Kendaraan melintas ke Jabar saat mudik 2018 diprediksi naik
Kendaraan melintas ke Jabar saat mudik 2018 diprediksi naik. Peningkatan pun terjadi di jalur laut sebesar 1,67 persen, jalur udara naik 7,6 persen dan kereta api 7,8 persen.
Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar memprediksi arus kendaraan pada mudik lebaran tahun 2018 mengalami peningkatan. Semua persiapan untuk layanan keamanan dan keselamatan pengendara diklaim sudah dilakukan.
Kepala Dishub Jabar Dedi Taufik menyatakan kenaikan arus lalu lintas ke Jawa Barat di jalur darat bisa mencapai 5 persen dari tahun lalu yang mencapai 2.462.840 kendaraan.
-
Kapan puncak arus mudik diperkirakan terjadi? "Kemudian dari data yang kami dapatkan sampai sejauh ini puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 Lebaran, ada sekitar 125 ribu penumpang kereta api saat ini yang sudah membeli di H-4 tersebut," katanya seperti dilansir dari Antara.
-
Mengapa arus mudik di Pelabuhan Merak mengalami peningkatan? Lisye menyebut pemudik yang meninggalkan Jabodetabek mengarah ke Merak telah mengalami peningkatan sebesar 2,35% dari lalin normal.
-
Kapan puncak arus mudik di tahun 2024 terjadi? “Jadi kalau tahun 2023 itu di H-3, kali ini bergeser di H-4 dengan tingkat puncak arus mudiknya yang turun dan ini tersebar di hari-hari sebelumnya,” tambah dia.
-
Dimana terjadi kepadatan arus mudik menjelang Lebaran 2024? Kepadatan mulai terjadi di kawasan Pelabuhan Merak, Banten, oleh rombongan pemudik yang ingin berpergian lewat jalur laut.
-
Kapan puncak arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi? Arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi pada 19-21 April 2023.
Selain itu, peningkatan pun terjadi di jalur laut sebesar 1,67 persen, jalur udara naik 7,6 persen dan kereta api 7,8 persen.
"Kami prediksi akan meningkat. Dominasinya masih kendaraan roda dua. Kalau penumpang (diprediksi) totalnya diperkirakan mencapai 13,2 juta jiwa," katanya saat dihubungi, Selasa (29/5).
Untuk mengantisipasi kepadatan arus, terutama di jalur darat, Dishub akan fokus pada fasilitas lalu lintas jalan Jabar yang punya filosofi sebagai lintasan dan tujuan dengan tiga jalur utama. Yakni, jalur utara tengah dan selatan.
"Tentu kami komitmen mengedepankan keselamatan, kenyamanan dan layanan," ucapnya.
Di jalur darat, Dedi menyebut sudah menyiapkan armada berupa bus sebanyak 4.675 unit, baik bus antarkota dalam provinsi (AKDP) maupun bus antarkota antarprovinsi (AKAP).
Dari jumlah itu, total kursi bisa mengangkut sebanyak 205.744 penumpang. Ia memastikan semua kelengkapan keselamatan bus sudah dan sedang diproses secara berkala hingga H-10 Idul Fitri.
Adapun untuk angkutan kereta api, ada 92 kereta dengan keberangkatan dari kota Bandung, Kiara Condong dan Cirebon. Jumlah itu sudah dikonfirmasi berdasarkan rapat koordinasi yang dilakukan bersama pihak Daerah Operasi (Daop) Kereta Api Indonesia (KAI) di wilayah bersangkutan.
Untuk angkutan sungai danau dan penyeberangan, sudah disiapkan 1.352 kapal di bawah 7 gross tone (GT). Angkutan udara ada 98 pesawat.
"Angkutan udara nantinya melayani penerbangan domestik sebanyak 78 unit, untuk penerbangan internasional sebanyak 20 unit," tuturnya.
(mdk/eko)