Komeng pilih KTP Bogor: Selama gubernurnya mereka-mereka saya hijrah
Komeng pilih KTP Bogor: Selama gubernurnya mereka-mereka saya hijrah. Komeng memberikan imbauan kepada pendemo. Dia berkelakar dan meminta pendemo untuk membawa perbekalan yang cukup. Sebab, dia tidak bisa memberikan makan karena belum gajian.
Ketua Persatuan Seniman Komedi Indonesia (Paski) wilayah Jawa Barat, Alfiansyah atau yang akrab dikenal Komeng menilai, Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama adalah penyebab demo besar-besaran ormas keagamaan yang rencananya akan digelar 4 November besok. Penyebabnya adalah pernyataan Ahok soal surah Al Maidah yang dianggap menistakan agama.
Pernyataan itu disampaikan Komeng saat bertemu dengan Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Kedatangan Komeng untuk melaporkan hasil Musda Paski Jabar dimana ia terpilih kembali menjadi ketua.
"Salahin penyebab demonya. Demonya enggak masalah," kata Komeng di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/11).
Komeng merasa sebagai pihak yang dirugikan karena imbas dari demo tersebut membuat jalanan Jakarta menjadi macet. Akibatnya, menyulitkan Komeng bekerja.
"Enggak masalah karena bukan saya yang membuat masalah. Tapi dampaknya membuat masalah, mau kerja jadi macet," ujarnya.
Soal Pilgub DKI 2017, komedian kondang ini mengaku tidak bisa memilih. Hal ini lantaran Komeng memiliki KTP wilayah Bogor, Jawa Barat. Komeng menyatakan tidak puas dengan kinerja Pemprov DKI saat ini dan memutuskan akan tetap hijrah dari Jakarta.
"Selama gubernurnya mereka-mereka saya hijrah. Tadinya saya KTP dua, Bogor sama Jakarta. Pas KTP elektronik saya buang. Orang demo banyak. Saya warga Bogor pindah. Bogor karena adem," ujarnya.
Tak lupa, Komeng memberikan imbauan kepada pendemo. Dia berkelakar dan meminta pendemo untuk membawa perbekalan yang cukup. Sebab, dia tidak bisa memberikan makan karena belum gajian.
"Saya harapkan perbekalan masing-masing karena saya gajian tanggal 5, jadi enggak bisa kasih bantuan. Kemarin saya kasih makanan ditolak sama pendemo. Orang saya kasih makanan burung," disambut tawa seisi ruangan.