Eks Penyidik: KPK Sedang Gamang Ungkap Penggunaan Jet Pribadi Terkait Kaesang
Yudhi juga mempertanyakan KPK yang tiba-tiba mengambil keputusan lempar tangkap.
Pergantian pengusutan fasilitas mewah jet pribadi milik anak bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dari Direktorat Gratifikasi ke Direktorat Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat (PLPM) Komisi Korupsi (KPK) membuahkan banyak pertanyaan.
Sebab pergantian itu terjadi secara mendadak hingga meninggalkan banyak jejak kecurigaan dan dinaili KPK takut akan mengusut hal tersebut.
"KPK saat ini sedang gamang mengungkap penggunaan pesawat jet pribadi terkait dengan Kaesang. Seharusnya perkara ini sederhana karena sebetulnya KPK sudah benar ketika mengatakan akan mengklarifikasi kepada Kaesang terkait dengan pengguna pesawat jet pribadi," ucap mantan penyidik KPK, Yudi Purnomo saat dihubungi merdeka.com, Kamis (5/9).
Semestinya, menurut Yudi langkah KPK mengundang Kaesang untuk mengklarifikasi soal fasilitas Jet Pribadi bersama istrinya ke Erina Gudono bepergian ke USA menjadi keuntungan bagi mereka. Mulai dari apakah hal tersebut berkenaan dengan kegiatan pribadi, sumber dana, dan lain sebagainya.
KPK Saling Lempar
Di satu sisi klarifikasi itu, kata Yudi dirasa-rasa sangat dibutuhkan sebab walaupun Kaesang bukan penyelenggara negara tapi tidak dengan lingkungan keluarganya.
"Kita tahu memang Kaesang ini kan adalah bukan penyelenggara negara, bukan pegawai negeri yang termaktub dalam gratifikasi. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa dia bersinggungan dengan ayahnya yang merupakan presiden atau kakaknya yang dulu pernah jadi walkot Solo," singgung Yudi.
Yudhi juga mempertanyakan keputusan KPK yang tiba-tiba mengambil keputusan lempar tangkap antar Direktorat tersebut. Sebab pada akhirnya keputusan Komisi Antirasuah itu juga berdampak kepada masyarakat.
"Namun sekali lagi menurut saya, mau Klarifikasi mau investigasi seharusnya KPK form dulu di situ, sehingga ketika berubah begini publik bukannya dukung KPK malah mempertanyakan karena kan bolanya ada di tangan KPK," tegas mantan penyidik KPK itu.
"Jadi justru yang seperti ini tidak bagus karena akan jadi preseden yang buruk terkait dengan penegakan hukum," sambung dia.
- Rano Karno Janji Lanjutkan Program KJP Jika Menang Pilkada Jakarta, Ini Alasannya
- Gerombolan Pemukim Israel Bersenjata Dikawal Tentara Serbu Sekolah Dasar di Tepi Barat, Serang Guru dan Siswa dengan Linggis
- Pertanyaan tentang Konstipasi yang Perlu Diketahui, Ketahui Solusi untuk Mencegahnya
- Viral Warga di Semarang Diserang Anjing Hingga Mendapat 12 Luka Jahitan
- CEK FAKTA: Hoaks PM Singapura Sebut Indonesia Tidak Akan Maju karena Gila Agama
Berita Terpopuler
-
Arsjad Rasjid Minta Bantuan Jokowi Atasi Kisruh Pengangkatan Anindya Bakrie Sebagai Ketua Kadin
merdeka.com 16 Sep 2024 -
Pimpinan KPK 'Curhat' Sulit Bertemu Jokowi, Istana Jelaskan Alasannya
merdeka.com 16 Sep 2024 -
Ahmad Luthfi Ungkap Pesan Jokowi untuk Dirinya, Tuntaskan Masalah di Jateng
merdeka.com 15 Sep 2024 -
VIDEO: Prabowo Ucapkan Kata Menyentuh Bikin Jokowi Terharu, Luhut Datang Beri Hormat
merdeka.com 15 Sep 2024 -
VIDEO: Menohok Pesan Jokowi Depan Prabowo "Jangan Bikin Kebijakan Ekstrem Rugikan Rakyat!"
merdeka.com 15 Sep 2024