Kemenko Perekonomian Targetkan KUR Rp 279 Miliar untuk Pariwisata Banyuwangi
Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian mengucurkan Rp 140 triliun dengan suku bunga rendah 7 persen untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor UMKM, Pariwisata, Pertanian dan Perkebunan. Kabupaten Banyuwangi mendapatkan kucuran KUR sebesar Rp 279 untuk penguatan sektor pariwisata kepada 6.911 debitur di tahun 2019
Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian bersama perbankan BRI, BNI dan Mandiri, menargetkan Rp 140 triliun dengan suku bunga rendah 7 persen untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor UMKM, Pariwisata, Pertanian dan Perkebunan.
Kabupaten Banyuwangi mendapatkan KUR sebesar Rp 279 untuk penguatan sektor pariwisata kepada 6.911 debitur di tahun 2019 ini.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
"KUR yang memiliki suku bunga rendah sebesar 7 persen ini dapat menjadi pilihan alternatif skema pembiayaan bagi pelaku UMKM di sektor pariwisata," kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, lskandar Simorangkir, di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, Jumat (19/7).
Iskandar melanjutkan, Banyuwangi mendapatkan alokasi KUR Pariwisata yang cukup besar karena mulai dikenal dengan potensi pariwisatanya.
"Mendorong pertumbuhan Banyuwangi lebih baik lagi," katanya.
Iskandar melanjutkan, sejak ditetapkan pada September 2018 hingga Juni 2019, KUR Pariwisata telah disalurkan sebesar Rp 21,7 triliun dan diberikan kepada 1,1 juta debitur di Indonesia. Penyaluran KUR Pariwisata memiliki porsi sebesar 5,3 persen dari total akumulasi penyaluran KUR.
"Khusus di Banyuwangi, telah tersalurkan KUR Pariwisata sebesar Rp657 miliar kepada 26 ribu debitur," katanya.
Adapun akumulasi KUR secara nasional, yang telah disalurkan sejak 2015 hingga akhir Juni 2019 sebesar Rp408,5 triliun. Angka tersebut diberikan kepada 16,57 juta debitur dengan Non Performing Loan (NPL) tetap terjaga sebesar 1,39 persen.
Sementara khusus tahun 2019, realisasi penyaluran KUR hingga 30 Juni 2019 adalah Rp75,1 triliun atau sebesar 53,7 persen dari target Rp 140 Triliun untuk 2,7 juta debitur.
"Jawa Timur menjadi salah satu provinsi dengan penyaluran KUR tertinggi kedua dengan total akumulasi penyaluran sebesar Rp 67,5 Triliun kepada 3,2 juta debitur," katanya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah menggelar rapat dan memberi manfaat untuk masyarakat Banyuwangi.
Selama dua hari 18-19 Juli, jajaran Kemenko Perekonomian, menggelar rapat bersama 57 pejabat eselon 1 di Banyuwangi.
"Ini bentuk sinergi agar capaian lebih dahsyat ke depan. Terima kasih karena telah memilih Banyuwangi, sehingga datang ke sini untuk rapat, tapi juga bisa bermanfaat untuk masyarakat Banyuwangi," katanya.
(mdk/hhw)