Gara-Gara Digigit Anjing, Keberangkatan Jemaah Haji Asal Gowa Ditunda
Sebanyak 441 jemaah haji kloter 5 Embarkasi Makassar akan diberangkatkan pada Rabu (15/5) besok.
Jemaah yang seharusnya berangkat hari ini digeser ke kloter35.
Gara-Gara Digigit Anjing, Keberangkatan Jemaah Haji Asal Gowa Ditunda
Sebanyak 441 orang jemaah haji yang tergabung dalam Kelompok Terbang (kloter) 5 Embarkasi Makassar yang asal Kabupaten Gowa telah tiba di Asrama Haji Sudiang, Selasa (14/5).
Setidaknya ada satu jemaah haji yang harus menunda keberangkatannya dan dipindahkan ke kloter 35 akibat sakit usai digigit anjing.
Kepala Kantor Kemenag Gowa, Aminuddin membenarkan adanya satu jemaah haji tertunda keberangkatannya dan harus pindah kloter akibat sakit. Meski demikian, Aminuddin enggan mengungkapkan identitas jemaah haji yang tertunda keberangkatannya.
"Dia tergigit anjing. Tapi Alhamdulillah, dia dalam kondisi baik dan dalam masa penyembuhan," ujarnya kepada wartawan di Aula Arafah Asrama Haji Sudiang Makassar, Selasa (14/5).
Aminuddin menjelaskan jemaah haji yang sakit tersebut, sebenarnya bisa berangkat hari ini bersama kloter 5 Embarkasi Makassar. Hanya saja, pihaknya menyarankan agar jemaah haji tersebut untuk istirahat.
"Sebenarnya dia bisa saja berangkat. Tapi karena masih ada kloter untuk Gowa, kita suruh untuk penyembuhan dulu biar lebih sehat," tuturnya.
Meski demikian, Kemenag Gowa menggantikan dengan jemaah lain asal Gowa. Alasannya, jemaah haji asal Gowa masuk dalam kloter 5, 8, 35, dan 36.
"Jadi, dia kemungkinan nanti insyaallah akan berangkat di kloter 35," bebernya.
Aminuddin menyebut 441 jemaah haji kloter 5 Embarkasi Makassar akan diberangkatkan pada Rabu (15/5) besok.
"Mereka akan berangkat besok. Mereka dikarantina dulu kurang lebih 24 jam untuk mendapatkan pembinaan," tuturnya.
Aminuddin juga menceritakan saat ini antrean haji Kabupaten Gowa mencapai 37 tahun. Ia mengungkapkan saat ini ada 21 ribu orang masuk daftar tunggu."
Jadi kalau orang Gowa mendaftar hari ini naik haji sekitar 37 tahun ke depan untuk bisa berangkat. Yang berangkat hari ini rata-rata dapat 14-15 tahun untuk masa tunggunya," sebutnya.
"Mereka mendaftar sekitar tahun 2010 atau 2011 kemarin," ucapnya.
Sementara, Inspektur Jenderal Kemenag RI, Faisal Ali Hasyim mengatakan mendapakan perintah dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk memantau prosesi pemberangkatan jemaah haji di setiap Asrama Haji. Pemantauan tersebut, kata Faisal, untuk memastikan pelayanan yng sudah direncanakan berjalan dengan baik.
"Alhamdulillah, beberapa hal yang menjadi fokus kami misalnya masalah layanan di Asrama Haji yang menyangkut kamar, konsumsi, maupun terkait dengan fasilitas kamar mandi dan sebagainya. Alhamdulillah saya mendapatkan dan menanyakan langsung ke jemaah dan menyatakan cukup puas dengan layanan yang diberikan," ujarnya usai melepas jemaah haji kloter 4 Embarkasi Makassar di Aula Mina Asrama Haji Sudiang.
Meski mayoritas jemaah haji mengaku puas, Faisal mengaku sempat mendapatkan keluhan dari jemaah haji terkait lama menunggu keberangkatan ke bandara. Faisal menyebut keluhan jemaah tersebut menjadi evaluasi bagi Kementerian Agama.
"Memang tadi (jemaah) yang menunggu agak lama memang coba kita pangkas. Supaya jemaah tidak terlalu lama menunggu. Kita berharap juga, mudah-mudahan nanti pesawat terbang tepat waktu, sehingga juga tidak mengganggu proses layanan hotel di Madinah," tuturnya.
Faisal mengaku hasil evaluasi tersebut langsung diterapkan di Embarkasi Makassar saat melepas kloter 4 di Asrama Haji Sudiang.
Faisal menyebut, PPIH Embarkasi Makassar memangkas waktu hingga 1 jam mulai berangkat dari Asrama haji hingga jemaah haji naik pesawat.
"Kemudian layanan keberangkatan tidak bertele-tele supaya jemaah tidak lelah dan segera bisa berangkat ke bandara. Ini juga berjalan sesuai yang kita rencanakan," tuturnya.
Sementara, Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar, Ikbal Ismail mengatakan sampai saat ini sudah 1.349 jemaah haji telah diberangkatkan ke Madinah, Arab Saudi. Ikbal menyebut sampai keberangkatan kloter 4, satu orang jemaah batal berangkat haji akibat dalam kondisi hamil 2 bulan.
"Ada batal satu di kloter satu karena hamil, dan penggantinya sudah ada. Yang satunya ada tertunda keberangkatan karena umur vaksin belum cukup. Keberangkatan jemaah tersebut ditunda (keberangkatan) ke kloter selanjutnya," tuturnya.
Terkait temuan Inspektorat Kemenag RI, Ikbal mengaku sudah mengubah sistem keberangkatan jemaah haji. Ia menjelaskan jika sebelumnya, jemaah haji dikumpul di Aula Mina lima jam sebelum keberangkatan, tetapi kali ini dipangkas hanya 1 jam.
"Jadi evaluasi kemarin dari awal jadwal dari Garuda, masuk aula pemberangkatan itu 5 jam sebelum take off. Setelah hitung ulang dan praktekan, kami bisa pangkas bisa 1-1,5 jam," ucapnya.