Kemenkes: Penerapan 3M Sedikit Melemah, Masyarakat Sudah Agak Lelah
Libur panjang pada 28 Oktober hingga 1 November 2020, kata dia, berdampak pada peningkatan kasus di 8 hingga 22 November. Hal tersebut juga bisa terjadi karena masyarakat mulai lengah dengan penerapan protokol kesehatan.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, penerapan menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan menggunakan sabun (3M) oleh masyarakat mulai agak menurun.
"Penerapan 3M ini sedikit melemah, mungkin karena masyarakat sudah agak lelah," katanya di Jakarta, Jumat (11/12).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Libur panjang pada 28 Oktober hingga 1 November 2020, kata dia, berdampak pada peningkatan kasus di 8 hingga 22 November. Hal tersebut juga bisa terjadi karena masyarakat mulai lengah dengan penerapan protokol kesehatan.
Menurutnya, dengan menjaga jarak secara terus menerus, mencuci tangan, memakai masker termasuk membatasi diri di tengah keramaian membuat masyarakat mulai lelah atau jenuh.
Apalagi, masyarakat Indonesia bersifat komunal sehingga sosialisasi dan interaksi dengan banyak orang sulit dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari, ujar juru bicara vaksinasi Covid-19 tersebut.
"Jadi, dari sifat masyarakat ini kita lihat terutama saat libur panjang ada penurunan penerapan 3M," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Siti tidak menampik penerapan 3M tersebut belum menjadi sebuah kebiasaan oleh masyarakat. Oleh sebab itu, upaya ekstra misalnya sosialisasi dari pemerintah dan duta adaptasi kebiasaan baru perlu lebih maksimal lagi.
Selain alasan-alasan tersebut, Siti Nadia mengatakan mulai turunnya penerapan 3M dikarenakan masih banyak individu-individu yang tidak memercayai Covid-19.
Bahkan, kondisi itu diperparah dengan adanya sejumlah berita atau informasi hoaks yang sengaja disebarluaskan sehingga membuat masyarakat semakin tidak percaya dengan Covid-19.
Tidak hanya itu, faktor psikologis juga membawa pengaruh kepada masyarakat sehingga penerapan 3M mulai agak menurun, ujarnya.
"Ini kan termasuk perubahan perilaku ya, jadi masyarakat kita itu harus terus diingatkan soal 3M agar menjadi sebuah kebiasaan dan bagian dari gaya hidup," tutup Siti.
Baca juga:
Kasus Terus Bertambah, Satgas Tambah 1.000 Relawan Tenaga Kesehatan Tangani Covid-19
Sembuh dari Covid-19, Walkot Malang Sutiaji Langsung Gowes Tinjau Proyek
Istri Bupati Sidrap Meninggal Dunia Karena Terpapar Covid-19
FX Rudy Tegaskan Hanya Karantina Pemudik, Bukan Wisatawan
VIDEOGRAFIS: Waspada Fenomena Long Covid-19, Kenali Gejalanya
Menko Luhut: Jika Sesuai Rencana, Vaksinasi Dimulai Akhir 2020