Cerita Jemaah Haji Kloter 31 Kepulangan Tertunda 2 Hari Akibat Pesawat Garuda Bermasalah
Ia menyebut karena masalah pesawat, membuat 448 jemaah haji harus kembali ke hotel.
Jemaah haji kelompok terbang (kloter) 31 debarkasi Makassar akhirnya tiba di Asrama Haji Sudiang, Rabu (17/7) malam.
Sebelumnya, kepulangan kloter 31 Debarkasi Makassar dari Madinah, Arab Saudi tertunda selama dua hari akibat pesawat Garuda Indonesia B 747-400 ER BOS mengalami masalah mesin sesaat sebelum take off di Bandara AMMA, Madinah, Arab Saudi.
Salah satu jemaah haji Kloter 31, Supriadi mengaku bahagia akhirnya bisa kembali ke Tanah Air usai menjalankan ibadah haji bersama istrinya. Apalagi, pesawat yang digunakan kloter 31 Debarkasi Makassar batal melakukan take off dari Bandara AMMA, Madinah akibat mengalami masalah.
"Artinya Allah memberikan perlindungan, karena bagaimana seandainya sudah take off dan terkendala begitu. Makanya saya bersyukur," ujarnya kepada wartawan di Aula Arafah Asrama Haji Sudiang Makassar.
Supriadi mengaku bersyukur, meski pesawat Garuda Indonesia gagal terbang, pihak maskapai dan pemerintah tetap berupaya memulangkan kloter 31 Debarkasi Makassar.
"Tetap bersabar karena dari pemerintah dan maskapai tetap mengupayakan kepulangan kami," sebutnya.
Jemaah haji asal Kabupaten Kolaka ini menjelaskan kejadian pesawat Garuda Indonesia B 747-400 ER BOS mengalami masalah jelang take off. Hanya saja, Supriadi mengaku tidak mengetahui masalah apa yang dialami pesawat Garuda 747-400 ER BOS.
"Masalah teknis, tidak ada spesifiknya. Kondisi pesawat sudah berjalan menuju landasan (untuk take off). Ternyata di situ dia putar balik, masuk kembali ke terminal penumpang," ungkapnya.
Saat pesawat kembali ke terminal penumpang Bandara AMMA, Madinah, jemaah haji kloter 31 Debarkasi Makassar dijemput petugas haji. Ia menyebut karena masalah pesawat, membuat 448 jemaah haji harus kembali ke hotel.
"Setalah itu kembali lagi ke hotel. Selama dua hari tidak ada kegiatan, hanya di hotel saja," sebutnya.
Selama dua hari menunggu jadwal kepulangan, Supriadi mengaku hanya berada di dalam hotel. Meski demikian, sejumlah jemaah haji lainnya ada yang melakukan arbain atau salat wajib berjamaah selama 40 waktu berturut-turut di Masjid Nabawi.
"Iya, ada yang melanjutkan arbainnya. Tapi, saya hanya di hotel saja istirahat menunggu jadwal kepulangan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Tenggara, Muh Saleh mengaku bersyukur akhirnya jemaah haji kloter 31 Debarkasi Makassar tiba di Tanah Air.
"Selaku Ketua PPIH, saya menyampaikan ucapan terima kasih dan sekaligus bersyukur jemaah haji kita kloter 31 tiba di Tanah Air dengan kondisi sehat dan selamat," ujarnya.
Saleh enggan mengomentari terlalu jauh terkait masalah teknis pesawat Garuda Indonesia yang dipakai untuk mengangkut jemaah kloter 31. Baginya, dengan kembalinya jemaah kloter 31 asal Sultra merupakan bentuk kesyukuran.
"Intinya adalah kita memberikan keselamatan. Itu yg terpenting. Oleh karena itu saya tidak banyak komentar. Saya bersyukur kepada yang maha kuasa jemaah haji kloter 31 pada malam ini kita terima dalam kondisi sehat walafiat," tegasnya.
Meski demikian, Saleh mengungkapkan untuk kloter 31 dari 350 yang berangkat ke Tanah Suci, hanya dua orang yang meninggal dunia. Saleh menyebut dua jemaah haji meninggal di Tanah Suci akibat sakit.
"Yang meninggal itu sudah dipangggil yang maha kuasa. Seperti yang disampaikan PPIH Embarkasi dan Debarkasi Makassar, (jemaah haji meninggal dunia) karena sakit," ucapnya.
Sebelumnya, Senior Manager Hajj Operation dan Service Division Head PT. Garuda Indonesia, Sampirianto membenarkan adanya kendala teknis pada pesawat Boeing 747-400 ER-BOS yang mengangkut jemaah haji kloter 31 Debarkasi Makassar. Akibat masalah tersebut, pihak Garuda Indonesia harus menyusun kembali jadwal keberangkatan jemaah haji Debarkasi Makassar ke Tanah Air.
"Bersama ini kami sampaikan, bahwa telah terjadi kendala tekhnis pada pesawat Boeing B 747-400 ER-BOS di Madinah, yang mengangkut Jemaah Embarkasi UPG Kloter 31. Saat ini jemaah sudah diberikan Hot Meal dan akan diberikan Akomodasi, Rencana Kepulangan akan kami informasikan lebih lanjut," ujarnya dalam keterangan tertulisnya.