Ketum PPP: Presiden dan Wapres kombinasi kelompok kebangsaan dan agama
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuzy menilai, komposisi sesuai untuk Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2019 adalah kombinasi dari kelompok kebangsaan dan agama.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuzy menilai, komposisi sesuai untuk Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2019 adalah kombinasi dari kelompok kebangsaan dan agama. Hal itu dia sampaikan usai menggelar rapat koordinasi tertutup bersama Ketua DPC, anggota DPRD Kabupaten, Kota dan Provinsi se-Jabar, serta anggota DPR dari PPP di Hotel Arsilia, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Senin (23/4).
"Sejak zaman Bung Karno dan Bung Hatta, Presiden dan Wapres merupakan kombinasi kelompok kebangsaan dan kelompok agama," katanya.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Rommy itu meyakini tidak akan ada poros ketiga yang saat ini dimotori Partai Demokrat.
"Poros ketiga hanya bisa dibentuk oleh tiga Parpol. Sementara tujuan pembentukan poros untuk pencalonan presiden dan wakil presiden, kalau 3 parpol berati ada satu parpol yang enggak kebagian slot jadi Capres atau Cawapres. Sama sama enggak kebagian slot mending ikut potos ke satu atau ke dua yang lebih besar kemungkinan menangnya," jelasnya.
Menurutnya, hasil survei elektabilitas Jokowi yang terus naik di Jabar tidak lepas dari andil PPP. Rommy pun mengaku kerap menjelaskan alasan dukungan diberikan kepada Jokowi dalam setiap sosialisai yang melibatkan kader.
"Kami juga menjawab fitnah yang sudah dikembangkan sejak terbitnya Tabloid Obor Rakyat 2014 bahwa
Pak Jokowi Pro Komunis, Pak Jokowi itu RRC. Itu adalah isu yang sengaja dibuat hanya untuk kepentingan Pilpres 2014," terangnya.
Baca juga:
Rommy soal kesiangan jadi cawapres Jokowi: Tidak ada kata tidak siap
Ramadan, Rommy minta kader PPP sosialisasikan Emil-Uu di Pantura
Manfaatkan bulan Ramadan, PPP tancap gas menangkan Emil-UU
Pertarungan PPP dan PKB di tengah Jokowi mencari cawapres
Romi sebut ada satu parpol akan sodorkan cawapres ke Jokowi jelang pendaftaran