI Hampir Penuh
Kasus Covid-19 Naik, Seluruh Rumah Sakit di Garut Harus Siapkan Tempat Isolasi
Kasus Covid-19 Dunia Tembus 400 Juta, Omicron Dominasi Lonjakan
Anies Ingatkan Warga Tak Menyepelekan Varian Omicron Meski Tingkat Kematian Kecil