Protes Pencopotan Dekan Gara-Gara Tolak Dokter Asing, Civitas Akademika FK Unair Gelar Aksi
Aksi akan digelar di dalam kampus, tepatnya di depan patung Airlangga FK Unair.
Aksi damai yang akan diikuti oleh hampir seluruh sivitas akademika FK Unair.
Protes Pencopotan Dekan Gara-Gara Tolak Dokter Asing, Civitas Akademika FK Unair Gelar Aksi
Pencopotan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG(K) dari jabatannya berbuntut panjang.
Pengibaran bendera merah putih setengah tiang itu terjadi di depan patung Airlangga di Fakultas Kedokteran Unair, Surabaya. Sejumlah peserta aksi yang berbusana serba putih pun tampak memenuhi lapangan kecil di depan fakultas.
Koordinator lapangan (Korlap) aksi, Agung menyatakan, aksi ini merupakan rentetan dari pencopotan Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG(K) dari posisi Dekan FK Unair.
"Betul, kami menggelar aksi damai Ksatria Airlangga ini terkait dengan dekan Prof Bus (panggilan akrab Prof Budi)," ujarnya, Kamis (4/7).
Dia menyebut ada dua tuntutan kepada pihak universitas, di antaranya adalah, mengembalikan jabatan Prof Budi sebagai Dekan FK, serta menuntut kebebasan berpendapat untuk seluruh akademisi dan dokter Indonesia.
Diketahui, Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG(K) dicopot dari jabatannya sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Unair per 3 Juli kemarin. Pencopotan Prof Budi itu pun langsung dikait-kaitkan dengan penolakannya atas upaya pemerintah yang berencana "mengimpor" dokter-dokter asing ke Indonesia.
“Saya pikir semua dokter Indonesia tidak rela dokter asing kerja di sini dan kita mampu memenuhinya dan mampu jadi dokter tuan rumah,” kata Budi Santoso, Kamis (27/6) lalu.
Budi Santoso menekankan, saat ini
banyak rumah sakit vertikal di kota-kota besar di Indonesia yang memiliki dokter spesialis mumpuni. Kualitas mereka bahkan tidak kalah dengan dokter asing.
“Agak aneh. Ada RS Sanglah Denpasar, RS Wahidin Makassar, di kota besar lainnya, seperti Jogja, Bandung, Semarang. Masa mereka kekurangan dokter spesialis? Kami tidak setuju dengan dokter asing,” tegas dia.