KPK Sebut Penyelundupan Harley Davidson di Pesawat Garuda Modus Umum
Tak hanya itu, masih ada modus lain yang kerap digunakan. Salah satu cara yang diendus KPK yakni dengan menurunkan harga barang sehingga pajak yang harus dibayar pun berkurang.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengatakan, penyelundupan komponen motor Harley Davidson dan sepeda Brompton di PT Garuda Indonesia merupakan modus umum yang kerap dilakukan. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari pajak.
"Saya kira itu sudah menjadi cerita yang sangat umum. Saya kan sudah beberapa kali ke bandara," kata dia di Jakarta, Minggu (8/12).
-
Bagaimana kereta kencana Kiai Garuda Yeksa dirawat? Setiap pagi kereta-kereta tersebut dibersihkan dari debu dan kotoran yang menempel.
-
Kenapa kereta kencana Kiai Garuda Yeksa dijuluki "kereta kencana"? Dilansir dari Kemdikbud.go.id, kereta itu mendapat julukan “kereta kencana” karena komponennya berlapis emas 18 karat.
-
Kapan PT Garuda Mataram Motor didirikan? Namanya, PT Garuda Mataram Motor, didirikan pada 1971.
-
Kenapa PT Garuda Mataram Motor didirikan? Akibat PT Piola bangkrut, pemerintah Presiden Soeharto memutuskan kebijakan penyelamatan dan membentuk perusahaan baru untuk mengelola VW di Indonesia.
-
Kapan kereta kencana Kiai Garuda Yeksa dibuat? Kereta kencana itu dibuat pada sebuah pabrik di negeri Belanda pada tahun 1861 atas pesanan Sri Sultan HB VI.
-
Apa itu kereta kencana Kiai Garuda Yeksa? Kiai Garuda Yeksa merupakan salah satu kereta kencana yang dimiliki Keraton Yogyakarta Hadiningrat.
Tak hanya itu, masih ada modus lain yang kerap digunakan. Salah satu cara yang diendus KPK yakni dengan menurunkan harga barang sehingga pajak yang harus dibayar pun berkurang.
"Jadi, bagaimana orang memasukkan barang dan menghindar dari pajak. Itu kan modus banyak dan umum. Apakah itu menurunkan harga, tidak cocok barang dengan isiannya. Itu kan modus umum," jelas Saut.
KPK Sudah Cek Gerbang Impor
KPK, lanjut dia, telah menjalankan berbagai langkah, di antaranya dengan masuk hingga ke gerbang barang-barang impor. Tidak hanya di bandara, melainkan juga di pelabuhan semisal Tanjung Priok.
"Sejak awal saya di KPK sudah mencoba masuk di Priok langsung. Membuka kontainer, pergi ke bandara, melihat sendiri mereka melakukan bahwa ada barang yang tidak cocok dengan yang disebutkan. Itu modus itu seharusnya dihentikan," tegas dia.
"Apakah itu ada main dengan orang-orang yang bertanggung jawab di sana. Ya kembali lagi pemeriksaan itu dilakukan, sama yang di contohnya yang disebut kunci Inggris nggak tahunya di dalam bukan kunci inggris, kendaraan. Ini modus yang segera kita hentikan, KPK ke depan bisa supervisi," tandasnya.
(mdk/ray)