Koki di Malang bikin miniatur Masjid Cheng Ho dari rempah-rempah
Karena bahannya terbuat dari rempah-rempah, aroma miniatur masjid itupun semerbak ke seluruh ruangan. Masjid rempah saat ini menjadi icon dan berada di ruang tamu Hotel Harris Malang.
Seorang juru masak di Kota Malang, Jawa Timur membuat miniatur Masjid Cheng Ho dari bahan aneka rempah-rempah. Masjid dibuat dengan ukuran pajang 1 meter, lebar 80 sentimeter dan tinggi 1 meter.
Rempah-rempah yang digunakan meliputi kapulaga, cengkeh dan jinten, ditambah dengan jagung serta kacang hijau. Sebagai pelapis, memanfaatkan kulit telor dan styrofoam sebagai tubuhnya.
Karena bahannya terbuat dari rempah-rempah, aroma miniatur masjid itupun semerbak ke seluruh ruangan. Masjid rempah saat ini menjadi icon dan berada di ruang tamu Hotel Harris Malang.
Kiki Heryantoko, pembuatnya, mengaku membutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk membuatnya. Dengan kondisi di ruang tertutup, diperkirakan akan bertahan hingga satu bulan.
"Kalau kondisinya tertutup akan bertahan sekitar satu bulan. Sesekali masih bisa kita tambahkan bahan agar aromanya kuat," kata Kiki Heryantoko, Kamis (8/6).
Pembuatannya, kata Kiki, memakan bahan jinten sekitar 3 kg, kapulaga sebanyak 1 kg, cengkeh sekitar 1 kg. Sementara untuk kebutuhan telur yang diambil kulitnya saja membutuhkan sekitar 5 kg.
Sedangkan untuk jagung sebanyak 1/4 kg, begitupun kacang hijau. Jagung digunakan untuk tekstur sekitar jendela, sementara kacang hijau untuk lantai teras.
"Pengerjaan paling sulit dan rumit pada dinding dengan memanfaatkan kulit telor. Karena prosesnya harus dicuci, menhilangkan bau amisnya, kemudian dilakukan penjemuran, baru ditempel," jelasnya.
Pilihan Masjid Cheng Ho sendiri terkait dengan semangat keberagaman di Indonesia. Laksamana Cheng Ho adalah sosok Muslim asal China yang namanya telah diabadikan dalam sejumlah masjid di Indonesia. Salah satunya berlokasi di Pandaan, Pasuruan.
"Arsitekturnya yang khas China, telah melekat menjadi simbol keberagaman dan akulturasi budaya di Indonesia," kata Arik Mahendra, chef yang terlibat dalam pengerjaannya.
Kata Arik, selain unik dari sisi arsitektur miniatur masjid tersebut dikombinasi dengan memanfaatkan daur limbah styrofoam. Miniatur masjid tersebut, sekaligus akan dimanfaatkan sebagai parfum di ruangan hotel.
Baca juga:
Mi caluk, menu buka puasa wajib bagi warga Aceh
Pakkat, rotan muda pembangkit selera setelah berbuka puasa
Kanji rumbi jadi primadona warga Aceh kala berbuka puasa
Permintaan dodol Betawi meningkat drastis selama Ramadan
Bubur Suro, hidangan khas warga pinggiran Sungai Musi saat Ramadan
Berburu hidangan buka puasa di Pasar Takjil Kebon Kacang
-
Kapan 'Banyuwangi Ramadhan Street Food' diadakan? 'Banyuwangi Ramadhan Street Food' dibuka sepanjang bulan puasa.
-
Kenapa sentra kuliner PKL Sultan Agung ramai? Diakui para pedagang, lokasi berjualan setelah ditata menjadi lebih rapi dan nyaman, ini tentu mengundang banyak pembeli.
-
Kenapa niat puasa Ramadan penting? Niat puasa Ramadan adalah pernyataan batin yang mengkonfirmasi keinginan dan komitmen seseorang untuk menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Ini adalah momen reflektif di mana seseorang menyatakan tujuannya untuk berpuasa, memisahkan diri dari kegiatan sehari-hari dan fokus pada spiritualitas dan disiplin diri.
-
Apa yang ditawarkan Kuningan City Mall untuk merayakan Ramadan? Kuningan City Mall telah siap menyambut momen Ramadan Kareem dengan nuansa kebahagiaan dan berkah yang menghiasi setiap sudutnya. Dalam serangkaian acara spesial, pengunjung dapat menikmati berbagai hiburan mulai dari tarian khas Timur Tengah hingga karaoke bersama Aldi Taher.
-
Apa saja acara yang diadakan oleh Kuningan City untuk memeriahkan Ramadan Kareem? Dengan tema "Ramadhan Kareem," Kuningan City mengundang pengunjung untuk menikmati momen berharga bersama keluarga dan orang terdekat dengan penuh keceriaan dan makna.
-
Apa saja makanan favorit di Pasar Ramadan Kebon Kacang? Menu takjil di sini super lengkap. Bakwan Pontianak sama ayam cabai hijau jadi favorit pengunjung.