Di Markas PBB, Mensos Risma Tegaskan Soal Pentingnya Pemanfaatan Teknologi dalam Pengentasan Kemiskinan
Kemensos mendirikan lebih dari 648 lumbung sosial di seluruh Indonesia.
Kemensos mendirikan lebih dari 648 lumbung sosial di seluruh Indonesia.
Di Markas PBB, Mensos Risma Tegaskan Soal Pentingnya Pemanfaatan Teknologi dalam Pengentasan Kemiskinan
Menteri Sosial Tri Rismaharini berkesempatan memberikan pandangannya terkait pentingnya data yang akurat dan pemanfaatan teknologi dalam program pengentasan kemiskinan pada Forum Politik Tingkat Tinggi di Markas Besar PBB.
Pada kesempatan ini, Mensos Risma menyampaikan optimisme dalam menangani kemiskinan dan mencegah kelaparan.
"Kami percaya dengan bekerja sama, dunia akan menjadi tempat yang lebih baik untuk semua, inklusif tanpa kemiskinan dan kelaparan. No one left behind " ujar Risma dikutip pada Senin (15/7).
Mensos Risma membeberkan berbagai inisiatif yang telah diambil oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Sosial dalam tiga tahun terakhir dengan melibatkan multi stakeholder , komunitas adat, komunitas agama, ikatan alumni, media sampai dengan aparat negara.
Hal ini disampaikannya saat berpidato di Forum Politik Tingkat Tinggi (High Level Political Forum) yang dilaksanakan oleh: Global Taskforce of Local and Regional Governments (GTF LRG) yang dikoordinasikan bersama Departemen Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDESA), dan didukung oleh UCLG, UN Habitat dan UNDP di New York, Kamis (11/7).
Mensos Risma menjelaskan Data (DTKS) di Indonesia diperbarui minimal sekali dalam tiap bulan oleh pemerintah daerah, memudahkan untuk merancang solusi yang tepat, baik untuk mengurangi pengeluaran keluarga maupun meningkatkan pendapatan mereka.
Pasalnya, data yang akurat akan membuat penyaluran program pengetasan kemiskinan dilakukan lebih efektif dan efesien.
Lebih lanjut, Risma mengungkapkan Pemerintah Indonesia telah meluncurkan program permakanan gratis bagi kelompok rentan, seperti: Lanjut Usia tunggal dan Disabilitas Tunggal.
Selain itu, bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH), sembako, dan anak Yatim Piatu (YAPI) juga telah disalurkan setiap bulan melalui transfer tunai kepada keluarga miskin.
"Kami sekarang dapat menyediakan program permakanan gratis bagi lansia dan penyandang disabilitas yang tinggal sendiri. Program ini didukung oleh kelompok masyarakat (pokmas) setempat yang memasak dan mengirimkan makanan kepada mereka setiap hari," tambahnya.
Dalam bidang perumahan, Kemensos menyediakan dua bentuk dukungan utama, yaitu rusun sewa murah (hanya Rp10 ribu per bulan) dan renovasi atau pembangunan rumah baru.
Saat ini, sudah terbangun 3 (tiga) rusun sewa murah dan hampir 16.000 rumah telah direnovasi atau dibangun kembali di seluruh Indonesia dalam tiga tahun terakhir.
Sementara dalam mengatasi masalah aksesibilitas di daerah perbatasan dan komunitas terpencil, Kemensos memanfaatkan teknologi sebagai enabler seperti: bus sekolah, kapal sekolah, sepeda motor listrik, sampai dengan pembelajaran melalui broadband learning center. Upaya ini juga mencakup penyediaan akses air bersih melalui mesin pengolah air (SWRO - Sea Water Reverse Osmosis) yang dijalankan dengan tenaga surya.
Melalui program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA), lebih dari 28.775 Keluarga telah digraduasi dari Kemiskinan dan tidak lagi terdaftar sebagai penerima bantuan sosial.
Adapun program ini mendukung kewirausahaan dan jugs memberikan pelatihan vokasional berikut peluang kerja bagi penyandang disabilitas dan komunitas, termasuk di titik terluar Indonesia, dari Aceh di Barat sampai Skouw (Papua) di Timur, serta dari Siau (Sulut) di Utara sampai Rote Ndao (NTT) di Selatan.
Selanjutnya, Kemensos juga mendirikan lebih dari 648 lumbung sosial di seluruh Indonesia. Fasilitas ini dilengkapi dengan makanan siap saji, tenda, perahu, dan generator mini, berfungsi sebagai persiapan darurat jika terjadi bencana dan kelaparan secara inklusif.