Kombes polwan ini jadi lulusan doktor terbaik Unair
Kombes Juansih mendapat IPK 3,94 dan menerima piagam sebagai lulusan terbaik pascasarjana dari rektor Unair.
Kesibukan sebagai anggota Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur bukanlah halangan bagi Kombes Pol Dr Dra Juansih SH MHum untuk menyelesaikan studi doktoral.
Bahkan, dia terpilih menjadi doktor terbaik di antara 280 wisudawan Pascasarjana Unair dengan disertasi berjudul "Pengaruh Optimalisasi Pengembangan Sumber Daya Manusia Petugas Polmas dalam Bentuk Diklat, Transfer of Knowledge, dan Capacity Building".
"Saya sangat bersyukur bisa menyelesaikan kuliah dengan prestasi akademik ini," ucap mantan Kapolres Surabaya Timur yang meraih IPK hampir sempurna yaitu 3,94 itu seperti dikutip Antara, Minggu (7/6).
Mantan Karo Logistik Polda Jatim (2010) dan Karo Sarpras Polda Jatim (2011) itu menjadi Doktor Bidang Ilmu Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Sekolah Pascasarjana Unair.
"Semoga apa yang saya lakukan akan mampu menginspirasi teman-teman di kepolisian, terutama Polwan, untuk meningkatkan pengetahuan demi kemajuan kepolisian," tuturnya.
Polwan yang kini menjabat sebagai Kabag Renmin Sarpras Mabes Polri di Jakarta itu mengaku sangat terharu dengan prosesi wisuda yang sedemikian berkesan itu.
"Karena itu tidak ada alasan untuk tidak segera mengamalkan ilmu saya untuk masyarakat," ujarnya saat menerima Piagam Penghargaan Sebagai Lulusan Terbaik Pascasarjana dari Rektor Unair Prof Dr H Fasich Apt di kampus setempat, 6 Juni 2015.
Ditanya kiat memperoleh predikat sebagai lulusan terbaik di tengah kesibukannya yang super padat, Bu Juansih mengaku hanya me-manage waktu secara baik.
"Yang jelas, saya harus punya target. Harus punya schedule yang benar-benar dipatuhi. Pandai-pandai mengatur dan memanfaatkan waktu," ujar perempuan kelahiran Majalengka, Jabar itu.
Apalagi, faktor jarak ketika bertugas di Jakarta membuatnya harus mengorbankan waktu bersama keluarga. "Dengan pencapaian ini, semoga anak-anak bisa ikut bangga," paparnya.
Ditanya tema disertasi yang ditulisnya, ia memilih tema itu karena ketika bertugas di Surabaya selalu berinteraksi dengan Polmas di kelurahan-kelurahan, sehingga ingin mengangkat optimalisasi PSDM petugas Polmas sebagai topik disertasi.
"Polmas adalah ujung tombak kepolisian dalam mengidentifikasi persoalan di masyarakat yang bisa menganggu kamtibmas. Karena itulah kemampuan Polmas perlu ditingkatkan melalui diklat, transfer of knowledge, ataupun capacity building," ungkanya.