Kisah 3 anak Samarinda rogoh kocek sendiri bela timnas U-14
Kisah 3 anak Samarinda rogoh kocek sendiri bela timnas U-14. Demi membela Indonesia, orangtua mereka harus merogoh kocek sendiri, mengikuti turnamen antarbangsa itu, agar bakat mereka tidak terhenti di tengah keterbatasan dana.
Rasa bahagia tersirat di wajah 3 anak Samarinda masing-masing M Keanu Haekal (12), Akhmad Zaini (12), dan Alvito Bintang (12). Mereka terpilih memperkuat Indonesia di ajang Borneo Cup di Kinabalu, Malaysia.
Demi membela Indonesia, orangtua mereka harus merogoh kocek sendiri, mengikuti turnamen antarbangsa itu, agar bakat mereka tidak terhenti di tengah keterbatasan dana.
Sabtu (24/9) sore, jarum jam menunjukkan pukul 15.35 WITA. Mengenakan setelan kaos berwarna oranye, ketiga anak Sekolah Sepakbola (SSB) Nahusam Samarinda bertalenta didampingi pelatihnya Yudi Ariyadi, serta koordinator sepakbola anak provinsi Kalimantan Timur Asmaradinata itu, berbagi kabar usai mereka terpilih membela merah putih.
"Senang, sudah jadi cita-cita saya jadi pemain timnas," kata Alvito, kepada wartawan yang menemuinya, di kawasan angkringan Pan Java, GOR Segiri, Jalan Kesuma Bangsa, Samarinda.
-
Kenapa kata-kata motivasi sepak bola bisa menginspirasi penggemar? Kata-kata sepak bola bisa menjadi sumber inspirasi bagi para penggemar sepak bola.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Dimana kata-kata motivasi sepak bola ini bisa ditemukan? Melansir dari beragam sumber, Jumat (26/1) berikut adalah 110 kata-kata sepak bola penuh semangat.
-
Kapan kata-kata motivasi sepak bola bisa menjadi dorongan bagi pemain? Ketika kaki lelah, biarkan hati yang memimpin permainan!
Tiga anak Samarinda bela Timnas U-14 ©2016 merdeka.com/nur aditya
Ketiga anak yang masih duduk di bangku kelas VII SMP itu, rencananya terlebih dulu berangkat ke Jakarta, Minggu (25/9) besok, untuk mengikuti pemusatan latihan bersama anak-anak terpilih dari daerah lainnya selama 2 hari. Tanggal 27 September 2016 mendatang, mereka merapat ke Kinabalu, untuk mengikuti turnamen Borneo Cup 2016.
Tidak hanya Indonesia, negara lainnya yang ikut andil dalam turnamen itu adalah Australia, Singapura, Pakistan, India, Filipina, Jepang dan tuan rumah Malaysia. Usai itu, mereka juga bakal kembali membela tim merah putih U-14 mengikuti Singa Cup di medio 7-11 November 2016 mendatang, di Singapura.
"Setelah dari Malaysia di Borneo Cup, tanggal 1 Oktober kembali ke Indonesia dulu. Alhamdulillah, anak-anak kita dari Samarinda, khususnya Samarinda, berangkat wakili Indonesia," kata Asmaradinata.
Pelatih SSB Nahusam Yudi Hariyadi pun tidak bisa menutupi kebanggaannya, anak asuhnya terpilih melalui seleksi ketat untuk membela timnas.
Tiga anak Samarinda bela Timnas U-14 ©2016 merdeka.com/nur aditya
"Saya sangat bangga, mereka wakili Indonesia. Nanti mereka juga akan ikut ke Amsterdam, ikut turnamen di sana, setelah dari Singa Cup nanti. Saya berharap anak-anak usia dini dari Samarinda, tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini," ujar Yudi.
Namun sedikit yang menjadi ganjalan, talenta ketiga anak itu masih minim dukungan dana dari pemkot Samarinda. Untuk keberangkatan mereka ke Malaysia, yang rata-rata memerlukan dana tidak kurang Rp 10 juta per anak, orangtua mereka terpaksa mengeluarkan dana sendiri, di samping bantuan seadanya dari sejumlah donatur.
"Untuk Pemkot, tolog bisa peduli lah dengan anak-anak usia dini ini. Di Samarinda ini juga, sangat minim kompetisi. Kita mesti inisiatif, ke luar Samarinda, agar menambah pengalaman anak-anak berbakat ini," sebut Yudi.
"Keberangkatan mereka ini, mau tidak mau pakai dana pribadi, untuk mengejar impian, menimba pengalaman. Kami sudah layangkan permohonan bantuan berupa proposal ke Pemprov Kaltim dan Pemkot Samarinda. Responsnya, anggaran defisit, jadi masih menunggu jawaban," timpal Asmaradinata.
Tiga anak Samarinda bela Timnas U-14 ©2016 merdeka.com/nur aditya
"Tentu keinginan kita sebagai pendamping mereka, perhatian pemerintah ini tidak sebatas untuk ini saja, melainkan menjadi target jangka panjang. Banyak SSB di Samarinda, tapi minim perhatian," ungkap Asmaradinata.
Ketiga anak itu, masing-masing M Keanu Haekal merupakan siswa SMPN 5 Samarinda dan Akhmad Zaini siswa dari SMPN 1 Samarinda berposisi sebagai bek. Sedangkan Alvito, yang juga siswa SMPN 1 Samarinda, merupakan gelandang bertahan.
"Kita baru cukup-cukupkan dana untuk berangkat mereka bertiga saja. Intinya, peran pemerintah untuk tidak lepas tangan terkait pembinaan olahraga usia dini. Di Samarinda, minimnya kompetisi, menjadikan kita harus ke luar Samarinda. Kasihan mereka kalau hanya berlatih dan terus berlatih, tanpa pengalaman kompetisi," demikian Yudi.
Baca juga:
Demi jaga kebersihan, wali kota di Italia jadi 'tukang sapu jalan'
Semangat kakek 70 tahun keliling dunia demi promosikan kungfu
Bayi ajaib 18 bulan ini hafal 26 jenis mata uang & 7 keajaiban dunia
4 kado paling haru sedunia, dari paha ayam hingga bulan purnama
Usia 70-an, nenek-nenek ini masih lincah memandu sorak
Kakek romantis ini ambilkan 'bulan' sebagai kado spesial buat istri