Ketua DPRD Sebut Riau Bhayangkara Run Berefek Jangka Panjang, Ini Alasannya
Soal multiplier efek, Yulisman menilai sport tourism sudah pasti menyasar perekonomian masyarakat.
Riau Bhayangkara Run 2024 sukses digelar. Event yang diikuti oleh 10 ribu peserta ini, disebut-sebut memiliki dampak jangka panjang terhadap daerah. Baik bagi masyarakat, maupun pengenalan daerah.
"Jadi setelah tahu, pasti suatu saat akan balik lagi. Banyak hal, misal karena kuliner kita terkenal enak-enak, belum lagi yang berbelanja pakaian di Plaza Sukaramai di sana bagus-bagus dan murah. Pasti balik lagi. Ini efek jangka panjangnya," kata Ketua DPRD Riau Yulisman, Selasa (16/7).
Menurutnya, olahraga menjadi sebuah kegiatan yang sangat disukai kalangan masyarakat belakangan ini. Apalagi di kalangan anak muda, olahraga sudah menjadi gaya hidup dan sebuah kebutuhan.
"Kita tahu semenjak pandemi, banyak masyarakat mulai menggalakkan hidup sehat dengan berolahraga. Ada yang bersepeda, ada yang berlari. Nah berlari ini sepertinya simpel, tapi disukai semua kalangan," ucapnya.
Yulisman menjelaskan olahraga yang dikemas menjadi sport tourism terbukti bisa memberikan multiplier efek yang positif.
"Kita tahu bahwa olahraga lari saat ini, kalau bahasa Gen Z sedang hype. Sedang banyak diminati. Bahkan di media sosial banyak yang membahas olahraga ini," tutur Yulisman.
"Nah, kemudian Bapak Kapolda menangkap peluang ini. Beliau beserta jajaran mengemasnya dalam sebuah event yang spektakuler. Sport-nya dapat, hiburannya dapat, kemeriahannya dapat. Pasti orang sangat suka dan menjadi trend," tambahnya.
Bukan tanpa sebab, Yulisman sendiri mengaku hadir langsung ke event tersebut sejak awal hingga akhir. Bahkan dia merasa nyaman mengikuti Riau Bhayangkara Run 2024.
Soal multiplier efek, Yulisman menilai sport tourism sudah pasti menyasar perekonomian masyarakat. Mulai dari ribuan orang yang datang dari luar daerah ke Pekanbaru, Riau. Dari sini, bisa dipastikan okupansi hotel meningkat.
"Dan memang terbukti okupansi hotel sampai 95 persen di Pekanbaru. Kemudian ribuan masyarakat yang datang H-2 atau H-1 jelang event, pasti jalan-jalan dong di Pekanbaru. Enggak mungkin di kamar hotel saja," terangnya.
Menurutnya, di sini rantai perekonomian mulai berjalan, karena pengunjung mendatangi lokasi kuliner. Dalam tahap ini, pembeli tidak hanya datang dari warga lokal, melainkan luar daerah. Sehingga omzet pedagang bisa dipastikan naik dua kali lipat.
Selain itu, peserta yang datang juga menyasar toko oleh-oleh, perajin industri kreatif, bahkan toko olahraga. Masyarakat yang dari luar Riau kemudian mulai mengenal Pekanbaru.
Bagi daerah, event Riau Bhayangkara Run secara tidak langsung mengenalkan kearifan budaya lewat tarian Melayu yang disajikan saat event, musik dan lain sebagainya. Okupansi hotel yang meningkat, pajaknya juga bisa dinikmati oleh daerah.
"Sehingga sudah sangat pantas bila Riau Bhayangkara Run masuk dalam list agenda event nasional. Dia secara pribadi maupun kelembagaan mengaku sangat mendukung hal itu," bebernya.
Sementara itu, influencer yang juga sport enthusiast Sally Tanudjaja menyebut Riau Bhayangkara Run 2024 sebagai salah satu event lari terbaik di Indonesia.
Ada empat hal yang membuatnya takjub dengan event yang digagas Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal tersebut. Di antaranya adalah rute lari yang steril, tanpa ada satupun kendaraan yang melintas.
"Selain itu, peserta yang berjumlah sebanyak 10 ribu orang. Kedua hadiahnya besar. Semua acara tertata rapi dan hadiah yang diberikan besar," ujar Sally Tanudjaja dalam unggahan media sosialnya.
Ketiga, menurut Sally adalah panggung acara yang begitu besar dan megah. Bahkan, lanjut dia, peserta akan lupa bahwa acara tersebut merupakan acara lari dan bukan cara konser.
"Yang keempat adalah satu-satunya event lari yang doorprize-nya mobil. Yes runners, hanya di Kota Pekanbaru kamu bisa menemukan empat hal tadi," pungkasnya.