Kumpulan Komentar Sri Mulyani soal Program Makan Siang Gratis Diusung Prabowo-Gibran
Usai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.
Sebagai bendahara negara, Sri Mulyani merupakan tokoh kunci yang paham mengenai kemampuan APBN dalam merealisasi suatu program.
Kumpulan Komentar Sri Mulyani soal Program Makan Siang Gratis Diusung Prabowo-Gibran
Kumpulan Komentar Sri Mulyani soal Program Makan Siang Gratis Diusung Prabowo-Gibran
Menteri Keuangan, Sri Mulyani menjadi penentu realisasi program makan siang gratis ala Prabowo-Gibran di tahun 2025. Saat ini, program tersebut masih dalam tahap pembahasan.
Sebagai bendahara negara, Sri Mulyani merupakan tokoh kunci yang paham mengenai kemampuan APBN dalam merealisasi suatu program, termasuk pembahasan tentang makan siang gratis.
Lalu apa komentar Sri Mulyani mengenai program ini?
1. Defisit APBN Semakin Lebar
Usai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.
Dengan adanya program makan siang gratis, maka defisit APBN akan melebar jika dibandingkan target 2024 yang sebesar 2,29 persen.
"Semuanya sudah harus masuk di situ, enggak ada yang on top. Gitu ya. Jadi di dalam defisit itu sudah termasuk seluruh kebutuhan kementerian/lembaga dan berbagai komitmen-komitmen yang ada," ujarnya.
2. Belum Dibahas Detil
Meski sudah ada pembahasan tentang realisasi program makan siang gratis di tahun 2025, Sri Mulyani mengatakan detil anggaran baru akan dibahas sekitar Maret atau bulan berikutnya.
Ini dikarenakan, pemerintah masih menghormati proses penghitungan suara Pemilu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Bulan depan nanti kita fokusnya lebih kepada pagu indikatif dan program-program prioritas seiring nanti KPU sudah memutuskan siapa pemerintahan yang official memenangi pemilu," ucapnya.
3. Penyesuaian Program Lain demi Makan Siang Gratis
Sri Mulyani menyampaikan, adanya program makan siang gratis menimbulkan konsekuensi adanya penyesuaian program-program lain.
"Ini nanti kita lihat dari existing program dengan apa yang akan masuk baru. Itu nanti akan dihitung dalam sebulan ke depan," katanya.