Kisah Ciu, Miras Khas Banyumas Dijadikan Hand Sanitizer
Hand sanitizer berbahan ciu, minuman beralkohol tradisional asal Banyumas, dibagikan cuma-cuma ke masyarakat Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (23/3). Kandungan alkohol berbahan ciu itu diklaim oleh Bupati Banyumas Achmad Husein mencapai 96 persen.
Hand sanitizer berbahan ciu, minuman beralkohol tradisional asal Banyumas, dibagikan cuma-cuma ke masyarakat Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (23/3). Kandungan alkohol berbahan ciu itu diklaim oleh Bupati Banyumas Achmad Husein mencapai 96 persen.
Ciu tersebut diproduksi oleh masyarakat Desa Wlahar, Kecamatan Wangon. Ciu lantas dicampur dengan hidrogen peroksida, glisorel dan air menjadi hand sanitizer. Achmad Husein sudah meminta RSUD Banyumas dan Ajibarang untuk menyuplai gliserol dan hidrogen peroksida.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran virus cacar? Kebersihan tangan dan kuku sangat penting untuk mencegah penyebaran virus cacar ke area tubuh yang lain atau bahkan ke orang lain.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara penyebaran virus campak? Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus, yang menyebar melalui tetesan pernapasan dan sangat menular.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran Flu Singapura? Untuk mencegah penyebaran Flu Singapura, penting untuk menjaga kebersihan tangan dan lingkungan, serta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
-
Bagaimana cara mencegah penularan infeksi adenovirus? Cara mencegah adenovirus dengan melakukan hal-hal berikut:Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin, terutama sebelum dan sesudah makan, setelah buang air besar atau kecil, setelah bersin atau batuk, dan setelah menyentuh benda-benda umum. Mencuci tangan dapat membunuh virus yang menempel di kulit dan mencegah penularan melalui kontak langsung. Menjaga jarak dengan orang yang sakit, minimal 1 meter. Menjaga jarak dapat mengurangi risiko terpapar droplet yang mengandung virus saat orang yang sakit bersin, batuk, atau berbicara.Menghindari menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Menyentuh bagian-bagian tubuh ini dapat memindahkan virus dari tangan ke selaput lendir yang rentan terhadap infeksi.Menggunakan masker saat sakit atau berada di tempat umum. Menggunakan masker dapat menutupi hidung dan mulut serta mencegah penyebaran droplet yang mengandung virus. Masker juga dapat melindungi diri dari terhirupnya droplet dari orang lain. Menjaga kebersihan lingkungan, seperti membersihkan permukaan benda yang sering disentuh, membuang sampah secara teratur, dan menyediakan tempat cuci tangan yang memadai. Menjaga kebersihan lingkungan dapat menghilangkan virus yang menempel di benda-benda atau tempat-tempat umum.Menjaga kesehatan tubuh, seperti mengonsumsi makanan bergizi, minum air yang cukup, berolahraga secara teratur, dan tidur yang cukup. Menjaga kesehatan tubuh dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan membuat tubuh lebih kuat melawan infeksi.
"Nanti akan kita bikin isi ulangnya. Titiknya di alun-alun purwokerto," kata Husein melalui sambungan telepon, Senin (23/3).
Hand sanitizer berbahan ciu yang dibagikan ke warga dikatakan Husein berjumlah ratusan dalam kemasan 10 ml. Nantinya warga yang membutuhkan cairan hand sanitizer bisa mengisi ulang di ruang publik. Lokasi isi ulang akan diuji cobakan di alun-alun Purwokerto.
"Agar tak berkerumun, bagi warga yang mau isi ulang nanti polanya mengantre. Jarak tetap harus dikontrol 1,8 meter," katanya.
Sejarah singkat Ciu
Kepala Desa Wlahar, Narsim bercerita produksi Ciu di desa Wlahar punya jejak panjang. Pembuatan ciu, dari cerita turun temurun yang ia dengar, berawal ketika banyak pekerja kolonial Hindia Belanda yang melakukan pekerjaan di Wlahar.
Singkat cerita, warga diajarkan membuat ciu yang saat itu dikatakan sebagai ramuan penyehat badan.
Produksi ciu sendiri yang biasa dibuat oleh warga umumnya hanya mencapai kadar alkohol maksimal 55 persen. Pada tahun 2007, kata Narsim, ciu produksi Wlahar diperjuangkan jadi bio etanol. Eksperimentasi yang dilakukan dari 30 liter ciu berkadar 30-35 persen disuling lagi jadi 5 liter sehingga kandungan alkohol naik menjadi 80 persen.
"Bahan dasar gula Jawa per 50kg, tape 2 kg, ragi 24 biji. Nantinya menjadi rendaman air 200 liter. Saat dijadikan bio etanol penyusutan memang banyak. Sehingga harga jual jadi mahal," kata Narsim melalui sambungan telepon.
Ciu juga kerap dimanfaatkan untuk cairan urut. Penggunaan ciu untuk urut pernah dipromosikan dengan sebutan Tirta Brahma. Promosi ini diakui Narsim untuk mengubah pandangan negatif terhadap ciu yang diidentikkan sebagai minuman keras untuk mabuk-mabukan.
Dengan pemantaan ciu sebagai bahan Hand Sanitizer di tengah wabah Corona ini, Narsim berpendapat produk khas Wlahar ini setidaknya memperoleh manfaatnya untuk khalayak luas. Ciu yang mengandung alkohol 80 persen setidaknya dapat dimanfaatkan sebagai bahan gel pembersih tangan dan benilain manfaat untuk menjaga kesehatan.
"Saya bersyukur produk warga Wlahar dapat bermanfaat untuk kesehatan banyak orang dan melawan penyebaran penyakit," pungkasnya.
(mdk/cob)