Ketika sapi adu cantik dan berebut Piala Presiden
Sedikitnya 24 pasangan sapi kerap bersaing memperebutkan Piala Bergilir Presiden RI 2017 dalam pelaksanaan Festival Karapan Sapi Madura. Ajang ini digelar di Stadion Soenarto Hadiwidjojo Pamekasan, Jawa Timur, Minggu (29/10).
Sedikitnya 24 pasangan sapi kerap bersaing memperebutkan Piala Bergilir Presiden RI 2017 dalam pelaksanaan Festival Karapan Sapi Madura. Ajang ini digelar di Stadion Soenarto Hadiwidjojo Pamekasan, Jawa Timur, Minggu (29/10).
"Ke-24 pasangan sapi kerap yang bersaing dalam festival karapan sapi kali ini adalah peraih juara tingkat kabupaten, dari empat kabupaten yang ada di Pulau Madura ini," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparibud) Pemkab Pamekasan Akhmad Sjaifudin dilansir dari Antara.
Ajang bergengsi tahunan rakyat Madura ini diawali dengan tari kolosal pecot oleh ratusan seniman dan budayawan Madura, serta para pelajar dari sejumlah lembaga pendidikan di Kabupaten Pamekasan.
Akhmad menjelaskan, karapan sapi memperebutkan Piala Bergilir Presiden RI atau yang disebut 'Karapan Gubeng' ini menjadi kegiatan pemuncak pagelaran seni budaya Madura yang biasa digelar pascamusim panen tembakau.
Selain karapan sapi, sejumlah kegiatan juga digelar guna meramaikan dan mempromosikan seni budaya Madura dan menarik minat wisatan untuk berkunjung ke Madura, khususnya di Kabupaten Pamekasan.
Antara lain kontes kecantikan sapi atau 'sapi sono' dan pagelaran seni budaya Madura dalam acara 'Kemilau Madura'.
"Sapi ini, merupakan peliharaan mayoritas masyarakat Madura, dan sapi ini juga yang menginspirasi rakyat Madura melahirkan seni budaya, seperti karapan sapi ini," ujarnya.
Sejumlah wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri, sejak pagi nampak memadati Stadion Soenarto Hadiwidjojo di Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Perwakilan negara sahabat serta pelajar dari sejumlah negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura juga hadir menyaksikan karapan sapi di Pamekasan itu.
Kepala Disparibud Pamekasan Akhmad Sjaifudin menjelaskan, sistem kejuaraan dalam festival karapan sapi tergolong unik. Sebab, kejuaraan dibagi dalam dua kategori, yakni kategori menang dan kategori kalah.
Yang dimaksud kategori menang ialah pasangan sapi kerap yang memang menjadi pemenang dalam festival itu, lalu diambil sebanyak tiga besar.
"Sedangkan kategori kalah adalah pasangan sapi kerap yang kalah, lalu diadu lagi, diambil tiga besar sebagai juara," tandasnya.