Kemenkes Minta RS Konversi 40 Persen Layanan untuk Penanganan Covid-19
"Permintaan ini tidak hanya untuk rumah sakit pemerintah tapi juga seluruh rumah sakit apakah itu rumah sakit umum daerah, rumah sakit TNI Polri, rumah sakit BUMN, dan semua rumah sakit umum," kata Kadir
Kementerian Kesehatan meminta kepada rumah sakit di seluruh Indonesia untuk mengonversikan 40 persen dari kapasitas pelayanan kesehatannya untuk penanganan Covid-19. Terutama untuk rawat inap dari layanan non-Covid-19 menjadi ke penanganan pasien Covid-19.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Abdul Kadir menyebutkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah menerbitkan surat edaran yang ditujukan pada seluruh rumah sakit terkait konversi pelayanan kesehatan tersebut.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
"Permintaan ini tidak hanya untuk rumah sakit pemerintah tapi juga seluruh rumah sakit apakah itu rumah sakit umum daerah, rumah sakit TNI Polri, rumah sakit BUMN, dan semua rumah sakit umum," kata Kadir dilansir Antara, Jumat (22/1).
Hal ini dilakukan mengingat semakin meningginya kasus Covid-19 di seluruh Indonesia yang berdampak pada beban rumah sakit untuk merawat pasien Covid-19 yang juga meningkat.
"Surat edaran yang isinya meminta ke semua rumah sakit untuk melakukan peningkatan kapasitas. Dengan cara semua mengonversi 40 persen ruang rawat inap. Bila tidak bisa menambah tempat tidur karena terbatas sarana, kita minta konversi, bagaimana mengubah tempat tidur di RS yang tadinya untuk pelayanan non-Covid-19 sekarang jadi untuk melayani pasien Covid-19," kata Kadir.
Kadir menyebut saat ini tingkat keterpakaian tempat tidur di rumah sakit yang melayani pasien COVID-19 sekitar 64,83 persen secara nasional. Dari sekitar ruang rawat inap, ruang isolasi mandiri, ruang ICU untuk pasien COVID-19 sebanyak lebih dari 81 ribu tempat tidur, sudah terisi sekitar 52 ribu.
Namun Kadir menekankan bahwa di beberapa daerah, khususnya di wilayah dengan kategori zona merah, tingkat keterisian ruangan rawat inap untuk pasien Covid-19 ada yang sudah mencapai 80 persen hingga 89 persen.
Untuk DKI Jakarta, kata Kadir, tingkat keterisian ruangan rawat inap sudah mencapai 82 persen. RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet yang hanya khusus menangani pasienCovid-19 saja sudah lebih dari 80 persen tingkat keterpakaian ruangannya.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengungkapkan saat ini tingkat keterpakaian ruangan pelayanan pasien Covid-19 di rumah sakit maupun rumah singgah di Tangerang sudah mencapai 90 persen.
Selain meminta rumah sakit untuk mengonversikan 40 persen ruangan rawat inap untuk Covid-19, Kementerian Kesehatan juga meminta seluruh rumah sakit mengonversikan 25 persen kapasitas ruangan ICU untuk pelayanan Covid-19.
Baca juga:
Menkes Budi Kapok Pakai Data Kemenkes Untuk Program Vaksinasi Covid-19
Baru 11 Hari Dipakai, TPU Srengseng Sawah Khusus Jenazah Covid-19 Kini Nyaris Penuh
CEK FAKTA: Hoaks Gelang Power Balance Bisa Menangkal Virus Corona
Harap-Harap Cemas Menanti Setabung Nyawa Penyambung Napas
Menkes Sebut Testing Covid-19 di Indonesia Salah Secara Epidemiologi