Kisah Haru Ayah 8 Tahun Merawat, Ditinggal 3 Anak yang Pilih Ibu dan Bapak Tiri
Terlepas itu, yang terpenting bagi Rachmat adalah harapan agar ketiga anaknya bisa kembali ke pangkuannya. Terlebih mereka masih bersekolah di Palembang dan sebagai orang tua berkewajiban menanggung kebutuhan hidup mereka.
Kisah haru ini berawal saat Rachmat (49) melapor kehilangan tiga anaknya sekaligus ke kantor polisi. Dia berharap mereka segera ditemukan dan kembali bersamanya.
Ketiga anaknya adalah Nashwa Nasifa (15), Muhammad Shofi Rizqullah (13) dan Muhammad Yahfi Rizqullah (12). Keberadaan mereka tak lagi diketahui sejak 15 Juni 2020. Ketika itu mereka pamit ke ayahnya pergi ke sekolah untuk mengurus rapor.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Kenapa orang pingsan? Pingsan adalah kondisi sementara di mana seseorang kehilangan kesadaran karena penurunan aliran darah ke otak.
-
Apa itu pelangi? Pelangi merupakan sebuah fenomena alam yang terlihat begitu indah dan ajaib. Dengan dicirikan memiliki tujuh warna yang berbeda, pelangi mampu menghipnotis siapapun yang melihatnya.
-
Apa ciri khas dari pantun lucu Palembang? Pantun bahasa Palembang sering kali menggunakan bahasa yang khas dan unik untuk daerah tersebut, serta mengandung unsur budaya dan kearifan lokal.
Hingga siang dan malamnya, mereka tak kunjung pulang ke rumahnya di Jalan Mayor Zen, Lorong Sukamanah, Kalidoni, Palembang. Rachmat telah mencari kemana-mana, termasuk menghubungi mantan istrinya namun tak membuahkan hasil.
Rachmat mengaku masih berduka dengan peristiwa itu. Dia berharap ketiga anaknya yang hilang selama seminggu kembali ke pangkuannya.
"Sudah ke mana-mana, tanya teman-teman atau tetangga tidak tahu, mantan istri saya juga begitu. Saya bingung kemana mereka, sampai-sampai hilang sekaligus," ungkap Rachmat, Senin (22/6).
Rachmat mengatakan, dirinya selama ini menghidupi ketiga anaknya itu sejak bercerai delapan tahun lalu. Pria yang sehari-hari bekerja di dermaga itu meminta kepolisian dapat menemukan ketiga anaknya dan bagi warga yang melihat bisa menghubunginya ke nomor telpon 0821-3384-2141.
"Saya sedih, saya kerja hanya demi mereka bertiga. Sekarang saya cuma tinggal sendirian, saya berdoa mereka pulang dengan selamat," harap dia.
Kepala SPKT Polrestabes Palembang AKP Heri, mengatakan, kasus ini telah ditangani Unit Perlindungan Anak dan Perempuan Satreskrim. Informasinya sejumlah saksi telah dimintai keterangan dan telah menyebar petugas ke lokasi yang diduga keberadaan mereka.
"Beberapa hari lalu pelapor melaporkan kehilangan ketiga anaknya, kasusnya diproses," ujarnya.
Kabar Datang
Setelah sempat hilang sekitar sepekan lamanya, ketiga anaknya akhirnya ditemukan di rumah ibunya di Bekasi, Jawa Barat. Hal ini menjawab kekhawatiran ayahnya, Rachmat, yang menduga mereka menjadi korban penculikan.
Kasatreskrim Polrestabes Palembang, AKBP Nuryono memastikan, kondisi ketiga anak itu dalam keadaan selamat dan sehat. Mereka kini berada di rumah ibunya dan bukan korban penculikan.
"Ketiga anak itu sehat dan baik-baik saja, kami ada videonya. Mereka tinggal di rumah ibunya," ungkap Nuryono, Rabu (24/6).
Dari penelusurannya, ketiganya pergi dari rumah, Sabtu (15/5). Keesokan harinya, mereka memberi kabar kepada ayahnya bahwa mereka ikut ibunya. Ibu ketiga anak itu juga mengirim pesan singkat kepada guru di Palembang.
Lantaran tak kunjung pulang, ayah ketiga anak itu melapor ke polisi atas laporan anak hilang yang tercatat pada Senin (24/6). Dari situlah penyelidikan dimulai dan berhasil menemukan keberadaan ketiga anak tersebut.
"Bukan diculik, tetapi pergi dari rumah," kata dia.
Kabar telah ditemukan ketiga anak itu membuat Rachmat bahagia bukan main. Terlebih anak-anaknya dalam keadaan sehat.
"Alhamdulillah sudah ketemu. Saya baru dapat kejelasan Senin kemarin dari sekolah, saya juga sudah ke PPA Polrestabes Palembang. Saya sangat bersyukur pada Allah anak saya sudah ketemu," ungkap Rachmat.
Hanya saja, dia mengaku belum mendapatkan kejelasan pasti keberadaan anaknya. Sebab, dirinya sudah lama tidak kontak dengan mantan istrinya sejak berpisah delapan tahun silam.
"Nah itu di bell (ditelepon) ndak connect. Maunya saya mediasi ke KPAI. Cuma dibell Ndak connect. Alamatnya dimana? kan udah lama saya nggak ketemu sama ibunya anak-anak," kata dia.
Namun, dia cukup menyesalkan sikap mantan istrinya yang tidak memberitahu ingin mengajak anak-anaknya tinggal bersamanya. Padahal selama delapan tahun berpisah, Rachmat seorang diri mengasuh dan membesarkan ketiga anaknya, sementara mantan istrinya telah menikah.
"Kalau mereka mau bicara benar mau nengok anak, enggak masalah itu pak, kan anak masih sekolah pak. Ya namanya kangen nggak apa buat saya, wajar. Karena ya udah lama anak juga ditinggal ibunya, dia juga udah menikah lagi saat pergi," tuturnya.
Terlepas itu, yang terpenting bagi Rachmat adalah harapan agar ketiga anaknya bisa kembali ke pangkuannya. Terlebih mereka masih bersekolah di Palembang dan sebagai orang tua berkewajiban menanggung kebutuhan hidup mereka.
"Demikian pak, anak yang besar gak jadi ikut test di SMA 5 hari ini, kasihan saya pak, udah didaftarkan sama saya. Ya ndak apa kata anak, supaya bisa lest bahasa Inggris di Gloria Sekojo lebih dekat, saya kepikir masa depan anak-anak pak, masa depan anak sangat penting," kata dia.
"Insyaallah ada yang terbaik untuk anak saya, saya ingin ketemu anak saya dan merangkul mereka pak. Kasihan anak pak," tutupnya.
Pesan dan Harapan Ayah
Rachmat tak menyangka ketiga anaknya, kabur dari rumah untuk bertemu dengan ibunya di Bekasi, Jawa Barat. Ketiganya kini memilih tinggal bersama ibunya meski delapan tahun dirawat oleh ayahnya seorang diri atau single parent. Ibu mereka telah bersuami sejak bercerai dengan Rachmat delapan tahun lalu.
"Walau tidak berkomunikasi dan bertatap muka langsung dengan saya, Alhamdulillah anak-anak sehat semua, dan saya bersyukur kepada Allah SWT. Saya sangat berterima kasih kepada semua masyarakat di seluruh Indonesia, media, dan aparat kepolisian untuk dapat membantu saya dalam mencari hilangnya dan keberadaan anak saya," ungkap Rachmat kepada merdeka.com.
Dia mengaku menghargai keputusan anaknya memilih tinggal bersama ibunya sejak bercerai dengannya delapan tahun silam. Selama itu juga, Rachmat berjuang sendirian mengurus dan banting tulang mencari nafkah agar anak-anaknya tak kekurangan sedikit apapun.
"Saya sangat menghargai keputusan anak-anak saya yang selama ini hidup berempat bersama saya selama delapan tahun. Jika mereka berpikir ikut ibunya mereka menjadi pilihan yang terbaik, saya mendukung sepenuhnya dengan ikhlas lillahi taalla," katanya.
Dengan mata berkaca-kaca, Rachmat menyampaikan permintaan maaf jika anak-anak tidak bahagia selama tinggal bersamanya. Dia menyebut dirinya telah berusaha menjadi ayah yang baik dan dapat menjadi teladan bagi mereka.
"Sebagai ayahnya, saya meminta maaf kepada anak-anak saya, jika selama tinggal bersama ayah, banyak kekurangan atau ada yang kurang menyenangkan dari ayah, adalah tujuannya tidak lain dan tidak bukan untuk mendidik anak-anak agar menjadi anak-anak yang terbaik," ujarnya.
"Saya berpesan kepada anak-anak supaya, salat lima waktunya jangan ditinggalkan, supaya selalu mendapat perlindungan dari Allah SWT. Dan juga mengajinya bisa tetap dilanjutkan, dan les bahasa Inggris di Gloria tetap jalan, seperti hidup bersama ayah selama ini," sambung Rachmat.
Sepeninggal ketiga anaknya, kini Rachmat hidup seorang diri di rumahnya di Jalan Mayor Zen, Lorong Sukamana, Kalidoni, Palembang. Namun, dirinya masih berharap banyak ketiga anaknya memutuskan kembali ke pangkuannya dan menjalani hidup seperti sedia kala.
"Jika nanti anak-anak memutuskan ingin kembali kepada ayah, ayah akan membuka pintu selebar-lebarnya untuk menerima kembali anak-anak ayah," ujarnya.
Sebaliknya, jika keadaan tidak berubah, dirinya meminta mantan istri untuk mengizinkan berkomunikasi dengan anak-anaknya. Sebab, dia merasa tak bakal mampu menahan kerinduan karena terpisah jauh dari anak-anaknya.
"Saya akhiri dari saya semoga anak-anak ayah menjadi anak yang saleh dan salihah, berpendidikan tinggi, sesuai dengan harapan ayah selama ini," tutupnya.
(mdk/eko)