Klitih Bikin Resah di Yogyakarta, Ridwan Kamil Sarankan Rangkul Pelaku
Masalah kekerasan jalanan yang dilakukan anak muda atau lazim dikenal dengan istilah klitih di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi perhatian Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dia menyamakan fenomena ini dengan maraknya geng motor di Bandung beberapa waktu lalu.
Masalah kekerasan jalanan yang dilakukan anak muda atau lazim dikenal dengan istilah klitih di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi perhatian Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dia menyamakan fenomena ini dengan maraknya geng motor di Bandung beberapa waktu lalu.
Ridwan Kamil menerangkan, dulunya di Bandung sempat ada keresahan karena geng motor. Namun belakangan ini sudah mulai mereda dan tak terdengar lagi.
-
Dimana lokasi Pasar Klithikan di Yogyakarta? Pasar ini memiliki lokasi strategis di Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 34 Pakuncen, Wirobrajan, Yogyakarta.
-
Apa yang dilakukan Kama saat liburan di Yogyakarta? Anak-anak Zaskia Adya Mecca menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti jajan gulali dan duduk santai di pinggir jalan.
-
Apa yang dinikmati oleh Kasad dan keluarganya di Yogyakarta? Saat sampai di Yogyakarta, ketiganya langsung menikmati kuliner khas kota tersebut. Mereka tampak datang dan menikmati sajian khas dari Yogyakarta yaitu Gudeg.
-
Apa kegiatan Atta Halilintar di Yogyakarta? Jadi, aku tuh ada acara, ada undangan di Yogyakarta. Kebetulan aku di Yogya dan di sini terkenal dengan wisata kulinernya, jadi aku yakin Yogya pasti the best buat makanan. Istri pun nitip makanan," pungkas Atta dalam live streaming di YouTubenya.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Apa bisnis yang dirintis oleh Risma di Yogyakarta? Risma memulai usaha kecil-kecilan dari pre-order di rumah. Dari sinilah Risma mulai mengumpulkan modal sedikit demi sedikit hingga akhirnya memberanikan diri untuk membuka bisnis ramen.
"Dulu Bandung terkenal dengan geng motornya, namun relatif lebih rendah dibandingkan sini. Penanganannya, salah satunya adalah merangkul mereka," kata Ridwan Kamil di rumah Butet Kartaredjasa, Bantul, Rabu (6/4).
Sibukkan Pemuda dengan Kegiatan Positif
Berdasarkan pengalamannya, Ridwan Kamil bercerita bahwa pada dasarnya orang Indonesia hanya butuh dirangkul. Dia mengibaratkan bola bekel, jika dipukul semakin keras akan memantul keras juga. Berbeda ketika dirangkul dan dilempar perlahan-lahan, pantulan yang dihasilkan pelan.
"Intinya cuma satu sebenarnya, sibukkan para pemuda itu dengan kegiatan-kegiatan positif agar mereka tidak berbuat nakal," tutur Ridwan Kamil.
Mantan Wali Kota Bandung ini menyarankan agar anak-anak muda itu dirangkul untuk masuk ke organisasi-organisasi formal, kemudian diajak aktif berkegiatan.
"Itu pernah kita lakukan. Kemudian semua tokoh itu dilatih dan mendapatkan tentang wawasan kebangsaan, ketertiban dan lain-lain," ungkap Ridwan Kamil.
(mdk/yan)