Kontroversi Ahmad Dhani plagiat lagu
Brian May membenarkan tidak ada izin soal penggunaan lagunya yang dipakai Ahmad Dhani dkk.
Musisi Ahmad Dhani belakangan sedang dirundung masalah karena video klip kampanyenya untuk pasangan Prabowo - Hatta. Di video itu, Dhani bukan hanya dikecam karena berpenampilan ala pentolan Nazi, tetapi juga karena menggubah lagu 'We Will Rock You' oleh Queen tanpa izin.
Gitaris Queen yang juga pencipta lagu tersebut, Brian May membenarkan tidak ada izin soal penggunaan lagunya yang dipakai Ahmad Dhani dkk dalam video klip tersebut. Dia pun baru mengetahui dari link yang dikirimkan pendukung Jokowi.
"Yes, of course this is completely unauthorised by us. Bri. (Benar, tentu saja ini tak mendapat izin dari kami. Bri.)," tulis Brian dalam akun @DrBrianMay, Rabu (25/6).
Jika tanpa izin, Dhani tak salah dicap plagiat. Apalagi video klip digunakan untuk kepentingan pemasaran (politik).
Sebenarnya bukan kali ini saja Dhani dirundung persoalan plagiat. Sebelumnya, pentolan Dewa 19 juga pernah bikin heboh karena karyanya mirip dengan karya seniman lain, meski hal itu tidak selamanya terbukti.
Berikut kontroversi Dhani dalam isu plagiat lagu:
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa yang membantah berita tentang dugaan korupsi Prabowo Subianto? Yusril Ihza Mahendra yang membantah seluruh isi terkait laporan tersebut.
-
Apa isi pemberitaan yang menyebutkan Prabowo Subianto terlibat dugaan korupsi? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Kenapa Ganjar Pranowo merasa khawatir tentang korupsi? Dia takut, wajar biasa, menjadi biasa, kemudian distempeli budaya. Loh kan bahaya ini. Bahaya ini. Budayawan protes, kita juga protes," kata Ganjar.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada
Lagu 'Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada' adalah ciptaan Ahmad Dhani yang dinyanyi dengan featuring (almarhum) Chrisye. Namun siapa sangka lagu yang mereka nyanyikan berdua tersebut mirip dengan lagu Portishead, Glory Box.
Alunan mendayu dan beat yang rapat terdengar persis di kedua lagu. Hingga model suara vokal Dhani yang menyeret di awal juga mirip dilakukan oleh Portishead.
Mahkluk Tuhan Paling Sexy
Lagu 'Makhluk Tuhan Paling Sexy' yang diciptakan Ahmad Dhani ini dinyanyikan oleh Mulan Jameela, yang belakangan menjadi istrinya. Lagu ini dinilai mirip dengan 'Time is Running Out' karya grup band asal Inggris, Muse.
Kemiripan terjadi pada bagian nada, tempo dan beat di awal lagu. Sejumlah video yang menyatukan dua lagu ini berhasil menunjukkan kemiripannya.
Bahkan ada yang menilai lirik "otakmu sexy, itu terbukti dari caramu memikirkan aku..." di awal lagu juga digubah dari lirik "i think i'm drowning asphyxiated, i wanna break this spell that you've created..." dalam lagu 'Time is Running Out'.
Dugaan plagiat lirik dari karya sastra
Ahmad Dhani dikenal tidak pernah menutup-nutupi pengaruh bermusiknya, baik dari karya musisi besar maupun karya-karya sastrawan ternama. Banyak lagu karya Dhani meminjam judul karya sastra yang sudah pernah muncul seperti 'Roman Picisan' dari novel Edy Suhendro, 'Arjuna Mencari Cinta' dari novel karya Yudhistira ANM Massardi, 'Kasidah Cinta' dari Jalaluddin Rumi, 'Sayap-sayap Patah' dan 'Cinta Adalah Misteri' dari Kahlil Gibran, serta 'Cukup Siti Nurbaya' dari Marah Roesli.
Beberapa lirik lagu tersebut ada yang persis dengan kutipan dalam karya sastra tersebut. Namun, hal ini problematis mengingat bias batas antara 'terinspirasi' dengan niat plagiat.