Ketika Villa Isola 'Dibakar' Mahasiswa
Sebuah projector berkekuatan 15 ribu ANSI Lumens menembakan cahaya ke Villa Isola
Pertunjukan spektakuler yang menggunakan efek visual berhasil ditampilkan sejumlah mahasiswa Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD) UPI Bandung yang tergabung dalam komunitas Uvisual. Melalui permainan visual mereka mampu 'membakar' Villa Isola. Selain terbakar, gedung bersejarah yang dibangun pada tahun 1933 ini juga dibuat retak-retak hingga secara perlahan bangunan runtuh.
Mendadak Taman Selatan Villa Isola menjadi lautan manusia yang ingin menyaksikan atraksi video mapping. Acara yang dihadiri Rektor dan civitas akademika kampus UPI Bandung.
Decak kagum serta tepuk tangan penonton mewarnai pertunjukan video mapping dalam acara Djamoe #5 yang digelar di Kampus UPI, Jalan Dr. Setiabudi No 299, Kota Bandung pada Kamis (22/10) malam. Djamoe #5 merupakan event festival kesenian dan kebudayaan bertaraf internasional yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari. Acara ini diselenggarakan selama tiga hari pada 22-24 Oktober di Kampus UPI.
Menurut Rudi Kurnia, salah seorang konseptor atraksi video mapping mengatakan pertunjukan ini mengangkat judul Isola Gamma. Isola Gamma menceritakan perjalanan Villa Isola saat pertama kali dibangun pada 1933 hingga berubah namanya menjadi Bumi Siliwangi.
"Gamma dalam bahasa Sansekerta berarti perjalanan. Video ini menceritakan gambaran perjalanan Villa Isola sejak awal dibangun hingga saat namanya telah berubah menjadi Bumi Siliwangi," kata Mahasiswa Pendidikan Seni Rupa FPSD ini kepada merdeka.com seusai acara.
Proses pembuatan video yang melibatkan belasan mahasiawa FPBS ini hanya membutuhkan waktu satu minggu. Sebuah projector berkekuatan 15 ribu ANSI Lumens menembakan cahaya ke Villa Isola dan menampilkan karya visual berdurasi 12 menit.
Ada enam bagian yang dipertunjukan dalam atraksi video mapping ini. Bagian awal penonton diajak untuk mengingat tentang pembangunan villa Isola. Pembangunan digambarkan dengan guratan-guratan garis yang menjadi sketsa dan menyusun menjadi sebuah bangunan. Sebuah mesin turut dihadirkan menceritakan proses pembangunan villa Isola.
"Saya gambarkan dengan mesin, ini menjadi ciri saat Charles Prosper Wolff Schoemaker sang arsitek bangunan benar-benar membuat sebuah bangunan dengan konsep artdeco," kata Rudi.
Di bagian kedua, menceritakan sang pemilik bangunan yakni Dominique Willem Berretty yang tinggal di villa Isola. Kehidupan Berretty yang penuh intrik membuatnya sering menyendiri dan enggan bertemu banyak orang. Tak heran jika bangunan ini dijadikan tempat untuk berdiam diri. Di salah satu sudut bagian dalam bangunan ini tertulis sebuah kalimat dalam bahasa Italia M' Isolo E Vivo yang artinya kurang lebih 'saya mengasingkan dan saya bertahan'.
Cerita ini digambarkan dengan kesan-kesan menyendiri seperti lagu-lagu yang sendu yang ditampilkan dalam layar. Permainan efek visual yang ditampilkan seolah membuat bangunan benar-benar hidup.
Berlanjut di bagian ketiga menceritakan setelah Dominique Willem Berretty meninggal yang dalam bentuk visualisasi berlatar belakang perang. Sebab setelah Berretty meninggal dunia, bangunan Villa Isola oleh para gerilyawan dijadikan tempat pertahanan saat terjadi agresi militer 1 dan 2. Bahkan ketika terjadi peristiwa Bandung Lautan Api bangunan ini ikut menjadi markas pertahanan.
"Makanya kita tampilkan efek animasi suasana perang seperti bangunan yang dibom, bangunan runtuh kemudian terbakar dan akhirnya hancur," ujar pria yang akrab disapa Kucluk.
Di bagian keempat kembali menghadirkan gambaran mesin-mesin. Hadirnya mesin ini menandakan bahwa bangunan itu menjalani renovasi kembali setelah sebelumnya hancur akibat perang.
Di bagian kelima, menghadirkan saat Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan Muhammad Yamin meresmikan perguruan tinggi pendidikan guru (PTPG) pada 20 Oktober 1954. Seiring berjalannya waktu nama PTPG berubah menjadi IKIP dan sekarang UPI.
Sementara bagian terakhir menampilkan visual sebuah pesawat yang diibaratkan perjalanan mahasiswa. Berarti bahwa kampus UPI hanya sebagai loncatan awal sebelum benar-benar dilepas di luar kampus.
"Bekal pendidikan digambarkan dalam bentuk pesawat. Kenapa pesawat? Karena bentuk bangunannya persis kapal Venezia. Divisualisasikan dalam bentuk pesawat luar angkasa," kata Rudi.
Baca juga:
Gabung yuk komunitas ini biar seperti Bruce Lee
Melongok kampung tukang cukur di Garut
Pemilik nama Asep akan gelar Konperensi Asep Asep di Bandung
PSSI Jabar tak akan batalkan laga Persib melawan Malaysia All Star
Polisi minta laga Persib lawan Malaysia All Star diundur
Pizza seperempat dengan guyuran keju menggoda
Jafra buka Home Party Center di Bandung
-
Apa yang dirayakan di Festival Bunga Bandungan? Setiap tahun warga Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang menggelar festival bunga.
-
Untuk apa Festival Bunga Bandungan diadakan? Dilansir dari ANTARA, festival bertajuk Jagad Kembang Kumandang itu dilakukan sebagai ajang pariwisata.
-
Siapa yang memprakarsai Festival Bunga Bandungan? Kegiatan ini diinisiasi oleh Paguyuban Pedagang Pasar Bunga Bandungan.
-
Kapan Festival Bunga Bandungan digelar tahun ini? Tahun ini, Festival Bunga Bandungan digelar pada Minggu (28/7).
-
Di mana Festival Bunga Bandungan diadakan? Berbagai jenis bunga dihias di atas mobil dan kemudian diarak dari Kantor Kecamatan Bandungan, melewati alun-alun, dan kemudian berhenti di Pasar Bunga Jetis.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.