KNKT punya waktu 12 bulan teliti black box AirAsia QZ8501
"Kalau untuk mengunduh data satu dua hari sudah selesai, yang lama menganalisisnya," kata Chaerudin.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mempunyai waktu selama 12 bulan untuk menganalisis isi rekaman dalam black box pesawat AirAsia QZ8501 bernomor registrasi PK-AXC.
Menurut Investigator KNKT Chaerudin, untuk menganalisis black box membutuhkan waktu lama karena harus mendatangkan ahli dari otoritas penerbangan sampai dari Airbus.
"Kalau untuk mengunduh data satu dua hari sudah selesai, yang lama menganalisisnya. Kami akan menganalisa di Indonesia," kata Chaerudin, di atas geladak KRI Ahmad Yani usai menerima serpihan pesawat dari Komandan KRI Ahmad Yani Letkol Laut (P) M Riza Selasa (13/1) di Dermaga Samudra 2, Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Laboratorium milik Indonesia yang bisa melakukan analisa black box sudah ada sejak 17 Agustus 2009, berikut ahli-ahlinya.
Setelah menganalisa black box yang ditemukan, KNKT memberikan laporan komplit mengenai hasil dari pekerjaannya tersebut.
KNKT menganggap, semua bagian dari pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan di perairan Laut Jawa penting.
"Tidak hanya black box saja yang ditemukan oleh penyelam TNI AL. Semua penting, semua membantu dalam melengkapi analisa. Seperti naik mobil keluar asap, analisa sementara radiator bocor walau yang menentukan ahli mesin," ujarnya.
Chaerudin belum bisa memastikan, apakah serpihan-serpihan pesawat yang ada di dasar laut akan diangkat semua atau tidak.
"Idealnya semua diangkat, tergantung kecelakaannya di mana. Kalau seperti Sukhoi hanya satu persen berhasil diangkat karena hancur. Mungkin belum cukup yang ditemukan saat ini, untuk kepentingan penyelidikan. Black box bagus, serpihan lainnya bagus sangat membantu," ujarnya.