Kerja Sama dengan Kalbe Farma, Pemerintah akan Layani 4.000 Tes PCR Gratis
"Tes ini akan kami layani secara cuma-cuma untuk rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta dan sekitarnya," ujar Djohan.
Pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 bekerjasama dengan PT Kalbe Farma Tbk menghadirkan layanan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) virus corona. Layanan tes tersebut dilakukan secara gratis.
"Hari ini Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mendapatkan dukungan dari Kalbe Farma Tbk, yang telah menyediakan laboratorium pemeriksaan PCR untuk penderita Covid-19 dengan kapasitas 8.000 tes per bulan dan ini gratis untuk rumah sakit rujukan," kata Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan di BNPB, Jakarta, Kamis (16/4).
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Siapa yang dinyatakan positif Covid-19 pertama di Indonesia? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Sementara, Direktur Kalbe Farma Sie Djohan mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen memberikan bantuan tahap awal sebesar Rp25 miliar dalam berbagai bentuk.
Pertama, 5.000 tes PCR yang saat ini akan dilakukan di laboratorium KALGen InoLab, perusahaan joint venture, antara Kalbe Farma dengan Toyota Tsusho dan Hoken Kagaku dari Jepang.
"Tes ini akan kami layani secara cuma-cuma untuk rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta dan sekitarnya," ujar Djohan.
Kedua, bantuan rapid test sebanyak 10.000 yang juga akan dilakukan secara gratis melalui aplikasi klik dokter, bekerjasama dengan rumah sakit rujukan di Jakarta. Di mana untuk penderita positif Covid-19 akan dilanjutkan dengan tes PCR.
"Bantuan selanjutnya berupa alat perlindungan diri (APD) sebanyak 20.000 yang akan disumbangkan untuk rumah sakit di Jakarta dan juga di daerah," ucapnya.
Kemudian, ada satu juta masker akan disumbangkan ke rumah sakit di berbagai daerah. Lalu vitamin serta obat-obatan dari Kalbe Farma.
Khusus untuk tes PCR, kata Djohan, Kalbe Farma melalui anak perusahaannya KALGen InoLab, per tanggal 13 April telah menyediakan layanan tes PCR yang merupakan gold standar untuk pemeriksaan COVID-19 dengan mendeteksi RNA virus SARS-Cov-2 yang menjadi standar baku pemerintah Indonesia dan WHO.
"Laboratorium KALGen InoLab menjadi laboratorium swasta pertama yang mempunyai fasilitas dengan bio safety level 2+ serta peralatan pemeriksaan dan sumber daya manusia yang terlatih," ucapnya.
Hal itu sesuai dengan persyaratan Kementerian Kesehatan, melalui surat edaran Menteri Kesehatan No. HK0201/Menkes/234/2020 tentang pedoman pemeriksaan uji RT-PCR bagi laboratorium yang melakukan pemeriksaan Covid-19.
Dia menjelaskan, sebagai laboratorium pemeriksaan Covid-19, KALGen InoLab tidak melayani pasien perorangan, tetapi hanya menerima sampel dari rumah sakit, khususnya dari rumah sakit rujukan Covid-19.
Pengambilan sampel dari swab, usapan hidung dan tenggorokan akan dilakukan di rumah sakit yang menyediakan layanan tersebut.
"Kapasitas awal tersedia saat ini di laboratorium KALGen InoLab sejumlah 140 tes per hari, atau kira-kira 4.000 tes per bulan, yang akan segera kami tingkatkan menjadi 8.000 tes per bulan setelah mesin ekstraksi otomatis kami tiba di Jakarta," kata Djohan.
Hasil pemeriksaan laboratorium KALGen InoLab akan diketahui dalam waktu 24 jam sejak sampel diterima atau dengan kata lain sampel yang masuk hari ini. Hasilnya akan bisa diketahui keesokan harinya.
"Kami berharap upaya ini dapat sedikit membantu upaya yang luar biasa yang dilakukan pemerintah, khususnya BNPB dan masyarakat Indonesia pada umumnya untuk bersama-sama mengatasi pandemi Covid-19 ini," pungkas Djohan.
(mdk/ray)