Kerasnya puisi Butet buat calon lain saat kampanye akbar Ahok-Djarot
Kerasnya puisi Butet buat calon lain saat kampanye akbar Ahok-Djarot. Konser akbar kampanye Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Ahok-Djarot Saiful Hidayat banyak dihadiri para artis dan juga seniman, salah satunya Butet Kertaradjasa. Dalam penampilannya, Butet membawakan sebuah puisi.
Konser akbar kampanye Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Ahok-Djarot Saiful Hidayat banyak dihadiri para artis dan juga seniman, salah satunya Butet Kertaradjasa. Dalam penampilannya, Butet membawakan sebuah puisi.
Puisi seniman asal Yogyakarta gitu terbilang cukup nyelekit. Dia banyak menyindir Pasangan Calon (Paslon) lain.
"Bila kalian dibayar nomor 3 atau nomor 1, jangan ragu ambil uangnya tapi tetap coblos nomor 2," kata Butet saat membawakan puisinya, Sabtu (4/2).
Butet juga tak segan mengajak rakyat untuk memilih pasangan Ahok-Djarot untuk menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur di periode selanjutnya.
"Ahok dipermasalahkan karena non-pribumi. Padahal dia paling oke jadi Gubernur DKI," sebutnya.
Berikut petikan puisi Butet selengkapnya di konser kampanye pasangan calon nomor urut 2:
Karena bingung otak enggak nyambung, Berfantasi Jakarta jadi kota terapung.
Menguras banjir jangan pakai panci
Menguras banjir jangan dengan fantasi
Yang lain baru berjanji, Ahok-Djarot sudah kasih bukti.
Prajurit mengundurkan diri namanya desersi.
Harusnya didenda karena diongkosi negara.
Dilengser karena dibenci, banting setir ngejar ambisi
Jadi kutu loncat tak mengapa, asal bisa berkuasa.
Paling enak jadi Hakim Konstitusi, ketangkap korupsi ngakunya dizolimi.
Ahok dipermasalahkan karena non-pribumi.
Padahal dia paling oke jadi Gubernur DKI.
Ikan lele, ikan tri, ikan paus, dan ikan anu.
Semua enak digoreng, tapi yang satu harus disunat dulu.
Jangan pilih gubernur yang membleh dan belagu, pastikan Ahol dan Djarot pilihanku.
Jangan tanya berapa banyak jenis ikan padakau.
Tanyalah siapa pantas pimpin ibukota.
Bila kalian dibayar nomor 3 atau nomor 1, jangan ragu ambil uangnya tapi tetap coblos nomor 2.
Jalan kaki Jogja-Jakarta. Kuramg kerjaan namanya.
Lebih baik naik kereta, lebih aman dan nyaman.
Meski dijegal dengan berbagai cara, Insya Allah pasangan Badja menang satu putaran.
Masinis, nyopirin kereta. Eh, ada ayah nyopirin anaknya.
Hati-hati kalau berkata, nanti dituduh penista.
Kalau Jakarta ingin bahagia dan korupsi sirna, pilih Badja untuk Jakarta aman nyaman.
Ngakunya bersih suci, tapi hobinya naca novel stensilan.
Hati-hati kalau berjalan terpeleset lendir.
Kalau rakyat ingin pelayanan tanpa sogokan, pasangan Ahok-Djarot sudah memberikan.
Kapal teluk talinya kencang, jangan ngamuk kalau tak senang.
Kapal teluk talinya rapia, jangan lupa pilih nomor dua.