KNKT: Roda Pendarat Sebelah Kanan Pesawat Trigana Alami Kerusakan
Meski bukan menjadi kendala bagi seorang pilot terbang dengan satu mesin, namun roda pendarat sebelah kanan pesawat mengalami kerusakan.
Pesawat kargo Trigana Air tergelincir di Bandara Halim Perdanakusuma, Sabtu (20/3) siang. Saat itu, pesawat sempat terbang selama 15 menit namun pilot memutuskan untuk kembali ke bandara asal keberangkatan atau return to base.
Kasubkom IK Penerbangan KNKT, Capt. Nurcahyo Utomo mengatakan, saat melakukan pendaratan itu. Ternyata pesawat hanya menggunakan satu mesin saja.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Apa keunggulan dari Air Terjun Kalimalang? Air terjun ini mempunyai pesona pemandangan yang cantik dengan bebatuan yang jarang ditemui di tempat lain.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Siapa yang terlibat dalam penerbangan "Kartini Flight"? Semangat apresiasi tersebut direpresentasikan dengan kehadiran pilot, dan awak kabin yang seluruhnya perempuan pada penerbangan khusus 'Kartini Flight' yaitu penerbangan IP204 rute Jakarta-Surabaya pukul 10.45 WIB dan penerbangan IP205 rute Surabaya-Jakarta pada Minggu 21 April ini.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
"Kondisi ini termasuk kondisi yang sering dilakukan oleh pilot dalam pelatihan di simulator yaitu terbang dengan satu mesin. Penerbangan dengan 1 mesin bukan kesulitan bagi pilot," kata Nurcahyo dalam keterangannya, Selasa (23/3).
Meski bukan menjadi kendala bagi seorang pilot terbang dengan satu mesin, namun roda pendarat sebelah kanan pesawat mengalami kerusakan.
"Kemudian pada saat mendarat, diketahui bahwa roda pendarat sebelah kanan atau main landing gear di sebelah kanan mengalami kerusakan. Pesawat berhenti dengan main landing gear patah," ujarnya.
Selain itu, Nurcahyo mengatakan, setelah pesawat itu sukses dievakuasi ke tempat aman. Pihaknya pun melakukan pemeriksaan terhadap percakapan pilot yang terekam dalam Cockpit Voice Recorder (CVR).
"KNKT sudah mengunduh atau mendownload data Cockpit Voice Recorder (CVR). Dari data CVR diperoleh data rekaman selama 30 menit penerbangan, terdiri dari pembicaraan pilot dan suara di cockpit mulai dari pilot terjadi kerusakan hingga di akhir penerbangan," jelasnya.
"Sedangkan data FDR sedang proses diverifikasi untuk mendapatkan data yang bisa kita pahami," sambungnya.
Ia menegaskan, pihaknya bakal mendalami data yang terekam atau tercatat pada CVR dan FDR pesawat tersebut.
"Kemudian kita juga akan mendalami data dari yang ada data FDR dan CVR dan juga kita akan mendalami mengenai catatan perawatan pesawat utamanya mesin dan roda pendarat," pungkasnya.
Sebelumnya, Executive General Manager Bandara Halim Perdanakusuma Marsma Pnb TNI Nandang Sukarna mengatakan pesawat Trigana Air tergelincir saat melakukan pendaratan di bandara Halim Perdanakusuma.
Pesawat yang diawaki empat kru itu awalnya lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma pukul 10.55 WIB, namun beberapa saat setelahnya satu dari dua mesin pesawat mati, kemudian pesawat berbalik arah dan kembali ke bandara Halim Perdanakusuma.
"Setelah mengalami one engine fail, engine nomor dua, kemudian melakukan pendaratan di runway, dibelokkan ke taman karena satu roda pendaratan mengalami kerusakan," kata Nandang.
Kerusakan pada ban membuat pendaratan tidak berjalan mulus sehingga pesawat tak sampai di ujung landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma yang panjangnya mencapai 3.000 meter.
Imbasnya badan pesawat kargo Trigana Air itu menghalangi landasan pacu yang menyebabkan selama beberapa waktu Halim Perdanakusuma sempat ditutup.
Baca juga:
Masalah Perawatan Dinilai jadi Faktor Penyumbang Trigana Air Tergelincir di Halim
KNKT Diminta Selidiki Alasan Trigana Air Take Off dari Halim Perdanakusuma
Pesawat Trigana Air Sudah Dievakuasi, Halim Perdanakusuma Besok Kembali Beroperasi
Trigana Air Tergelincir Belum Dievakuasi, Penerbangan di Bandara Halim Masih Ditutup
Sebelum Tergelincir, Trigana Air Terbang 2 Menit Lalu Return to Base