KPK periksa 5 pejabat Banyuasin, bawa sejumlah koper besar
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumsel, berlangsung selama tujuh jam.
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan terhadap lima pejabat Banyuasin terkait operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian dan lima tersangka lain. Usai memeriksa, penyidik KPK membawa satu koper besar berwarna silver.
Pemeriksaan yang digelar di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumsel itu berlangsung selama tujuh jam terhitung sejak pukul 09.00 WIB. Satu per satu saksi keluar ruangan usai diperiksa tanpa memberikan keterangan kepada awak media.
Kemudian disusul sejumlah penyidik KPK tanpa mengenakan rompi keluar sambil membawa koper lalu dimasukkan ke dalam sebuah mobil Innova warna hitam.
"Rompinya lagi dicuci," seloroh salah satu penyidik KPK kepada wartawan, Jumat (9/9).
Terkait isi koper yang dibawa, penyidik KPK enggan menjelaskan. Mereka menyebut koper itu hanya berisi surat-surat penting dan perlengkapan alat tulis.
"Koper ini isinya ATK," singkatnya.
Tak lama kemudian, Merki Bakri yang menjabat Kepala Dinas Pariwisata (mantan Kadis Pendidikan) Banyuasin, keluar dari ruangan. Dia merupakan saksi terakhir diperiksa KPK hari ini.
Merki Bekri mengaku hanya diskusi dengan penyidik KPK terkait kasus suap yang dilakukan Yan Anton. Lalu dia kabur dengan alasan ingin melaksanakan salat Ashar.
"Hanya diskusi saja sama KPK, ada juga klarifikasi-klarifikasi sedikit," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, KPK memeriksa lima pejabat Banyuasin di gedung Ditreskrimsus Polda Sumsel. Kelima pejabat Banyuasin yang diperiksa KPK tersebut adalah Merki Bakri yang menjabat Kepala Dinas Pariwisata (mantan Kadis Pendidikan) Banyuasin, Harun Samsudin (Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan), Basuni (Kasi Perencanaan Dinas Pendidikan), Reza Pahlevi (PNS Dinas Pendidikan), dan Medi (Staf Rumah Dinas Bupati Banyuasin).
Baca juga:
Dalami suap haji Yan Anton, 5 pejabat Banyuasin diperiksa KPK
Dalami ada dugaan suap di dinas lain, KPK sita aset Bupati Banyuasin
Geledah rumah Bupati Banyuasin, KPK sita kardus, tas & buku catatan
Koruptor berfoya-foya beli kendaraan mewah dari duit rakyat
KPK sita Harley Davidson dan Ducati milik Bupati Banyuasin
Mega sindir Bupati Banyuasin: Kalau enggak punya uang tak usah haji
KPK geledah rumah tersangka penyuap Bupati Banyuasin
-
Kapan Bupati Labuhanbatu ditangkap KPK? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Di mana Bupati Banyuwangi meninjau langsung Banyuwangi Open Paralayang? Ditemani oleh atlet paralayang nasional Ike Ayu Wulandari, Ipuk terbang menikmati pemandangan tak kurang dari 20 menit. "Pemandangan luar biasa. Keren. Kita bisa melihat hijaunya pegunungan dan hamparan perkebunan. Lebih jauh lagi kita bisa melihat kota Genteng dan sekitarnya. Bahkan, selat Bali," ungkap Ipuk setelah mendarat dengan baik di areal datar di Desa Kalibaru Wetan.
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Apa yang diresmikan oleh Bupati Banyuwangi di Desa Balak? Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) Balak, berkapasitas 84 ton per hari, di Desa Balak, Kecamatan Songgon, Banyuwangi mulai beroperasi, Sabtu (16/9). Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meresmikan TPS yang didukung penuh pemerintah Norwegia tersebut.
-
Di mana kejadian Bupati Bengkulu Utara ditarik terjadi? Dalam tayangan yang beredar, Mian tampak berada dekat dengan orang nomor satu di Indonesia saat mengunjungi Pasar Purwodadi, Kabupaten Bengkulu Utara.
-
Kapan KPK menahan Bupati Labuhanbatu? Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan sejumlah uang hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (12/1/2024).