KNKT Analisis Percakapan Pilot yang Jatuh di BSD
KNKT akan memeriksa seluruh serpihan dan menganalisis percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah menginvestigasi jartuhnya pesawat PK-IFP di BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5) sekitar 14.09 WIB. Mereka di antaranya akan menganalisis percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara.
- KNKT: Usia Pesawat Jatuh di BSD Tangsel Belum Terlalu Tua
- Dugaan KNKT: Pilot Berupaya Mendarat Darurat di Lapangan BSD, Tapi Gagal Karena Kena Pohon Duluan
- Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air Tidur di 36 Ribu Kaki, Pesawat Sempat Keluar Jalur Penerbangan
- Penjelasan Lengkap KNKT soal Pilot dan Copilot Batik Air Tidur saat Terbangkan Pesawat, Sempat Mengelak Alat Komunikasi Rusak
KNKT Analisis Percakapan Pilot yang Jatuh di BSD
"Dilakukan investigasi selanjutnya, tapi nanti menunggu informasi-informasi yang lain setelah apa yang kita bongkar, termasuk percakapan dengan menara pengawas, itu nanti kita dengarkan," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di Tangerang, Minggu (20/5).
Selain menganalisis percakapan antara pilot dan petugas menara pengatur lalu lintas udara, KNKT juga akan memeriksa sejumlah serpihan yang ada dalam bagian pesawat tipe Tecnam P2006T dengan nomor registrasi PK-IFP milik Indonesia Flying Club (Perkumpulan Penerbangan Indonesia). itu.
Langkah itu akan membantu pengumpulan data-data penyebab atas terjadinya insiden kecelakaan pesawat itu.
"Kita mencatat ada mesin yang jatuh di sebelah sana (tempat terjatuhnya pesawat). Dan ada baling-baling yang jatuh," ucapnya.
"Kita juga catat semua posisi-posisinya. Itu nanti dari posisi jatuhnya mencoba bagaimana sikap pesawat ketika terakhir sebelum menabrak pohon," tambahnya.
KNKT belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut mengenai dugaan-dugaan penyebab terjadinya kecelakaan udara yang mengakibatkan tiga kru pesawat meninggal.
"Belum ada. Terlalu dini kita menyebutkan penyebab," ujarnya.
Dia menambahkan, seluruh puing dan badan pesawat itu telah dahulu dibawa ke Pondok Cabe untuk dilakukan penyelidikan dan investigasi lebih lanjut.
"Layak atau tidak, kami belum bisa bicara. Karena kan masih harus mempelajari dulu data-data semuanya," kata dia seperti dilansir Antara.
Sebelumnya, satu unit pesawat ringan mengalami kecelakaan udara di Kawasan Lapangan Sunbirst BSD, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (20/5), sekitar pukul 14.09 WIB.
Dalam insiden tersebut diketahui terdapat tiga korban jiwa. Ketiga korban bernama Pulung Darmawan, Mayor Suanda, dan Farid, mereka terdiri dari pilot, co pilot dan engineering.