Kena Razia, 8 PSK di Surabaya Positif Mengidap HIV
Delapan dari 14 Pekerja Seks Komersial (PSK) yang terjaring razia petugas gabungan Pemkot Surabaya terindikasi positif mengidap virus Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Delapan dari 14 Pekerja Seks Komersial (PSK) yang terjaring razia petugas gabungan Pemkot Surabaya terindikasi positif mengidap virus Human Immunodeficiency Virus (HIV). Mereka diamankan di kawasan Stasiun Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (18/5) malam dan Minggu (19/5) dini hari.
"Saat ini mereka ditempatkan di Liponsos Keputih untuk dilakukan pembinaan dan pengobatan berupa 'Acute Retroviral Syndrome' (ARV), sebelum nanti mereka dipulangkan ke daerah asal masing-masing," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Senin (20/5).
-
Apa itu HIV/AIDS? HIV/AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (human immunodeficiency virus) yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
-
Apa yang dimaksud dengan AIDS? Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah fase akhir dari human immunodeficiency virus (HIV). Saat awal terinfeksi HIV, umumnya ditandai dengan gejala seperti flu serta rasa lelah. Akan tetapi, apabila HIV berprogres menjadi AIDS, gejala yang lebih serius seperti penurunan berat badan yang drastis, kelelahan yang sangat parah, dan munculnya luka.
-
Apa itu HIV? Human immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang menyerang sel darah putih (sel CD4) pada sistem kekebalan tubuh.
-
Kapan Hari AIDS Sedunia dicetuskan? Peringatan Hari AIDS Sedunia diketahui dicetuskan pertama kali oleh James W. Bunn dan Thomas Netter pada tahun 1987 lalu.
-
Di mana kasus HIV paling banyak ditemukan di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Siapa yang berjuang untuk sembuh dari penyakit HIV/AIDS? Hari AIDS Sedunia juga untuk berempati dan peduli kepada pengidap HIV/AIDS, sebab banyak orang yang sedang berjuang sembuh dari penyakit mematikan ini.
Dari 14 razia petugas gabungan dari Pemerintah Kota Surabaya meliputi Satpol PP, Linmas, Dinas Perhubungan dan Dinkes Surabaya langsung dilakukan pemeriksaan tes urine di lokasi. Hasilnya, delapan orang positif terjangkit HIV.
Para PSK tersebut diketahui berasal dari beberapa daerah di Jawa Timur yakni Kediri, Tulungagung, Gresik, Nganjuk dan Malang, dengan usia rata-rata di atas 30 tahun.
Febria menjelaskan pihaknya terus gencar melakukan penyuluhan dan pemeriksaan ke sekolah-sekolah, bahkan tempat-tempat hiburan malam. Dengan begitu masyarakat akan sadar dan mendapatkan edukasi tentang bahaya penyebaran virus HIV itu.
"Kami selalu melakukan penyuluhan-penyuluhan di SD, SMP, SMA dan lintas sektor. Kemudian di beberapa hiburan malam, kalau tim pengawasnya ada dari Dinkes, LSM dan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia)," ujarnya.
Bahkan, dia memastikan, Pemkot Surabaya bersama jajaran samping juga rutin melakukan razia ke tempat-tempat hiburan malam. Razia dilakukan rutin setiap tiga bulan sekali untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya penyebaran virus tersebut.
"Setiap ada razia itu langsung kita periksa (tes urine) di tempat. Baru setelah itu jika terindikasi positif HIV, maka akan kita bawa ke Liponsos," katanya.
Perempuan berkerudung ini mengungkapkan, penularan virus HIV bisa melalui beberapa faktor, di antaranya jarum suntik, seks bebas, dan hubungan sesama jenis. Namun jika hanya sekedar bersentuhan tangan dengan pengidap HIV, orang tersebut tidak akan tertular.
Akan tetapi, dia menyebut, obat ARV tidak bisa menyembuhkan pengidap HIV/AIDS, namun bisa menekan perkembangbiakan virus, sehingga usia harapan hidup bisa diperpanjang.
"Jangan sungkan-sungkan untuk berobat dan koordinasi dengan puskesmas, sampai terima PMT (Pemberian Makanan Tambahan), itu berupa susu, karena imunnya sudah menurun. Dari Dinsos juga ada permakanan," katanya.
Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang telah terjangkit virus HIV/AIDS agar melakukan pengobatan secara rutin ke puskesmas atau rumah sakit yang memberikan layanan bagi pengidap virus tersebut.
Ia menyebut, di Surabaya ada 63 puskesmas yang siap melayani pemeriksaan dan diagnosa virus HIV. Sementara itu, jumlah Puskesmas yang melayani pengobatan HIV ada 10 yakni Puskesmas Dupak, Putat, Sememi, Perak Timur, Kedurus, Jagir, Kedungdoro, Keputih, Kali Rungkut, dan Tanah Kali Kedinding.
"Kalau rumah sakit yang melayani pengobatan HIV ada sembilan, yakni RS Soewandi, RSAL (Rumah Sakit Angkatan Laut), RS Haji, RS Bhayangkara, RS Jiwa Menur, RS Dr. Soetomo, RS Unair dan RS Bhakti Dharma Husada (BDH)," tutupnya.
Baca juga:
Akibat Malapraktik Dokter, Ratusan Anak Terjangkit HIV di Pakistan
Peneliti Temukan Metode agar Penderita HIV Mampu Miliki Anak Tanpa Tularkan Penyakit
5 Teknologi Revolusioner yang Muncul di Awal 2019
Pengidap HIV di Inggris Sembuh Setelah Jalani Transplantasi Sel
KPAI Minta Keberadaan 14 ADHA di Sejumlah Sekolah di Solo Dirahasiakan
Sempat Ditolak, 14 Siswa Terinfeksi HIV/AIDS di Solo Diterima di Lima Sekolah