Kongres GP Ansor diperkirakan mirip Muktamar NU
GP Ansor bakal menggelar Kongres XV di Ponpes Sunan Pandanaran, Yogyakarta pada 25-27 November.
Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) bakal menggelar Kongres XV di Ponpes Sunan Pandanaran, Yogyakarta pada 25-27 November 2015. Menjelang hajatan akbar salah satu Badan Otonom (Banom) Organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU), itu kini setidaknya sudah mencuat empat nama kuat, misalnya; Hery Hariyanto Azumi (Mantan Ketum PB PMII), kemudian Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Tutut (Anggota DPRD periode 2014-2019 dari PKB).
Dua nama lainnya; Kiai Abdussalam Sohib (Salah satu Pengasuh Ponpes Mabaul Ma'arif, Denanyar, Jombang), dan Dhofir Al Farisi (Politisi Gerindra). Ketua PP GP Ansor Rahmat Hidayat Pulungan, membenarkan bila empat nama itu kini sedang ramai dibicarakan di kalangan pengurus Ansor. "Tapi sejauh ini belum ada nama mendaftar, tunggu saja sepuluh hari ke depan. Paling nanti (calonnya) juga nama-nama yang beredar itu," ujarnya kepada merdeka.com, Selasa (10/11).
Rahmat melanjutkan, syarat maju mencalonkan diri sebagai ketua GP Ansor itu mendapat dukungan dari pengurus wilayah dan cabang. Jika sudah ada yang mendeklarasikan diri maju, bukan menjadi ukuran apakah dia lolos atau tidak. "Deklarasi kan hanya menyampaikan keinginan saja, itu belum jadi ukuran. Ditunggu saja lah," katanya menegaskan.
Menjelang Kongres GP Ansor, empat nama tersebut memang sudah mencuat. Hery Hariyanto Azumi misalnya, lebih dulu menabuh genderang. Dia mendeklarasikan diri maju sebagai calon Ketum GP Ansor di Hotel Blue Sky dekat gedung PBNU, Kamis pekan kemarin. Dalam deklarasi itu Hery mengaku maju karena didorong kader-kader Ansor dari berbagai daerah.
"Kalau diminta satu kali, mungkin kita menolak, tetapi kalau ada yang minta sampai tiga kali, maka haram hukumnya menolak," katanya dalam deklarasi itu.
Sampai sekarang nama calon Ketua Umum GP Ansor memang belum diumumkan. Namun demikian, beberapa tokoh yang memiliki syahwat maju sudah membentuk tim pemenangan sendiri-sendiri. Salah satu anggota tim pemenangan bakal calon yang menolak disebut nama membenarkan hal itu. "Ini kondisinya nanti sama kayak Muktamar NU di Jombang," ujarnya.
Menurut dia, pertarungan nyata adalah poros Denanyar (Kiai Abdussalam Sohib) dan Poros Rembang (Gus Tutut adik dari Yahya Cholil Staquf--keponakan dari Gus Mus). Sejauh ini, dia mengatakan, Jawa Tengah sudah bulat mendukung Gus Tutut maju sebagai Ketua GP Ansor. Sementara Jawa Timur masih dinamis, belum bulat mendukung Kiai Abdussalam.
Adapun posisi Hery Hariyanto bisa dibilang berat karena basis dukungan pengurus wilayah agak lemah. Begitu juga dengan Dhofir Al Farisi. Namun demikian, dia menegaskan, yang harus digarisbawahi adalah peran PKB. "Informasinya (kongres) nanti itu aklamasi. Gus Tutut sudah dipanggil Muhaimin. Nanti ini (siapa yang jadi) apa kata PKB," ujarnya.