Kominfo Sebagai Katalis Komunikasi dan Jejaring Informasi Sehat di NTB
Rakor Kominfotik se-NTB itu, diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret dan kesepakatan bersama.
Kepala Dinas Kominfotik NTB Dr. Najamuddin Amy, membuka Rakor dengan menekankan pentingnya sinergitas
-
Kenapa Dirjen APTIKA Kominfo mundur? Keputusan itu diambil sebagai bentuk tanggung jawab moral atas insiden penyanderaan data di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang mendorong Telkom untuk menerapkan keterbukaan informasi? Dalam sambutannya, Menteri BUMN Erick Thohir mendorong seluruh perusahaan BUMN untuk terus menerapkan prinsip keterbukaan informasi dan program keberlanjutan demi terciptanya tata kelola perusahaan yang baik.
-
Apa yang ditekankan oleh Kemkominfo tentang penggunaan internet? Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo RI), Samuel Abrijani Pangerapan berharap melalui seminar ini masyarakat lebih cerdas dalam menggunakan internet.
-
Kapan DPTb disusun? DPTb disusun dalam tahapan pendaftaran pemilih, dan dapat mencakup pemilih yang baru berusia 17 tahun, pemilih yang telah pindah domisili, atau pemilih yang sebelumnya tidak terdaftar dalam DPT.
-
Apa itu DPTb? DPTb atau Daftar Pemilih Tetap Tambahan adalah daftar pemilih yang ditambahkan setelah DPT (Daftar Pemilih Tetap) selesai disusun dalam pemilu.
Kominfo Sebagai Katalis Komunikasi dan Jejaring Informasi Sehat di NTB
Beranjak dari kantor di Mataram menuju Kota Tepian Air, untuk suatu kegiatan reguler tetapi monumental: Rapat Koordinasi Dinas Kominfo se-NTB. Kota Bima dipilih sebagai tuan rumah, lantaran telah mengalami peningkatan yang moncer terhadap peran command center (Pusat Komunikasi Digital).
Selain tentu saja, kotanya yang dikelilingi pesona pesisir laut dan tambatan kuliner khasnya. Peserta dari seluruh jajaran pimpinan pada Dinas Kominfo kabupaten/kota dan jajaran pimpinan Diskominfotik Provinsi NTB beserta mitra kerja multipihak.
Kepala Dinas Kominfotik NTB Dr. Najamuddin Amy, membuka Rakor dengan menekankan pentingnya sinergitas antara berbagai pihak dalam mencapai tata kelola optimum aspek komunikasi dan informatika (5/3/2024).
Rakor Kominfotik se-NTB itu menjadi momentum penting bagi para pemangku kepentingan dalam berbagi informasi, bertukar pendapat, dan merumuskan langkah-langkah strategis pada masa setahun ke depan. Dirinya yakin melalui sinergi yang kuat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, NTB dapat mencapai kemajuan yang lebih baik dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Terutama bagaimana NTB ke depan bisa menjadi katalis komunikasi dan jejaring informasi yang sehat di NTB.
"Rakor Kominfotik se-NTB menjadi momentum penting bagi para pemangku kepentingan dalam berbagi informasi, bertukar pendapat, dan merumuskan langkah-langkah strategis setahun ke depan," jelasnya.
Peserta rakor yang hadir, mulai dari kepala dinas, sekretaris dinas, kepala bidang hingga jajaran. Rerata memberikan respons positif. Kepala Diskominfo Kota Mataram Drs. I Nyoman Suwandiasa, MH berkomitmen untuk bersinergi dalam mendukung pengembangan infrastruktur teknologi informasi, peningkatan literasi digital, dan pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi era transformasi digital.
"Tentunya siap berkolaborasi dalam memberikan layanan terbaik untuk masyarakat NTB. Komitmen untuk bersinergi dalam mendukung pengembangan infrastruktur teknologi informasi, peningkatan literasi digital, dan pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi era transformasi digital," tuturnya.
Tantangan tak kecil dalam menghadapinya tetapi peluang di era digital juga ada. Sinergitas antara stakeholders menjadi kunci utama dalam mencapai tata kelola optimum komunikasi dan informatika. Dirinya mengajak seluruh peserta untuk berkolaborasi secara aktif dan saling mendukung untuk mencapai visi pemanfaatan teknologi informasi.
Rakor Kominfotik se-NTB itu, diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret dan kesepakatan bersama dalam meningkatkan pelayanan dan pengelolaan. Dengan komitmen dan sinergi yang kuat, NTB bisa maju sebagai daerah yang unggul dan melaju dalam era digital yang terus berkembang.
SPBE, Implementasi Srikandi dan SP4N Lapor Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik telah diputuskan pemerintah, termasuk mengimplementasikan persuratan digital melalui aplikasi Srikandi serta membangun Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional-Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat. Penerapannya telah sampai pada pemerintah daerah.
Penilaian SPBE dengan domain dan indikator. Bertujuan memudahkan untuk melakukan studi komparasi praktik baik yang telah dilakukan oleh kabupaten/kota lainnya. Kepala Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Yasrul ST menyatakan dengan membandingkan dan mengetahui secara utuh kabupaten/kota yang unggul dalam penilaian pada domain dan indikator tertentu, diharapkan dapat meningkatkan penilaian pemeringkatan SPBE.
"Sebagian besar sudah di atas rata-rata nasional, yang masih di bawah rata-rata nasional adalah Kota Bima, Dompu Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Utara, dan Sumbawa Barat," ujar Yasrul.
Dari data yang dihimpun Domain SPBE paling lengkap diperoleh Kabupaten Sumbawa dengan nilai 3,41. Sedangkan tata kelola dan domain manajemen paling tinggi ada di Kota Mataram dengan nilai 3,47. Dalam Rakor Teknis, dipaparkan persiapan penilaian SPBE pada Bulan Juni 2024.
Adapun tindak lanjut komitmen penggunaan aplikasi Srikandi, Kota Mataram terbukti paling aktif menggunakan Aplikasi Srikandi kemudian disusul Kabupaten Lombok Barat. Fokus ke depan mengintegrasikan satu data daerah dengan satu data nasional, kedepan Command Center akan digabungkan dengan satu data untuk memudahkan integrasi.
Dalam acara yang sama, Kepala UPTD Pusat Layanan Digital Diskominfotik Provinsi NTB Ari Wahyudin, memaparkan kondisi pelaksanaan pengaduan layanan publik di kabupaten/kota menjadi pembinaan Provinsi NTB dalam menjalankan SP4N-Lapor. Aplikasi tersebut telah ditetapkan menjadi aplikasi umum. Seluruh instansi bisa menggunakan aplikasi tersebut sebagai aplikasi pengaduan.
Ditambahkannya, pengelolaan pengaduan layanan publik SP4N Lapor mesti dengan indikator kecepatan respons, Ketuntasan, tindak lanjut yang tidak sesuai substansi, tindak lanjut normatif, etika bahasa yang harus sesuai dengan ejaan yang disempurnakan, dan perlindungan identitas menjadi prioritas Kemendagri untuk penyelesaian aduan. Rakortek tersebut menjadi motivasi dan panduan kabupaten/kota maupun Pemerintah Provinsi NTB dalam mengimplementasikannya.
Jejaring Publikasi dan Keterbukaan Informasi Publik
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Lombok Tengah Drs. H. Muhammad bertindak sebagai narasumber Rakor Teknis Bidang Informasi Komunikasi Publik, peraih penghargaan lantaran Pemerintahan Kabupaten Lombok Tengah berhasil membangun kerja sama media publikasi dengan para media.
Dalam arahannya, Kepala Dinas Kominfotik Provinsi NTB Dr. Najamuddin Amy, menekankan tiga poin sebagai indikator utama dalam menunjang kinerja Bidang Informasi dan Komunikasi Publik yaitup PPID Utama, Indeks Kemerdekaan Pers dan Indeks Keterbukaan Informasi Publik.
"Ada tiga poin sebagai indikator utama dalam menunjang kinerja Bidang Informasi dan Komunikasi Publik yaitup PPID Utama, Indeks Kemerdekaan Pers dan Indeks Keterbukaan Informasi Publik. Khusus untuk memperkuat publikasi menjadi atensi bersama seluruh bidang IKP Dinas Kominfotik se-NTB," urainya.
Sementara itu, Kepala Bidang IKP Dinas Kominfotik NTB Drs. Harun AlRasyid mengungkapkan kegiatan diseminasi informasi yang baik kepada masyarakat terus diperkuat dengan menghalau isu-isu negatif di tengah masyarakat. Termasuk kegiatan publikasi yang baik antara pemerintah Provinsi NTB dengan media baik cetak, online dan elektronik.
"Selain itu, kami juga mendorong untuk memperkuat kembali kelompok informasi masyarakat yang tersebar di seluruh desa dan kelurahan di kabupaten/kota. Adagium kelompok informasi masyarakat sekarang diganti menjadi komunitas informasi masyarakat," jelasnya.