Kisah Siti Curhat Tak Mampu Bayar Kuliah ke Jokowi, Kini Anak Dibantu Beasiswa
Jokowi mendengar teriakan itu. Dia kemudian menunjuk Ibu Siti untuk dapat maju menghampirinya. Teriakan kepada Jokowi nyatanya memiliki pesan khusus.
Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pantai Malalayang, Manado, Sulawesi Utara pada 20 Januari 2023 terasa berbeda. Seorang warga bernama Ibu Siti berusaha mendapatkan perhatian sang presiden.
Ibu itu nekat melewati penjagaan Paspampres dan berteriak. Dia terlihat ingin menyampaikan suatu pesan kepada Presiden Jokowi.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Bagaimana pengaruh Presiden Jokowi pada Pilkada Jateng? Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh," imbuh dia.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
"Pak Jokowi, Pak Jokowi," teriak Ibu Siti kencang, seperti dilihat di Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (29/1).
Jokowi mendengar teriakan itu. Dia kemudian menunjuk Ibu Siti untuk dapat maju menghampirinya. Teriakan kepada Jokowi nyatanya memiliki pesan khusus. Bukan untuk sekedar meminta swafoto, Siti memohon bantuan kepada kepala negara agar anaknya bisa kuliah.
"Pak Jokowi, Pak Jokowi, saya torang mau bercerita, Pak Jokowi, torang mau bercerita. Kita mau kasih tahu keluhan hati, Bapak Jokowi. Pak Jokowi tolong lihat ke saya, saya mau bercerita," ujar Ibu Siti.
"Mari Bu, sini Bu, Ibu punya keluhan apa? Ke sini Bu,” jawab Jokowi.
Kepada Presiden Jokowi, Ibu Siti bercerita mengenai dirinya yang tidak bisa membayar uang kuliah tunggal (UKT) anaknya, Devid Telussa.
“Saat itu juga Pak Jokowi terima saya dengan baik, minta KTP saya. 'Ibu ada KTP?' 'Ibu ada nomor HP?' Ada Pak Jokowi," lanjutnya.
Selepas pertemuan tersebut, Ibu Siti ditelepon oleh staf kepresidenan dan meminta data-data anaknya untuk dibantu beasiswa dari Presiden Jokowi. Ibu Siti sedang berjualan di sekitar RSUP Prof. Kandou, Kota Manado. Seketika menangis dan terduduk. Ucapan syukur tak henti-hentinya keluar dari mulut Ibu Siti Mafira saat mendengar kabar tersebut.
"Ya Allah terima kasih. Ya Allah telah kabulkan saya baca doa selama ini," ujarnya sambil terisak.
Devid Telussa, anak Ibu Siti lahir dari keluarga yang tidak berkecukupan. Saat ini, pria berusia 19 tahun tersebut duduk di semester II di Fakultas Hukum, Universitas Sam Ratulangi.
Penghasilan Ibu Siti dari berdagang puding dan suaminya, Pak Hamid, sebagai sopir serabutan tidak cukup untuk membayar UKT Devid. Bahkan, saat mendaftar untuk mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), Devid harus meminjam uang pendaftaran sebesar Rp150 ribu kepada orang tua temannya.
"Waktu mau masuk itu banyak sekali kendala, soal administrasi waktu ikut SBMPTN uang juga hanya pinjam untuk pendaftaran. Bahkan sampai sekarang Devid hanya mencicil karena belum bisa mengembalikan," tutur Devid saat ditemui di rumahnya di daerah Malalayang Satu.
©2023 Merdeka.com
Sebagai anak pertama laki-laki, awalnya ayah Devid, Hamid Monoarfa, ingin anaknya segera bekerja selepas lulus dari jurusan jaringan dan komputer di SMK. Karena alasan ekonomi, Hamid menyadari betapa besarnya biaya untuk menguliahkan anaknya.
Namun, melihat tekad anaknya yang sangat kuat untuk melanjutkan studi, membuat keduanya berupaya sekuat tenaga agar Devid bisa berkuliah.
"Tapi orang tua juga berpikir, bagaimanapun coba usaha. Pertama kali itu berusaha untuk masuk dulu. Jadi kami berusaha untuk membayar yang pertama itu. Itu Rp3 juta, itu tidak sepenuhnya dari kami. Sebagian kami pinjam dari teman-teman. Sampai sekarang belum lunas, tapi mereka bilang mereka ikhlas," tutur Hamid.
Di mata kedua orang tuanya, Devid adalah anak yang rajin dan penurut. Jika Devid sedang belajar, dia sering lupa waktu. Tak jarang makanan yang disimpan untuk Devid juga menjadi basi karena Devid pulang larut malam untuk belajar.
Devid bisa meraih nilai baik di semester pertamanya kuliah dengan indeks prestasi 3,6. Di sela-sela kuliahnya, Devid juga terkadang bekerja paruh waktu mencuci piring di sebuah restoran.
"Mereka mengerti dengan keadaan saya, tidak pernah menuntut. Kalau Devid mau pergi kuliah, atau waktu dia di SMK, dia jalan kaki, enggak ada uang jadi jalan kaki sampai sekolah," kata Ibu Siti.
©2023 Merdeka.com
Meski serba kekurangan, Ibu Siti berkeyakinan ilmu adalah harta yang paling indah dan paling luar biasa untuk diwariskan kepada anak-anaknya. Oleh karena itu, Ibu Siti selalu berusaha sekuat tenaga agar bisa menyekolahkan anak-anaknya demi masa depan.
"Harta yang paling indah, harta yang paling luar biasa adalah ilmu. Karena itu, saya akan berusaha apapun untuk anak dan masa depannya," ujar Ibu Siti.
Kini, Devid Telussa telah mendapatkan bantuan beasiswa dari Presiden Jokowi hingga Devid selesai kuliahnya. Devid pun sangat bersyukur dengan beasiswa tersebut dan bertekad untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan dan berkuliah dengan sebaik-baiknya.
"Devid juga banyak-banyak terima kasih kepada Bapak Jokowi karena telah membantu Devid karena ini salah satu bantuan yang sangat berharga untuk Devid," ungkap Devid.
(mdk/ray)