Konglomerat jadi penasihat TNI, 'tak ada makan siang gratis'
Panglima TNI Jenderal Moeldoko menunjuk bos Mayapada Dato Sri Tahir sebagai penasihat bidang kesejahteraan.
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menunjuk Chief Eksekutif Officer (CEO) Mayapada Group, Dato Sri Tahir, sebagai Penasihat Bidang Kesejahteraan Prajurit TNI. Hal ini menimbulkan polemik.
Wakil Ketua Komisi I Tantowi Yahya menilai, penunjukan konglomerat tersebut sebagai Penasihat Panglima TNI Bidang Kesejahteraan Prajurit merupakan hal yang wajar dan dapat dilakukan apabila panglima TNI memang membutuhkan bantuan penasihat yang tidak dapat ditemukan dari internal TNI.
"Bukan sesuatu hal yang baru apalagi aneh," kata Tantowi, Jumat (19/9).
Tantowi menilai, pengangkatan sosok penasihat dari luar sudah pernah dilakukan beberapa petinggi, salah satunya adalah Luhut Panjaitan yang mengangkat Peter Gonta sebagai penasihat saat masih menjabat sebagai Menteri Perindustrian. Selain itu Feisal Tanjung juga pernah angkat Adnan Ganto jadi penasehat.
Tantowi mengatakan, pengangkatan seseorang dari luar harus didasari oleh kebutuhan dan dilandasi oleh kompetensi sosok penasihat tersebut. Di sisi lain, Tantowi mengingatkan agar posisi penasihat tidak membuka peluang memberikan bantuan dana untuk membiayai kegiatan-kegiatan TNI.
Untuk kegiatan TNI/Polri, dana yang digunakan tetap harus berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Selain itu juga, di dalam bisnis tidak ada makan siang yang gratis kan. Akan menyulitkan panglima nanti kalau sampai membiayai kegiatan," ucap Tantowi.